Kapal Nelayan Sungsang Ditembaki

Penjelasan TNI AL Tembaki Nelayan di Sumsel Hingga 1 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit, Berawal Curiga

TNI Angkatan Laut (AL) buka suara terkait aksi penembakan yang dilakukan terhadap kapal nelayan yang melaut di perairan laut Birik, Banyuasin.

Dokumentasi Warga
TNI TEMBAK NELAYAN -- Tangkap layar video TNI AL menembaki kapal nelayan yang sedang melaut di Perairan Birik, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. TNI AL mengakui tindakan itu dilakukan anggotanya. 

"Setelah kami dikejar oleh Kapal besar itu, kan turun speedboat atau perahu karet isinya sekitar 8 orang. Setelah dari perahu karet itu menembaki kami, dia mundur dan sepertinya mengarah ke kapal rekan-rekan kami ," ujar Rusdianto.

Sampai saat ini keberadaan empat orang tersebut belum diketahui.

Bahkan salah satunya adalah Ipin adalah anak kandungnya.

"Tidak tahu dimana sekarang nomor handphone-nya tidak bisa dihubungi. Salah satunya ada anak saya di kapal itu,  terus ada juga sepupunya," katanya.

 Ia berharap pihak kepolisian dan aparat terkait dapat mencari tahu keberadaan empat ABK tersebut.

"Ya tolonglah dibantu cari, ada empat ABK belum diketahui posisi dimana," katanya.

Hingga saat ini Dirpolairud Polda Sumsel Kombes Pol Sonny Mahar Budi Adityawan belum merespon saat berusaha dikonfirmasi.

Kronologi Versi TNI AL

Tunggul menjelaskan peritiwa berawal pada 12 Juli 2025 sekitar pukul 12.45 WIB ketika KRI Sutedi Senoputra-378 (KRI SSA-378) melaksanakan Patroli di sekitar Perairan Tenggara Tanjung Jabung. 

Anggota melihat kontak di radar dan AIS dengan nama TB Karya Pasific  2229 yang membawa kapal tongkang TK. Pasific Star 8615 dengan muatan batubara.

 Selain itu, terlihat kontak tiga kapal nelayan kecil sedang menambatkan tali di buritan Tongkang, sehingga diduga adanya tindak ilegal.

KRI SSA-378, lanjut dia melaksanakan pengejaran terhadap 2 kapal nelayan yang tidak kooperatif dan berupaya melarikan diri yaitu KM Aqshal dan KM Aqshal 2. 

Tim patroli, kata Tunggul, memerintahkan keduanya untuk merapat ke KRI dengan menggunakan pengeras suara, namun KM Aqshal menambah kecepatan dan mengarahkan haluannya untuk menabrak KRI. 

"Selanjutnya KRI SSA-378 melepaskan tembakan peringatan pertama menggunakan peluru hampa namun KM Aqshal tidak mengindahkan instruksi tersebut, sementara di saat bersamaan KM Aqshal 2 terus melarikan diri menuju daratan," kata Tunggul.

KRI SSA-378, ungkapnya, kemudian menerjunkan tim Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) 1 untuk Pengejaran Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) ke KM Aqshal 2 dengan melepaskan tembakan peringatan namun KM Aqshal 2 mencoba untuk menabrakkan kapalnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved