Berita Viral

Nasib Istri & 2 Anak Brigadir Nurhadi usai Suami Tewas Dibunuh Atasan di Gili Trawangan, Tuntut Hak

Pihak keluarga Brigadir Muhammad Nurhadi berharap kepolisian bisa menjamin nasib anak-anak Nurhadi kedepannya setelah sepeninggal ayah mereka.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
KOMPOLNAS DATANGI KELUARGA KORBAN- Ketua harian Kompolnas Arief Wicaksono (dua dari kiri) saat menemui Elma Agustin (dua dari kanan), istri korban, Brigadir Muhmmad Nurhadi, di rumahnya, Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Sabtu (12/7/2025). Pihak keluarga Brigadir Muhammad Nurhadi berharap kepolisian bisa menjamin nasib anak-anak Nurhadi kedepannya setelah sepeninggal ayah mereka. 

Selain itu, Elma tak terima dituduh menerima uang Rp400 juta dari istri-istri tersangka.

 "Itu semua fitnah. Saya tidak akan menukar nyawa suami saya dengan uang. Tidak pernah ada uang 400 juta itu, demi Allah. Seperti apa yang 400 juta saja tidak pernah saya lihat," tegasnya menahan tangis, kepada Kompas.com pada Jumat (11/7/2025) malam.

Disisi lain, tudingan  ikut berpesta narkoba bersama kedua atasannya di salah satu vila di Gili Trawangan merupakan pukulan berat bagi keluarganya.

Terlebih bagi istri almarhum, Elma Agustina, suaminya bukanlah seorang perokok.

Elma pun mempertanyakan keterangan polisi yang menyebut suaminya terlibat dalam pesta, menggunakan obat terlarang, dan mengonsumsi minuman keras.

"Merokok saja dia tidak bisa, apalagi memakai obat-obatan dan minum minuman keras. Itu sama sekali tidak benar. Saya merasa dia dicekoki, dipaksa," kata Elma dengan suara bergetar.

Semasa hidup, Nurhadi dikenal sebagai sosok pendiam, baik hati, dan rajin beribadah. Warga di kampungnya mengenalnya sebagai penolong dan jujur. 

"Dia itu adik saya yang sangat baik dan penurut. Dia selalu menuruti apa saja yang saya nasehati. Bagaimana saya bisa menerima kematiannya, karena semua itu tidak wajar, itu tidak adil untuk dia," timpal Dewi, kakak kandung Nurhadi.

Bagi Dewi dan Elma, Nurhadi tidak mungkin melakukan perbuatan yang dituduhkan oleh penyidik Polda NTB, seperti menggoda perempuan, mengonsumsi obat terlarang, atau minum minuman keras.

Mereka yakin jika hal itu terjadi, pasti ada paksaan karena bukan merupakan kebiasaan Nurhadi.

Elma semakin tak percaya dengan tuduhan itu karena sebelum berangkat, suaminya sempat pamitan dan bercanda. 

Nurhadi berpamitan untuk menjalankan tugas mengantar Kasubid Paminal, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, ke Gili Trawangan.

Baca juga: Ma, Aku Dituduh, Tangis Misri Ngadu ke Ibu usai Jadi Tersangka Kasus Kematian Brigadir Nurhadi

Ia menegaskan bahwa suaminya tidak pernah memiliki masalah di kantor, dan jika pun ada, bukanlah masalah serius.

Elma menyebut jika kondisi terakhir suaminya saat itu masih dalam keadaan sehat dan tidak dicurigai ada masalah apapun.

"Begitu dia sampai di Gili Trawangan, di dalam kamar dia video call. Dia tanyakan anak-anak, tidak ada masalah apa-apa, sama sekali tidak ada."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved