Karhutla Sumsel
Agustus Bakal Jadi Puncak Musim Kemarau di Lahat, Masyarakat Diminta Hindari Membakar Lahan
Kondisi INI menandakan, Lahat tengah masuki musim kemarau, persis seperti prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, Ali Afandi mengatakan, cuaca terik, tanpa ada curah hujan, mulai terjadi di Kabupaten Lahat di dua pekan terakhir.
Kondisi INI menandakan, Lahat tengah masuki musim kemarau, persis seperti prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Untuk itu, Ali Afandi mengingatkan, masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Dengan tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara dibakar.
"Sesuai prediksi BMKG, saat ini Lahat masuki musim kemarau. Pihaknya mengimbau, masyarakat untuk menghindari pembakaran lahan, agar tidak terjadi kebakaran lahan," ujar Ali Afandi, Kamis (24/7/2025).
Baca juga: Daftar 54 Kejadian Karhutla di Sumsel Sepanjang 2025, Berikut Rinciannya
Baca juga: Hari ini 2 Titik Api Karhutla di OKI Muncul, Manggala Agni Berjibaku Hadapi Kendala Saat ke Lokasi
Selain itu, Ali Afandi menyebut, Camat selaku pemimpin wilayah harus bisa aktif untuk memberikan peringatan kepada masyarakat, akan larangan dan bahaya terjadinya karhutla.
Mengingat, dari kejadian karhutla di tahun sebelumnya, masyarakat masih terbiasa melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar, sehingga sebabkan terjadinya kebakaran lahan yang besar.
"Seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah dan stakeholder terkait, terlibat dalam meningkatkan kewaspadaan dan penanganan karhutla," sampainya.
Disinggung terkait puncak kemarau, Ali membeberkan, sejak pertengahan Juli 2025, panas terik terjadi sejak menjelang siang hingga sore hari.
BMKG Provinsi Sumsel memprediksi, Agustus 2025 ini, merupakan puncak kemarau di Kabupaten Lahat.
"Saat ini, Lahat rentan akan kebakaran hutan dan lahan. Pencegahan sejak dini jadi langkah paling efektif untuk menghindari kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, hingga dampak kesehatan masyarakat akibat karhutla," ucapnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Karhutla di Muba Hanguskan 5 Hektare Lahan, Petugas Lakukan 32 Kali Water Bombing untuk Jinakkan Api |
![]() |
---|
Sepanjang 2025, 1.416 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Wilayah Ogan Ilir dan Muba Terbanyak |
![]() |
---|
4 Titik Karhutla di PALI Muncul Sepanjang Agustus 2025, Sulitnya Akses Jadi Kendala Utama Pemadaman |
![]() |
---|
Muara Enim Masuk Zona Merah Wilayah Karhula di Sumsel Bersama Ogan Ilir dan Musi Banyuasin |
![]() |
---|
Tanggulangi Karhutla, Sumsel Dapat Bantuan Tambahan 1 Helikopter Water Booming |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.