Berita Pagar Alam
Miris, SDN 71 Pagar Alam Hanya Dapat 1 Siswa Baru Tahun Ajaran Ini, Total Murid Hanya 15
Bagaimana tidak, pada tahun ajaran baru ini, sekolah negeri tersebut hanya mendapatkan satu siswa saja.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Kondisi miris terjadi di SD Negeri 71 yang ada di Desa Maura Perikan Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam, Sumsel.
Bagaimana tidak, pada tahun ajaran baru ini, sekolah negeri tersebut hanya mendapatkan satu siswa saja.
Bahkan, tercatat semua siswa dari kelas I hingga kelas VI sekolah ini hanya memiliki 15 siswa.
Hal ini disebabkan sedikitnya warga yang bermukim disekitar sekolah tersebut.
Plt Kepala Sekolah SD Negeri 71 Kota Pagar Alam, Kusnin membenarkan jika pada tahun ajaran baru ini sekolahnya hanya mendapatkan satu siswa baru saja.
"Ya benar pak, sekolah kami tahun ini hanya mendapatkan satu siswa baru saja. Ini sudah terjadi sejak lama disekolah kami karena sedikitnya warga yang bermukim disekitar sekolah," ujarnya.
Dikatakan Kusnin, jika mayoritas warga yang tinggal disekitar sekolah merupakan pegawai atau pekerja dari PTPN 7 Pagar Alam.
Karena banyaknya pegawai yang pindah tugas menyebabkan warga menjadi sedikit.
"Hal ini berdampak pada sedikitnya anak-anak usia sekolah yang masuk ke sekolah kami pak. Bayangkan jumlah siswa keseluruhan dari kelas I sampai kelas VI hanya ada 15 siswa saja," katanya.
Diceritakan Kusnin, pada tahun 2008 lalu siswa di SD Negeri 71 mencapai 110 siswa.
Namun sejak tahun 2010 jumlah siswa yang masuk terus saja berkurang bahkan setiap tahun hanya satu dan dua siswa saja yang masuk kesekolah tersebut.
"Dulu banyak pak tapi semakin lama semakin sedikit siswa yang masuk sekolah kami," ungkapnya.
Bahkan jumlah guru disekolah tersebut hanya berjumlah 7 orang terdiri dari 2 guru ASN, 4 guru PPPK dan masih ada 3 guru honor.
Untuk diketahui jika beberapa sekolah yang jumlah siswa barunya dibawah 10 siswa diantaranya, SD 17 Prahu Dipo Kecamatan Dempo Selatan, SD 42 Karang Dape Kecamatan Pagar Alam Selatan, SD 63 Muara Sindang Kecamatan Dempo Selatan, dan SD 52 Padang Temu Kecamatan Dempo Tengah yang hanya ada 4 siswa baru.
Baca juga: Pelajar di Prabumulih Tusuk Mahasiswa Hingga Tewas, Awalnya Ribut di Jalan, Kini Ditangkap Polisi
Baca juga: Mimpi DF, Siswa SMA yang Tewas Dibunuh di Mandailing Natal, Ingin Kibarkan Bendera di HUT RI
Kalah Bersaing
Sedikitnya orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke sekolah negeri ternyata efek dari mutu sekolah yang menjadi pertanyaan para orang tua.
"Kami hanya ingin anak kami mendapat ilmu yang baik dan bisa bersaing dengan siswa sekolah lain. Makanya kami sengaja memasukan anak kami kesekolah swasta," ujar Anggi (29) salah satu orang tua siswa di Pagar Alam.
Sedikitnya siswa yang masuk ke sekolah negeri membuat orang tua siswa lainnya enggan memilih sekolah tersebut sebagai tempat anaknya menempah ilmu meskipun biaya sekolahnya gratis.
"Lebih baik bayar mahal namun anak kita bisa pintar dibandingkan gratis tapi anak kita susah belajar karena siswanya sepi. Harusnya pemerintah dapat menyediahkan tenaga pengajar yang berprestasi disetiap sekolah agar sekolah dipelosok dapat bersaing dengan sekolah di kota," katanya.
Sementara itu Pegawai Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam Sigit mengatakan, jika untuk program pemerataan guru berprestasi di Kota Pagar Alam sudah pernah diluncurkan pada tahun 2013 dan gagal.
"Saat itu saya masih menjabat Kasi di Dinas Pendidikan ini. Saya mengikuti pelatihan di kementrian untuk program pemerataan guru berprestasi di Kota Pagar Alam pada tahun 2013. Namun saat program tersebut diterapkan banyak sekali pro dan kontra dari sejumlah pihak bahkan dari para guru juga ada penolakan," ungkap Sigit.
Bahkan banyak sekali intervensi dari luar.
Akibatnya program tersebut batal direalisasikan di Kota Pagar Alam.
"Banyak sekali tekanan dek, bahkan saya hampir setiap hari didatangi guru yang tidak mau dipindahkan ke sekolah dipelosok. Bahkan banyak tekanan dari berbagai pihak agar kerabat mereka tidak dipindahkan dari sekolah mereka kesekolah yang kita siapkan," katanya.
"Padahal program ini sangat bagus agar semua sekolah bisa bersaing. Namun jika akan kembali diluncurkan harus ada payung hukum yang jelas dan dibackup penuh oleh Pemkot Pagar Alam," tegasnya.
Baca berita Tribunusmsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Polres Pagar Alam Ungkap Kasus Kekerasan Seksual Anak, Pelaku Masih di Bawah Umur |
![]() |
---|
Walkot Pagaralam Lantik 678 Pegawai PPPK Tahun 2024, Minta Pelayanan ke Masyarakat Meningkat |
![]() |
---|
Modal Kardus Bergambar Anak Sakit, Peminta Sumbangan Fiktif Beraksi di Pagar Alam, Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Mahasiswa di Pagar Alam Ditangkap Polisi Jadi Pengendar Ekstasi dan Ganja, Resahkan Warga |
![]() |
---|
Polisi Gerebek Rumah Pengedar Narkoba di Pagar Alam, Temukan Ganja Beserta Alat Timbangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.