Berita Viral

Nasib Istri & 2 Anak Brigadir Nurhadi usai Suami Tewas Dibunuh Atasan di Gili Trawangan, Tuntut Hak

Pihak keluarga Brigadir Muhammad Nurhadi berharap kepolisian bisa menjamin nasib anak-anak Nurhadi kedepannya setelah sepeninggal ayah mereka.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
KOMPOLNAS DATANGI KELUARGA KORBAN- Ketua harian Kompolnas Arief Wicaksono (dua dari kiri) saat menemui Elma Agustin (dua dari kanan), istri korban, Brigadir Muhmmad Nurhadi, di rumahnya, Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Sabtu (12/7/2025). Pihak keluarga Brigadir Muhammad Nurhadi berharap kepolisian bisa menjamin nasib anak-anak Nurhadi kedepannya setelah sepeninggal ayah mereka. 

Mereka meyakini bahwa peristiwa ini bukan sekadar masalah emosi sesaat, seperti yang selama ini dinarasikan di media. 

"Karena menurut pengakuan keluarga, almarhum adalah orang yang sangat jauh dari rokok, minuman keras, apalagi narkotika," tegas Genta.

Proses hukum terkait kasus kematian Brigadir Nurhadi masih terus berlanjut.

Sementara, istri almarhum, Elma Agustina, berharap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya. 

Saat ini, Polda NTB telah menahan tiga tersangka, yaitu Kompol YG, Ipda HC, dan seorang perempuan berinisial M.

Korban Tewas Dicekik

Dari hasil pemeriksaan, diduga Brigadir Nurhadi tewas dihabisi atasannya.

Dokter ahli forensik, Arfi Syamsun mengungkapkan Brigadir Nurhadi dicekik dan ditenggalamkan ke kolam dalam kondisi masih hidup.

Ia mengatakan hasil autopsi menunjukkan Nurhadi mengalami patah tulang lidah dan leher karena cekikan, luka-luka pada wajah hingga kaki, dan diduga tewas karena ditenggelamkan dalam kolam.

"Pada saat terjadi kekerasan di daerah leher yang bersangkutan masih hidup, faktanya adalah ada rasapan darah, kemudian yang bersangkutan ada di air dan itulah kemudian yang menghakhiri hidupnya adanya insipirasi air di dalam napasnya yang bisa mengalir ke otak, ginjal dan seterusnya," kata Arfi Syamsun dilansir Youtube Kompas TV, Kamis (10/7/2025).

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ini juga melakukan pemeriksaan penunjang, seperti memeriksa paru-paru, tulang sumsum dan ginjal. 

Baca juga: Firasat Mertua Brigadir Nurhadi, Menantunya Titip Pesan Sebelum Tewas, Anak Minta Pulang Cepat

Hasilnya ditemukan air kolam yang masuk ke bagian tubuh ini. 

"Saat korban berada di dalam air dia masih hidup dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan karena pingsan," kata Arfi dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2025).

"Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air."

"Tidak bisa dipisahkan pencekikan dan tenggelam sendiri-sendiri tetapi merupakan kejadian yang berkesinambungan atau berkaitan," jelasnya. 

"Kami menemukan luka memar atau resapan darah di kepala bagian depan maupun kepala bagian belakang, kalau berdasarkan teori kepalanya yang bergerak membentur benda yang diam," imbuh Arfi.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada 16 April 2025, di Villa Tekek Gili Trawangan, Lombok Utara, Brigadir Nurhadi dilaporkan mengalami penganiayaan hingga tewas dengan luka serius di bagian kepala, patah tulang lidah, dan diduga ditenggelamkan dalam kondisi pingsan.

Diketahui, Brigadir Nurhadi bersama atasannya datang ke vila tersebut untuk bersenang-senang dan melakukan pesta privat.

Mereka juga mendatangkan dua perempuan asal Jambi, yakni P dan M untuk menemani mereka berpesta.

Kini wanita bernama Misri atau M telah ditahan bersama dua atasan Brigadri Nurhadi.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved