Berita OKU Timur
English Camp Bank Sampah Dagadu OKU Timur, Sinergi Edukasi Lingkungan & Bahasa Asing di Alam Terbuka
Langkah inovatif dilakukan Bank Sampah Dagadu Belitang menyelenggarakan kegiatan bertajuk “English Camp”.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Di tengah hijaunya kebun edukatif milik Bank Sampah Dagadu Belitang, tawa riang puluhan anak menggema.
Bukan sekadar bermain, mereka tengah menjalani petualangan belajar yang tak biasa memadukan bahasa Inggris dengan praktik mencintai lingkungan.
Inilah wajah baru edukasi lingkungan di OKU Timur kreatif, kolaboratif, dan menyenangkan.
Langkah inovatif dilakukan Bank Sampah Dagadu Belitang yang kini tidak hanya berperan sebagai pusat pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi pusat edukasi lingkungan hidup di Kabupaten OKU Timur.
Teranyar, mereka menyelenggarakan kegiatan bertajuk “English Camp” bekerja sama dengan lembaga kursus Fandom Belajar Indonesia (FBI) Kampung Inggris Belitang.
Kegiatan yang dimulai Kamis, 3 Juli 2025 ini diikuti oleh 50 anak dari berbagai daerah, mulai dari OKU Timur, OKI, hingga Palembang.
Selama delapan hari, para peserta tidak hanya belajar bahasa Inggris bersama enam pengajar FBI, namun juga terlibat langsung dalam praktik pengelolaan sampah, membuat kompos, hingga memanfaatkan limbah organik menjadi ecoenzyme.
“Konsepnya sangat menarik, karena anak-anak diajak mencintai lingkungan sambil memperkuat kemampuan berbahasa Inggris. Belajar tak harus selalu di kelas,” ujar Cicilia Eny S, ST MM, Plt Kabid Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH OKU Timur sekaligus pembina Bank Sampah Dagadu, Jumat (04/07/2025).
Menurut Cicilia, seluruh aktivitas dilakukan di alam terbuka, memanfaatkan ecogarden milik Bank Sampah Dagadu sebagai ruang belajar.
Peserta juga diajak menerapkan gaya hidup ramah lingkungan: membawa tumbler sendiri, makan menggunakan daun sebagai alas, serta membawa bekal tanpa kemasan plastik.
“Kegiatan ini kami rancang agar anak-anak bisa memahami pentingnya memilah sampah, menyusun ecobrick, hingga mengenal manfaat limbah organik. Mereka belajar dari alam dan untuk alam,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DLH OKU Timur, Feri Hadiansyah, ST MM, menyampaikan apresiasi atas langkah kreatif Bank Sampah Dagadu.
Ia menilai, pendekatan yang melibatkan masyarakat dan dunia pendidikan seperti ini mampu membentuk karakter peduli lingkungan sejak dini.
“Kami sangat mendukung kegiatan Bank Sampah Dagadu. Ini bentuk nyata kolaborasi dalam membangun generasi yang sadar dan cinta lingkungan,” tegas Feri.
Tak hanya mengedepankan edukasi, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai gotong royong dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Kisah Hidup Ahmad Sudiono di Desa Purworejo OKU Timur Menggantungkan Hidup Menanam Jagung |
![]() |
---|
Perekonomian Warga Jadi Taruhan, Usai Jembatan Sungai Toba OKU Timur Ambruk, Mobilisasi Terhenti |
![]() |
---|
Lewat Maulid Nabi, SDN 19 Martapura OKU Timur Ajarkan Anak Berdagang Jujur Teladani Rasulullah |
![]() |
---|
Lewat Cabai Rawit, Petani di Mulyasari OKU Timur Gantungkan Harapan Ekonomi, Berharap Panen Melimpah |
![]() |
---|
Gema Ayat Suci Tiga Hari di Martapura: MTQ XI OKU Timur Resmi Ditutup, Martapura Raih Juara Umum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.