Kapal Nelayan Sungsang Ditembaki

4 Nelayan Asal Sungsang Hilang Pasca Kapalnya Ditembaki Saat Menjaring Ikan di Perairan Birik

Ia berharap pihak kepolisian dan aparat terkait dapat mencari tahu keberadaan empat ABK tersebut.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan
DITEMBAKI -- Rusdianto (53) kapten kapal nelayan asal Sungsang (Kanan) yang ditembaki ketika melaut di perairan Laut Birik, Kabupaten Banyuasin saat dijumpai di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang, Minggu (13/7/2025). 

Yogi (26) nelayan asal Sungai Benar RT 1 RW 1 Sungsang Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumsel yang kena tembak sebuah kapal ketika melaut di perairan laut Birik sekitaran Sungai Sembilang Kabupaten Banyuasin bersama nelayan lainnya kini sudah memulai membaik.

Yogi kini sedang dirawat di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang untuk mendapatkan penanganan usai terkena tembakan di bagian lehernya.

Menurut Darmawan (47) ayah Yogi, kini kondisi anaknya sudah mulai sadar tapi belum bisa diajak komunikasi.

"Sadar keadaannya Alhamdulillah. Tapi diajak ngomong belum bisa," ujar Darmawan saat dijumpai di Rumah Sakit, Minggu (13/7/2025). Sambil menyebut jika Yogi masih lajang.

Peluru yang menyasar leher Yogi sudah dikeluarkan lewat operasi yang dilakukan pihak rumah sakit.

Tindakan tersebut berhasil dilakukan untuk menyelamatkan nyawa korban.

"Pelurunya sudah dikeluarkan, semalam dioperasi jam setengah 12," katanya.

Darmawan mengaku tidak mengetahui persis kejadiannya seperti apa yang jelas ia berharap aparat kepolisian dan pihak berwajib dapat mengusut peristiwa tersebut.

"Saya kurang paham kejadiannya seperti apa. Tapi kami berharap kejadian ini harus diusut," katanya.

Bingung Bayar Biaya Rumah Sakit

Sementara Marlina, keluarga Yogi menagatakan Yogi masih mendapatkan perawatan di rumah sakit yang ada di Palembang untuk memulihkan kondisinya.

Namun, setelah menjalani operasi kini keluarga Yogi harus berpikir bagaimana untuk membayar biaya rumah sakit. 

Karena, dari melaut belum mendapatkan hasil lantaran hasil tangkapan belum terjual.

Terlebih, Yogi ikut melaut atau bekerja bersama Rusdi yang merupakan pemilik kapal dan juga kapten kapal.

"Kalau peluru, setelah ditunjukan peluru yang digunakan peluru karet. Meski begitu, karena mengenai tenggorokan, makanya keluarga ketakutan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap Yogi," pungkasnya. 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved