Berita Viral

Eks Danjen Kopassus Dihina Silfester Matutina Buat Ratusan Purnawirawan Marah, Kami Cari Kamu

Relawan Jokowi, Silfester Matutina belakangan menyerang eks Danjen Kopassus, Mayjen Purn TNI, Soernarko. 

Editor: Moch Krisna
Wikipedia dan Kompas.com/Adhyasta Dirgantara
KONTROVERSI SILFESTER - Para prajurit geram dengan ucapan nyelekit Silfester Matutina kepada eks Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko. 

Dalam video yang beredar, sejumlah orang yang mengaku sebagai purnawirawan TNI dengan ikat kepala merah itu terlihat marah kepada Silfester.

Mereka menilai, pernyataan Silfester dinilai sebagai bentuk penghinaan terhadap senior militer. 

“Jangan kau pecah belah bangsa ini hanya karena perbedaan pendapat,” kata salah satu orang dalam video yang diunggah akun X @opposisi6890 via Wartakotalive.

Mereka mengaku siap berkorban untuk keutuhan NKRI.

Hanya saja, mereka tak terima dengan apa yang dilakukan Silfester kepada senior mereka

Mereka pun mengaku akan mengejar Silfester untuk meminta pertanggungjawaban

“Tapi untuk orang sepertimu Silfester, jika kau masih melontarkan penghinaan kepada pimpinan kami, ke lubang semut pun pasti kami cari,” ujarnya tegas.

Mereka menegaskan bahwa mereka bukan tipe orang yang mudah diremehkan dan akan bertindak tegas jika Silfester kembali menyerang senior militer tersebut.

“Kami bukanlah ayam sayur, kami adalah ayam petarung. Sampai titik darah penghabisan kami cari kau,” tandasya.

Bukan Lawan Sebanding

Sementara itu, orang dekat Soenarko, Kolonel TNI (Purn) Sri Radjasa Chandra mencoba menahan amarah para prajurit. 

 Menurut Sri Radja, Silfester bukan lawan sebanding eks petinggi Kopassus tersebut. 

"Sejak Silfester itu membuat video yang sangat mencederai perasaan kemudian prajurit banyak yang menghubungi saya, marah, mungkin ratusan lah. Tapi saya bilang (ke mereka), 'kita enggak perlu marah dan itu bukan kelas kita. Coba nanti kita akan buat satu dialog untuk menjelaskan duduk perkara ini'," ujar Sri Radja dikutip dari YouTube Hersubeno Point yang tayang pada Kamis (10/7/2025). 

Sri Radja mengatakan jika amarah para prajurit tidak diredam, maka kemungkinan besar kegaduhan akan terjadi. 

"Hampir-hampir mereka mau membuat kegaduhan, anggota-anggota ini," katanya. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved