Berita Nasional

Surya Paloh Singgung Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu: Pencurian Kedaulatan Rakyat

Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh, mengkritisi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI, yang memisahkan pemilu nasional dengan lokal. 

Tribunsumsel.com/Arief Basuki Rohekan
PELANTIKAN DPW NASDEM SUMSEL. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di pelantikan Pengurus dan sayap partai DPW partai NasDem Sumsel di Hotel Santika Premiere Palembang, Sabtu (5/7/2025). Ia menilai MK sudah melakukan kesalahan dan telah melakukan pencurian kedaulatan rakyat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh, mengkritisi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI, yang memisahkan pemilu nasional dengan lokal. 

"Kemarin dengan gampangnya Mahkamah Konstitusi menjungkir balikan logika berpikir kita, dalam pemaham apa yang kita katakan hitam adalah hitam, merah adalah merah, putih adalah putih, yang dia (MK) katakan putih itu hitam sedikit abu- abu, " kata Surya Paloh disela- sela pelantikan Pengurus dan sayap partai DPW partai NasDem Sumsel di Hotel Santika Premiere Palembang, Sabtu (5/7/2025). 

Diterangkan Paloh, MK sudah melakukan kesalahan dan telah  melakukan pencurian kedaulatan rakyat. 

"Dan tidak ragu- ragu kita menyatakan itu (kesalahan). Kita pun bingung sendiri mereka orang hebat, pemikir- pemikir hebat tapi apa yang menyebabkan itu (pemisahan), apakah ada pengaruh dari mana saya tidak tahu, tapi yang jelas kita bangun kesadaran kita untuk tetap menjaga tetap tegaknya kemurnian konstitusi undang- undang dasar, " bebernya.

Selaku pimpinan partai, ia sendiri telah menginstruksikan jajarannya di DPR RI dengan koordinasi bersama partai lain, untuk melakukan pemanggilan MK untuk menjelaskan dasar putusan itu.

"Jadi kita berani menyatakan MK amat sangat salah. Kita minta ada proses pemanggilan kepada MK oleh dewan (DPR) , tanya dulu kenapa terjadi sedemikian rupa, atau ada titipan untuk bermain- main, dan kita tidak tahu itu, " sesalnya. 

Menurut Paloh, kepekaan dari sisi partai politik diuji terhadap putusan MK tersebut, dan inilah peran partai politik untuk bisa menyikapinya. 

"Ada yang diam tetap nyenyak tidurnya, ada katakan bukan masalah kami, bisa dikatakan tidak ada uangnya kenapa kita ngomong dan ada juga yang berteriak. Dan saya katakan jika NasDem tidak berteriak lebih bagus kita bubar, " tegasnya. 

Dijelaskannya idealisme adalah bagian yang tetap melekat bagi posisi dan peran dari setiap institusi parpol dan seperti yang ia sampaikan kemajuan dan kemunduran sangat besar diperankan dari bagian kontribusi institusi parpol disitu. 

"Maka untuk itulah saudara, ada kewajiban kita untuk memberikan pemahaman ini yang semakin dekat dengan seluruh kader di institusi parpol yang kita miliki. Kita tidak boleh hanya mempersiapkan diri karena ada batas- batas kepentingan kita secara sempit, tapi selalulah berpikir untuk kepentingan yang lebih besar, " jelasnya. 

Disisi lain, NasDem menitipkan harapan dan berkepentingan agar pemerintahan hasil pemilu yang dimenangkan presiden Prabowo- Gibran sukses. Karena suksesnya pemerintahan itu artinya memberikan sukses bagi semuanya. 

"Gagal pemerintahan ini, jangan pikir kita bisa sukses sendiri, mungkin  kita lebih jauh menderita," capnya. 

NasDem sendiri memberikan  dukungan kepada pemerintahan saat ini dengan kesungguhan hati dengan cara kewarasan berpikir, dengan akal yang sehat.

"Pemerintahan membutuhkan itu, membutuhkan dukungan yang murni bukan dukungan yang palsu, bukan dukungan musang berbulu domba, bukan maling teriak maling. Lebih bagus kita diam klau kita tidak bisa memberikan  dukungan yang berarti, pemerintahan ini sangat membutuhkan setiap komponen masyarakat berpikir secara cerdas, memiliki membangun kesadaran yang kokoh dan mampu untuk menjaga spirit dan kebersamaan yang diutamakan dibanding membangun polemik satu sama lain. Maka NasDem harus mengutamakan kepentingan yang lebih besar, " tandasnya. 

Disisi lain, dengan kepengurusan baru DPW partai NasDem dibawah Herman Deru yang telah dikukuhkan. Ia yakin, partai NasDem bisa menjadi harapan bagi masyarakat khususnya di Sumsel. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved