Berita Viral

Didatangi 7 Aparat, Keluarga Brigadir Nurhadi Akui Diminta Tidak Mempersulit Penyelidikan: Saya Kena

Pihak keluarga Brigadir Muhammad Nurhadi mengaku didatangi sejumlah aparat kepolisian ke rumah duka.d atang menjanjikan akan mengawal kasus Nurhadi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
PENGAKUAN KELUARGA KORBAN- (KIRI) Mertua Brigadir Nurhadi, Sukarmidi di rumah duka, (kanan) Foto penahanan dua orang tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi ditahan Satreskrim Polda NTB. Kasubdit III Ditreskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan memastikan kedua tersangka ditahan, Senin (7/7/2025).Pihak keluarga Brigadir Muhammad Nurhadi mengaku didatangi sejumlah aparat kepolisian ke rumah duka.d atang menjanjikan akan mengawal kasus Nurhadi 

Sukarmadi menitipkan pesan kepada menantunya itu untuk mawas diri meskipun itu dalam menjalankan tugas sekalipun.

“Saya ingatkan dia, nak hati-hati, dari orang yang suka dan benci sama kita, lebih banyak orang yang benci,” ceritanya.

Tiga hari sebelum kematian Nurhadi, keluarga juga melihat tingkah laku korban yang di luar dari kebiasaan.

Yakni menerima telepon lebih sering dari biasanya serta keluar malam dan pulang larut.

Puncaknya, Nurhadi yang pamit untuk menjemput tamu ke Gili Trawangan seolah menjadi pesan terakhirnya.

Mertua Punya Firasat Buruk

Kepergian Brigadir Muhammad Nurhadi secara tragis masih mengganjal di benak keluarga yang ditinggalkan.

Sebelum pergi bersama atasannya ke Gili Trawangan, Brigadir Nurhadi disebut sempat berpamitan ke keluarga besarnya.

Namun pamitannya kali ini justru menimbulkan firasat tak enak dirasakan oleh mertuanya, Sukarmidi.

 Sukarmidi menceritakan izin yang disampaikan korban ke keluarga ke Gili pada saat itu bukan untuk menginap, namun hanya untuk mengantar tamu.

Firasat buruk sudah dirasakan keluarga sejak hari Selasa.

KEMATIAN BRIGADIR NURHADI - Mertua Brigadir Nurhadi, Sukarmidi ungkap firasat tak enak sebelum menantunya tewas dsaat ditemui di kediamannya yang berada di Dusun Lendang Re, Desa Sembung, Kecamatan Narmada Lombok Barat, Rabu (9/7/2025).
KEMATIAN BRIGADIR NURHADI - Mertua Brigadir Nurhadi, Sukarmidi ungkap firasat tak enak sebelum menantunya tewas dsaat ditemui di kediamannya yang berada di Dusun Lendang Re, Desa Sembung, Kecamatan Narmada Lombok Barat, Rabu (9/7/2025). (TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA)

Sehari sebelum ditemukan meninggal pada Rabu, (16/4/2025), Nurhadi sempat berpesan kepada tukang bangunan yang mengerjakan pembuatan kursi kayu di rumahnya.

“Selasa dia sudah pamitan ke kawan, semua dikasih tau, yang bikin kursi (tukang) disuruh jadikan biar ada bisa dipakai orang banyak duduk,” ceritanya, dilansir dari Tribunlombok.com.

Pada saat perjalanan ke Gili, sekira jam 4 sore, Nurhadi bahkan sempat melakukan video call dengan anaknya yang paling besar, yang masih berumur 5 tahun.

Akan tetapi, sejak memasuki waktu magrib, anaknya yang merasa kangen sempat mencoba mengontak korban, namun tidak pernah ada balasan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved