Berita Nasional

Jokowi Tak Lulus Sarjana? Blak-blakan Eks Rektor UGM Ungkap Fakta Kuliah Hingga Nilai Jeblok

Kali ini datang dari mantan rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof. Sofian Effendi melansir dari Wartakotalive.com, Kamis (17/7/2025)

|
Editor: Moch Krisna
Kolase/Wartakotalive/IST
POLEMIK IJAZAH : Mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof. Sofian Effendi saat diwawancarai Rismon Sianipar dalam channel Langkah Update. Prof Sofian menyebut bahwa skripsi Jokowi tidak pernah mendapatkan pengesahan (Kiri). Potret Jokowi di Ijazahnya (Kanan) 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus tudingan ijazah palsu presiden Joko Widodo alias Jokowi terus bergulir hingga menguak fakta baru.

Kali ini datang dari mantan rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof. Sofian Effendi melansir dari Wartakotalive.com, Kamis (17/7/2025) saat diwawanca Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar

Sofian Effendi blak-blakan menyebut Jokowi bukanlah mahasiswa berprestasi seperti disampaikan beberapa orang.

Dia mengungkapkan, nilai Jokowi di semester awal kuliah di Fakultas Kehutanan, bahkan tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan ke jenjang S1. 

Menurutnya, transkip nilai yang dipampang oleh Bareskrim Polri beberapa waktu lalu adalah nilai saat Jokowi mengambil program Sarjana Muda

 Prof Sofian Effendi mengaku sudah mencari informasi dari rekan-rekannya pengampu di Fakultas Kehutanan.

Dia bercerita, Joko Widodo memang pernah tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Kehutanan UGM.

Dia masuk pada tahun 1980.

"Jadi Jokowi kan masuk pada saat dia lulus SMPP di Solo yang menjadi SMA 6 di Tahun 1985. Jadi, dia itu ada sedikit masalah, masih SMPP kok bisa masuk UGM. Itu ada kontroversi. Ada masalah," kata Prof Sofian

Pada 1980, menurut Prof Sofian, Jokowi masuk UGM berbarengan dengan kerabatnya yang bernama Hari Mulyono

KETUM PPP - Presiden ke 7 Indonesia, Joko Widodo Beberapa  Waktu yang Lalu. Tegas Jokowi Tolak Jadi Calon Ketua Umum PPP, Pilih Jadi Calon Ketum di PSI
KETUM PPP - Presiden ke 7 Indonesia, Joko Widodo Beberapa Waktu yang Lalu. Tegas Jokowi Tolak Jadi Calon Ketua Umum PPP, Pilih Jadi Calon Ketum di PSI (Kompas.com)

Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara Jokowi dan Hari Mulyono

Hari Mulyono, saat itu, dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan aktif di berbagai organisasi.

Secara akademik, nilai Hari Mulyono cukup menjanjikan

Berbeda dengan Jokowi, menurut Prof Sofian, di dua tahun kuliahnya, nilainya buruk

"Kemudian, pada waktu tahun 1980 masuk, ada dua orang yang masih bersaudara yang masuk (fakultas) Kehutanan. Satu Hari Mulyono kemudian Joko Widodo. Hari Mulyono ini aktivis, dikenal di kalangan mahasiswa. Dan juga secara akademis dia perform. Dia tahun 1985 lulus. Tapi Jokowi itu menurut informasi dari para profesor dan mantan dekan, Jokowi itu tidak lulus di tahun 1982 di dalam penilaian. Ada empat semester dinilai kira-kira 30 mata kuliah, dia indeks prestasinya tidak mencapai," terang Prof Sofian

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved