Notaris Bogor Hilang
Sadisnya Cara AWK dan W Bunuh Sidah Alatas Notaris Bogor, Mobil Civic Putih Korban Dijual Rp40 juta
Aksi pembunuhan terhadap Syarifah Sidah Alatas dilatar belakangi ingin mengusai mobil Civic putih berpelat nomor F 1573 ABO miliknya, korban ditikam
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM - Terkuak cara sadis AWK dan W melakukan pembunuhan terhadap Syarifah Sidah Alatas, notaris di Bogor, Jawa Barat.
Diketahui, polisi berhasil menangkap enam pelaku pembunuhan termasuk salah satunya, mantan sopir korban yakni AWK.
Aksi pembunuhan tersebut dilatar belakangi ingin mengusai mobil Civic putih berpelat nomor F 1573 ABO milik korban.
AWK mengajak rekannya A alias W sebagai untuk melakukan pembunuhan terhadap sang notaris.
Tersangka W sejak awal sudah menyiapkan gunting untuk menghabisi korban.
Peristiwa tragis ini bermula pada Senin, 30 Juni 2025 pukul 02.00 WIB, ketika tersangka A alias W mengajak tersangka AWK alias J untuk mencuri mobil milik korban.
Dilansir dari Tribunnewsbogor.com, AWK yang merupakan mantan sopir korban, menghubungi Sidah Alatas dan mengajaknya bertemu di Stasiun Bojong Gede, Bekasi.

Korban tak menaruh curiga dan menjemput pelaku menggunakan mobil Honda Civic putih berpelat nomor F 1573 ABO.
Selanjutnya tersangka dan korban berkeliling menggunakan 1 (satu) unit Honda Civic bernomor polisi F 1573 ABO warna putih milik korban sampai sekitar pukul 23.00 WIB.
Mereka berkeliling hingga malam, lalu menuju Stasiun Bogor untuk mengantar pelaku pulang.
Setelah itu menuju ke stasiun Bogor dengan tujuan untuk memulangkan tersangka ke kontrakan di Cibitung.
Namun sesampainya di stasiun Bogor ternyata kereta tujuan Cibitung sudah tidak ada.
Kemudian pada hari Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 04.00 WIB, tersangka AWK, tersangka A alias W dan korban berangkat menuju kantor notaris milik korban di daerah Bojonggede.
Sebelum tiba di kantor Notaris tersangka A alias W langsung mengeluarkan gunting ukuran kecil dengan warna gagang kuning dan hijau dari dalam tas selempang warna hitam merk eiger menggunakan tangan kanan.
Tersangka A alias W langsung menusuk dada bagian kanan korban menggunakan gunting tersebut dengan ayunan sekuat tenaga hingga menusuk dada kanan korban.
Baca juga: Siasat Licik Pelaku Pembunuhan Syarifah Sidah Notaris Bogor, Adik Curigai Skenario Hilangkan Jejak
Lokasi kejadian penusukan tersebut di dekat warung nasi goreng, Keradenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat.
"Karena melihat korban masih bergerak dan masih hidup, tersangka A alias W mencekik leher korban menggunakan kedua tangan sekitar 15 menit hingga korban mulai lemas dan tidak bernafas baru tersangka melepaskan cekikannya," terang Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers yang digelar Selasa (8/7/2025).
Korban kemudian dipindahkan ke kursi bagian belakang sebelah kanan, sedangkan tersangka A alias W pindah ke kursi depan sebelah kiri.
Mereka kemudian membawa mayat korban menuju Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Buang Jasad Korban
Setibanya di Cikarang, kemudian tersangka A alias W pergi menuju ke rumah tersangka H alias
R di daerah Karangmukti, Cikarang, Jawa Barat dengan tujuan meminta tolong untuk membuang jenazah korban.
Pada hari Rabu tanggal 2 Juli 2025 sekitar pukul 03.00 WIB para tersangka memutuskan untuk membuang jenazah korban di pinggir kali.
Setelah sampai di Jalan Bantaran Kali Citarum Kampung Gedung Gede RT. 14/5 Kedungwaringin Kab. Bekasi Jawa Barat, tersangka AWK alias A memarkirkan mobil di atas jembatan dengan kondisi mobil masih dalam keadaan hidup.
Lantas tersangka A alias W turun untuk membuka bagasi mobil serta membawa keluar korban.
Baca juga: Hubungan Syarifah Sidah Notaris Bogor dengan Pelaku Otak Pembunuhan, Adik Korban Bantah Punya Sopir
Posisi tersangka A alias W mengangkat bagian tengah badan korban, tersangka AWK alias A mengangkat bagian kepala korban, dan tersangka H alias R mengangkat bagian kaki korban, dan langsung melempar korban ke dalam Kali Citarum.
"Jadi ketiga tersangka ini bersama-sama mengangkat jenazah," tambah Kombes Wira Satya Triputra.
Mobil Dijual Rp40 Juta
Setelah membuang jasad , tersangka H mencarikan pembeli mobil Civic dari hasil pembunuhan berencana tersebut.
Pada tanggal 2 Juli 2025 setelah ashar mobil Civic Plat F 1573 ABO milik korban berhasil dijual kepada tersangka HS dengan total pembayaran ke rekening milik tersangka AWK dengan total pembayaran Rp40 juta.
Dari tangan tersangka HS menerima gadai bersama tersangka WS, mobil Civic Plat F 1573 ABO tersebut dijual kembali kepada tersangka TA sebesar Rp 80 juta.
Para pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Tahbang/Resmob Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Polisi menjerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, diancam dengan hukuman mati, penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun kepada tiga tersangka yang menghabisi nyawa korban.
Ketiganya juga dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun, Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun.
Ketiga terangka lainnya dijerat Pasal 480 KUHP tentang Penadahan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 4 tahun.
Keluarga Sebut Korban Termakan Modus 2 Pelaku
Notaris Bogor Syarifah Sidah Alatas pergi pukul 04.00 WIB dari rumah. Ternyata Sidah janjian dengan seorang lelaki.
Sejak kepergian pukul 04.00 WIB itu, Sidah Alatas sudah tak bisa lagi dihubungi.
Dua unit handphonenya bahkan tak aktif lagi.
Dari informasi yang disebar disebutkan bahwa Sidah pergi pukul 04.00 WIB membawa mobil Honda Civic putih berplat nomor F 1573 ABO.
Adik kandung korban, Hasan Alatas mengatakan pagi itu Sidah pergi tanpa sopir karena memang kakaknya biasa pergi sendiri.
Ia merasa heran karena Sidah baru pulang pulang pukul 02.17 WIB, namun dua jam kemudian dia sudah keluar rumah lagi.
"Dia kan memang biasa pergi sendiri kan, nggak pakai sopir, yang ganjal itu dan yang agak aneh itu dia kan pulang ke rumah jam 02.17 WIB, itu terekam di CCTV perumahan terlihat masuk perumahan jam 02.17 terus jam 4 pagi dia keluar lagi," kata Hasan saat diwawancara wartawan beberapa waktu lalu.
Hasan juga curiga ada orang lain di dalam mobil Sidah.
"Cuma saya ngga tahu di mobil itu ada orang atau tidak, saya ngga paham. Saya tanya satpam perumahan sih sendiri, tapi saya belum yakin sih karena kan subuh ya kurang kelihatan juga," katanya.
Beberapa menit setelah keluar perumahan, handphone Sidah Alatas sudah tak aktif.
"Cuma setelah keluar dari itu dua HPnya sudah ngga aktif, ya sekitar jam 04.12 handphone sudah ngga aktif," katanya.
Diketahui, jenazah notaris berusia 60 tahun itu ditemukan mengambang di Sungai Citarum, Bekasi pada Jumat (4/7/2025).
Diketahui sebelumnya Sidah sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tanggal 1 Juli 2025 lalu.
Keluarga Sidah membuat laporan kehilangan ke Polsek Tanah Sareal dengan Surat Keterangan Laporan Orang Hilang nomor STPL/13/VII/2025/SPKT.
Dalam laporannya, keluarga menyebut Sidah meninggalkan rumah diduga janjian.
Keluarga juga mencantumkan ciri-ciri Sidah saat meninggalkan rumah.
Ia saat itu mengendarai mobil Honda Civic dari rumahnya dan terkahir kali mengenakan kemeja kerah berwarna putih serta celana panjang warna hitam.
Untuk fisiknya sendiri, Sidah memliki rambut beruban pendek, tinggi badan sekitar 162 sentimeter, kulit sawo matang.
Sampai Kamis (3/7/2025) Sidah belum ditemukan dan pihak keluarga malah mendapat laporan bahwa Sidah meninggal dunia
Adik Korban Bantah Punya Sopir
adik korban, Hasan Alatas mengatakan sepengetahuan keluarga Sidah tak memiliki sopir.
Selama ini Sidah melakukan perjalanan seorang diri, tanpa sopir.
"Sepanjang yang saya tahu Sidah nggak punya sopir," kata Hasan saat dikonfirmasi TribunnewsBogor,com, Minggu (6/7/2025).
Ia belum bisa memastikan hubungan antara otak pelaku pembunuhan dengan notaris Bogor.
"Belum tahu (rekan kerja). Karena keluarga semuanya nggak tahu kalau Sidah kenal atau dekat dengan seseorang," kata Hasan.
Intinya menurut Hasan selama ini Sidah tidak mempekerjakan seseorang untuk menjadi sopirnya.
"Iya," katanya.
Keluarga juga sudah dipertemukan dengan para pelaku pembunuhan.
"Sudah," kata Hasan.
Dari enam pelaku pembunuhan, Hasan Alatas mengaku hanya mengenali satu orang.
"Tapi yang saya hafal cuma satu (orang)," katanya.
Sayangnya Hasan tak merinci sosok pelaku yang ia kenal.
"Untuk selanjutnya ke Polda aja ya," kata Hasan adik Sidah Alatas.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Syarifah Sidah Alatas
Kronologi Sidah Alatas
Sidah Alatas
notaris bogor hilang
berita kasus pembunuhan
'Gelap Mata', Pengakuan Warno Otak Pembunuhan Syarifah Notaris Bogor, Kuasai Harta Korban |
![]() |
---|
Dapat Rp40 Juta dari Pembunuhan Syarifah Notaris Bogor, Mantan Sopir Langsung Beli HP |
![]() |
---|
'Saya Bantu Lempar Jasad', Pengakuan Anda Sopir Syarifah Sidah Notaris Bogor, Awal Tak Niat Bunuh |
![]() |
---|
AKAL Licik AWK Ajak Sidah Alatas Notaris Bogor Bertemu Sebelum Dihabisi, Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Sosok AWK Tersangka Pembunuhan Sidah Alatas Notaris Bogor, 4 Tahun Jadi Sopir Kepecayaan Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.