Notaris Bogor Hilang

Sosok AWK Tersangka Pembunuhan Sidah Alatas Notaris Bogor, 4 Tahun Jadi Sopir Kepecayaan Korban

AWK (27), satu dari enam tersangka pembunuhan Syarifah Sidah Alatas, notaris di Bogor, Jawa Barat, tak lain adalah mantan sopir korban selama 4 tahun

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Kompas.com Baharudin
TERSANGKA PEMBUNUHAN MAJIKAN- AWK (27), satu dari enam tersangka pembunuhan Syarifah Sidah Alatas, notaris di Bogor, Jawa Barat, tak lain adalah mantan sopir korban selama 4 tahun jadi orang kepercayaan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - AWK (27), satu dari enam tersangka pembunuhan Syarifah Sidah Alatas, notaris di Bogor, Jawa Barat, tak lain adalah mantan sopirnya sendiri.

AWK menjadi otak utama dalam pembunuhan berencana terhadap mantan majikannya itu.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy mengungkapkan AWK sudah menjadi orang kepercayaan Sidah Alatas.

Baca juga: Motif 6 Pelaku Pembunuhan Notaris Bogor Sidah Alatas, Punya Peran Masing-masing Termasuk Eks Sopir

Ia bekerja dengan korban sebagai freelance sopir selama 4 tahun.

"AWK ini bekerja freelance jadi sopir korban sejak 2021," kata Ressa dalam konferensi pers yang digelar Selasa (8/7/2025), dilansir dari Tribunnewsbogor.com.

AWK bisa bekerja dengan Sidah Alatas karena dikenalkan oleh mantan istrinya.

Saat itu mantan istri AWK memiliki urusan dengan Sidah Alatas terkait dengan kapasitasnya sebagai notaris di Bogor.

Namun kepercayaan Sidah justru dikhianati.

AWK justru telah merencanakan niat jahat ingin menguasai harta korban.

Rencana jahat AWK bermula pada tanggal 30 Juni 2025.

Disisi lain, Adik korban, Hasan Alatas mengatakan bahwa pihak keluarga sama sekali tak mengetahui Sidah Alatas mempekerjakan seseorang sebagai sopir.

"Sepanjang yang saya tahu, Sidah nggak punya supir," kata Hasan pada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.

Keluarga juga kata Hasan, tak mengetahui bila Sidah memiliki hubungan dengan seseorang.

"Belum tahu (rekan atau teman). Karena keluarga semuanya nggak tahu kalau Sidah kenal atau dekat dengan seseorang," kata Hasan Alatas.

Baca juga: Sadisnya Cara AWK dan W Bunuh Sidah Alatas Notaris Bogor, Mobil Civic Putih Korban Dijual Rp40 juta

Pihak keluarga pun sudah bertemu dengan enam tersangka pembunuhan notaris Bogor Sidah Alatas.

Hasan mengaku hanya mengenal satu orang.

"Sudah (bertemu). Tapi yang saya hafal cuma satu," katanya.

Modus Tersangka 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan AWK mengajak A alias W untuk mencuri mobil milik notaris Bogor, Honda Civic putih bernopol F 1573 ABO.

Sementara tersangka A sejak awal sudah menyiapkan gunting untuk menghabisi korban.

"A menyiapkan gunting untuk mencuri," kata Wira.

AWK lantas mengajak Sidah bertemu di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor pukul 12.00 WIB.

Selanjutnya tersangka dan korban berkeliling menggunakan 1 (satu) unit Honda Civic bernomor polisi F 1573 ABO warna putih milik korban sampai sekitar pukul 23.00 WIB.

TERSANGKA PEMBUNUHAN NOTARIS- Para tersangka pembunuhan berencana notaris asal Tanah Sereal, Kota Bogor.  Aksi pembunuhan terhadap Syarifah Sidah Alatas dilatar belakangi ingin mengusai mobil Civic putih berpelat nomor F 1573 ABO miliknya, korban ditikam
TERSANGKA PEMBUNUHAN NOTARIS- Para tersangka pembunuhan berencana notaris asal Tanah Sereal, Kota Bogor. Aksi pembunuhan terhadap Syarifah Sidah Alatas dilatar belakangi ingin mengusai mobil Civic putih berpelat nomor F 1573 ABO miliknya, korban ditikam (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Mereka berkeliling hingga malam, lalu menuju Stasiun Bogor untuk mengantar pelaku pulang.

Setelah itu menuju ke stasiun Bogor dengan tujuan untuk memulangkan tersangka ke kontrakan di Cibitung.

Namun sesampainya di stasiun Bogor ternyata kereta tujuan Cibitung sudah tidak ada.

Kemudian pada hari Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 04.00 WIB, tersangka AWK, tersangka A alias W dan korban berangkat menuju kantor notaris milik korban di daerah Bojonggede. 

Sebelum tiba di kantor Notaris tersangka A alias W langsung mengeluarkan gunting ukuran kecil dengan warna gagang kuning dan hijau dari dalam tas selempang warna hitam merk eiger menggunakan tangan kanan.

Tersangka A alias W langsung menusuk dada bagian kanan korban menggunakan gunting tersebut dengan ayunan sekuat tenaga hingga menusuk dada kanan korban.

Lokasi kejadian penusukan tersebut di dekat warung nasi goreng, Keradenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat.

"Karena melihat korban masih bergerak dan masih hidup, tersangka A alias W mencekik leher korban menggunakan kedua tangan sekitar 15 menit hingga korban mulai lemas dan tidak bernafas baru tersangka melepaskan cekikannya," terang Kombes Wira Satya Triputra.

Korban kemudian dipindahkan ke kursi bagian belakang sebelah kanan, sedangkan tersangka A alias W pindah ke kursi depan sebelah kiri. 

Mereka kemudian membawa mayat korban menuju Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Hubungan Syarifah Sidah Notaris Bogor dengan Pelaku Otak Pembunuhan, Adik Korban Bantah Punya Sopir 

Buang Jasad Korban

Setibanya di Cikarang, kemudian tersangka A alias W pergi menuju ke rumah tersangka H alias
R di daerah Karangmukti, Cikarang, Jawa Barat dengan tujuan meminta tolong untuk membuang jenazah korban.

Pada hari Rabu tanggal 2 Juli 2025 sekitar pukul 03.00 WIB para tersangka memutuskan untuk membuang jenazah korban di pinggir kali.

Setelah sampai di Jalan Bantaran Kali Citarum Kampung Gedung Gede RT. 14/5 Kedungwaringin Kab. Bekasi Jawa Barat, tersangka AWK alias A memarkirkan mobil di atas jembatan dengan kondisi mobil masih dalam keadaan hidup.

Lantas tersangka A alias W turun untuk membuka bagasi mobil serta membawa keluar korban. 

Posisi tersangka A alias W mengangkat bagian tengah badan korban, tersangka AWK alias A mengangkat bagian kepala korban, dan tersangka H alias R mengangkat bagian kaki korban, dan langsung melempar korban ke dalam Kali Citarum.

"Jadi ketiga tersangka ini bersama-sama mengangkat jenazah," tambah Kombes Wira Satya Triputra.

Mobil Dijual ke Penadah

Setelah membuang jasad , tersangka H mencarikan pembeli mobil Civic dari hasil pembunuhan berencana tersebut.

Pada tanggal 2 Juli 2025 setelah ashar mobil Civic Plat F 1573 ABO milik korban berhasil dijual kepada tersangka HS dengan total pembayaran ke rekening milik tersangka AWK dengan total pembayaran Rp40 juta.

Dari tangan tersangka HS menerima gadai bersama tersangka WS, mobil Civic Plat F 1573 ABO tersebut
dijual kembali kepada tersangka TA sebesar Rp 80 juta.

Para pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Tahbang/Resmob Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

Polisi menjerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, diancam dengan hukuman mati, penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun kepada tiga tersangka yang menghabisi nyawa korban.

Ketiganya juga dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun, Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun.

Ketiga terangka lainnya dijerat Pasal 480 KUHP tentang Penadahan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 4 tahun.

Diketahui, jenazah notaris berusia 60 tahun itu ditemukan mengambang di Sungai Citarum, Bekasi pada Jumat (4/7/2025).

Diketahui sebelumnya Sidah Alatas dilaporkan hilang sejak 1 Juli 2025.

Dalam penjelasan di pengumuman hilangnya Sidah Alatas, terkuak kronologi raibnya sang notaris.

Mulanya, Sidah Alatas pergi meninggalkan rumah pada Selasa subuh.

Sekira pukul 04.00 Wib, Sidah Alatas berangkat kerja menggunakan mobil pribadinya.

Gelagat Sidah saat pergi bekerja pun dikuak dalam pengumuman.

Yakni Sidah Alatas pergi seorang diri tanpa sopir ataupun rekan menggunakan mobil Honda Civic warna putih dengan nomor polisi F 1573 ABO. 

"Beliau adalah seorang notaris yang sudah biasa pergi dan pulang di luar jam dinas pada umumnya," tulis pengumuman hilangnya Sidah Alatas pada 1 Juli 2025 lalu.

Baca juga: Tampang Otak Pembunuhan Syarifah Sidah Notaris Bogor Saat Ditangkap di Solo, Tak Berkutik

Namun setelah pamit bekerja sebelum subuh, Sidah Alatas mendadak tak bisa dihubungi.

Sidah Alatas juga tidak menghubungi keluarga di rumah sehingga membuat anak-anaknya cemas.

Terlihat di postingan yang membagikan kabar hilangnya Sidah Alatas, sang putra, Reza Alaydrus mengurai harapannya.

Reza berharap sang ibu yang sudah tiga hari menghilang bisa ditemukan.

"Bantu doa semua," tulis Reza di media sosial.

Sidah sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tanggal 1 Juli 2025 lalu.

Keluarga Sidah membuat laporan kehilangan ke Polsek Tanah Sareal dengan Surat Keterangan Laporan Orang Hilang nomor STPL/13/VII/2025/SPKT.

Dalam laporannya, keluarga menyebut Sidah meninggalkan rumah diduga janjian. 

Keluarga juga mencantumkan ciri-ciri Sidah saat meninggalkan rumah.

Ia saat itu mengendarai mobil Honda Civic dari rumahnya dan terkahir kali mengenakan kemeja kerah berwarna putih serta celana panjang warna hitam.

Untuk fisiknya sendiri, Sidah memliki rambut beruban pendek, tinggi badan sekitar 162 sentimeter, kulit sawo matang.

Sampai Kamis (3/7/2025) Sidah belum ditemukan dan pihak keluarga malah mendapat laporan bahwa Sidah meninggal dunia

Adik Korban Bantah Punya Sopir 

adik korban, Hasan Alatas mengatakan sepengetahuan keluarga Sidah tak memiliki sopir.

Selama ini Sidah melakukan perjalanan seorang diri, tanpa sopir.

"Sepanjang yang saya tahu Sidah nggak punya sopir," kata Hasan saat dikonfirmasi TribunnewsBogor,com, Minggu (6/7/2025).

Ia belum bisa memastikan hubungan antara otak pelaku pembunuhan dengan notaris Bogor.

"Belum tahu (rekan kerja). Karena keluarga semuanya nggak tahu kalau Sidah kenal atau dekat dengan seseorang," kata Hasan.

Intinya menurut Hasan selama ini Sidah tidak mempekerjakan seseorang untuk menjadi sopirnya.

"Iya," katanya.

Keluarga juga sudah dipertemukan dengan para pelaku pembunuhan.

"Sudah," kata Hasan.

Dari enam pelaku pembunuhan, Hasan Alatas mengaku hanya mengenali satu orang.

"Tapi yang saya hafal cuma satu (orang)," katanya.

Sayangnya Hasan tak merinci sosok pelaku yang ia kenal.

"Untuk selanjutnya ke Polda aja ya," kata Hasan adik Sidah Alatas.

 (*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved