Jembatan Muara Lawai Ambruk

Herman Deru Minta Polisi Tindak Tegas Truk ODOL Penyebab Jembatan Muara Lawai Lahat Ambruk

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta polisi menindak tegas truk ODOL yang memicu ambruknya Jembatan Muara Lawai, Kabupaten Lahat.

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
JEMBATAN AMBRUK -- Gubernur Sumsel Herman Deru saat ditemui usai Sidang Ujian Promosi Doktor di Unsri, Senin (30/6/2025). Dalam kesempatan ini, Deru buka suara terkait Jembatan Muara Lawai yang ambruk. Ia meminta polisi bertindak tegas. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
 
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta polisi menindak tegas kendaraan yang over dimension over loading (ODOL) yang memicu ambruknya Jembatan Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat.

Diketahui, ambruknya jembatan itu terjadi pada Minggu (29/6/2025), sekira pukul 23.00 WIB. 

Diduga jembatan yang menghubungkan Lahat-Muara Enim itu ambruk diduga karena tak mampu menahan beban muatan batu bara yang tengah melintas. 

Untuk itu Herman Deru meminta, pihak kepolisian mengusut dan menindak tegas kendaraan ODOL di wilayah tersebut. 

"Kejadian tersebut terjadi karena kecerobohan, sebab ada mobil yang ODOL lewat sekali empat. Untuk itu kita serahkan dengan kepolisian ini, saya minta ditindak tegas," kata Deru usai Sidang Ujian Promosi Doktor  di Unsri, Senin (30/6/2025). 

Baca juga: Marah Jembatan Muara Lawai Lahat Ambruk, Bursah Zarnubi Laporkan Pemilik Angkutan Batubara ke Polisi

Menurutnya, kejadian malam tadi di Muara Lawai pukul 23.00 WIB tentu mengejutkan semua pihak.

Sebab, selama ini yang diindikasikan rusak di (jembatan) Enim Dua, ternyata yang ambruk di Muara Lawai. 

Deru menyebut akan membicarakan ambruknya jembatan ini lebih lanjut dengan sejumlah pihak terkait.

Termasuk dengan para bupati yang pernah menjabat dan yang saat ini menjabat.

"Kalau memang ini merugikan masyarakat, bukan tidak mungkin akan lahir Pergub yang sama dengan punya bupati dan tetap berlaku sampai sekarang, tapi ada pengecualian di ruas-ruas khusus yang belum terakomodir," katanya. 

Menurutnya, ini akan menjadi momentum bagi semua pihak, pengusaha tambang, pengusaha angkutan, para kepala daerah, dan Kementerian PU pemilik jalan negara dan lain-lain.

Saat ini, dinas terkait di lingkungan Pemprov Sunsel sudah diminta ke lokasi jembatan ambruk.

Deru menyebut masih menunggu laporan mereka untuk mengambil langkah dan kebijakan selanjutnya.

"Saya sudah perintahkan mereka ke sana, saya mau dengar laporan dulu. Jadi tidak bisa buat kebijakan dari atas podium saja, jadi perlu dialog dulu baru responsif," katanya.

Deru meminta perusahaan yang memanfaatkan akses jembatan itu untuk membangun kembali jembatan.

Sama seperti Jembatan Lalan di Musi Banyuasin yang ambruk ditabrak tongkang batu bara kemudian dibangun kembali oleh pengusaha yang memanfaatkan jalur sungai tersebut.

Sebelumnya Kepala Dishub Sumsel Arinarsa mengatakan ambruknya jembatan itu melibatkan 4 truk angkutan batu bara dengan muatan 34 ton sampai dengan 45 ton yang melintas beriringan di atas jembatan tersebut.

Jembatan Muara Lawai B itu berjenis jembatan CH (Calender Hamilton) yang dibangun pada 1987 atau berusia 38 tahun. Jembatan memiliki panjang 50 meter.

"Pada saat kejadian masing-masing truk hanya berisi satu sopir dan saat ini 1 di antara 4 sopir tersebut mengalami patah kaki dan sudah dibawa ke RS terdekat. Kemudian 3 lainnya mengalami luka-luka ringan," katanya.

Bupati Lahat Lapor Polisi

Bupati Lahat, Bursah Zarnubi tampaknya marah besar setelah ambruknya jembatan di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Lahat, Minggu malam (29/6) sekitar pukul 23.14 WIB.

Lelaki yang akrab disapa BZ ini mengungkapkan ambruknya jalan tersebut tak lepas karena angkutan batubara yang melintas.

"Lihat saja empat unit kendaraan yang terjebak di jembatan ambruk, tonasenya hingga 40 ton perunitnya, " Sampainya saat diwawancara di lokasi jembatan ambruk, Senin (30/6/2025). 

Bursah Zarnubi mengaku sangat menyesalkan kejadian ini, karena tidak akan ada perusahaan batubara yang mau bertanggung jawab atas kejadian ini.

Padahal, akibat kejadian ini sangat merugikan dan berdampak pada kepentingan umum.

Bursah akan melaporkan angkutan batubara ke polisi atas dasar perusakan.

Tak hanya itu dirinya meminta kepada warga agar menuntut kerugian kepada perusahaan batubara. 

"Jangan meraka mau untungnya saja, " Tegasnya.

Sebelumnya ia bersama wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, meninjau Jembatan ambruk  di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Lahat, Minggu malam (29/6) sekitar pukul 23.14 WIB.  

Selain menyebabkan kerusakan pada jembatan kondisi ambruknya jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lahat-Muara Enim ini juga menganggu aktifitas lalulintas kendati hingga saat ini kendaraan masih bisa melintasi jembatan yang berada disebelahnya. 

Bupati Lahat, Bursah Zarnubi saat diwawanacara di lokasi turut prihatin atas kondisi tersebut.

Menurutnya jembatan ambruk tersebut tidak lepas lantaran beban terlalu berat.

Bahkan empat unit kendaraan batubara yang terjebak di jembatan yang ambruk bertonase berat hingga 40 ton perunitnya. 

"Ini karena keberatan beban. Ini harus jadi perhatian pihak perusahaan. Kedepan batubara itu cukup 15 sampai 20 ton saja, " Tegasnya, Senin (30/6/2025). 

Tak hanya itu dengan nada yang sedikit meninggi Bursah mengungkapkan jika ia punya kuasa untuk menyetop angkutan batubara sudah ia tutup.

Hanya saja itu kewenangan Provinsi.

"Kalau saya punya kuasa sudah saya tutup angkutan batubara ini. Tapi ini kewenangan provinsi dan saya gak tau kenapa provinsi tidak berani, " Tegasnya. 

Bursah sendiri meminta provinsi Sumsel menutup sementara angkutan batubara ini sampai jalan houling batubara yang di rintis Pemkab Lahat.

Tak hanya itu ia juga meminta Pemprov Sumsel membantu menyelesaikan jalan houling batubara tersebut sehingga angkutan batubara tidak melintas lagi di jalan umum. 

"Kita minta Pemprov Sumsel setopla dulu angkutan batubara ini sampai jalan houling selesai," sampainya. 

Untuk diketahui, akibat ambruknya jembatan membuatkan lalulintas di kawasan tersebut alami gangguan.

Dua Sopir Terluka

Dua sopir dilaporkan terluka saat ambruknya jembatan perlintasan penghubung Lahat-Muara Enim di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Lahat, Minggu (29/6/2025) sekitar pukul 23.14 WIB.

Dua sopir tersebut langsung mendapat perawatan medis setelah kejadian itu. 

Untuk kondisi terkini, angkutan bertonase berat khususnya batubata sementara waktu dilarang melintas di jembatan ini. 

Sebenarnya, di sebelah jembatan ambruk ini, ada satu lagi jembatan yang bisa dilintasi. 

Namun kondisinya saat ini masih dalam tahap perbaikan oleh PJN 2 Sumsel, Balai Besar Pelaksana Jalan (BBPJN) Sumsel.

Kondisi ini tentunya berimbas pada terhambatnya sejumlah aktivitas perekonomian di Provinsi Sumsel. 

Kendaraan truk pengangkut perekonomian seperti sayuran dari Kota Pagaralam, truk pengangkut ikan dari Kota Lubuk Linggau dan angkutan perekonomian lainnya, terpaksa terhambat.

Baca juga: Jembatan Ambruk, Inilah Kondisi Terkini Desai Muara Lawai Lahat, Mobil Muatan Kecil Bisa Melintas

Imbas dari jembatan hanya bisa dilintasi satu arah, secara bergantian.

"Saat ini jembatan alternatif masih bisa dilintasi oleh kendaraan kecil, namun untuk kendaraan besar rawan untuk melintas," terang Kapolres Lahat, AKBP Novi Edyanto SIK MIK, melalui Kapolsek Merapi, Iptu Chandra Kirana SH MH, Senin (30/6/2025).

Chandra menambahkan, sejak kejadian, anggota Polsek Merapi bersama Satlantas Polres Lahat sudah ditempatkan di titik-titik rawan untuk mengatur arus lalu lintas.

Jembatan yang saat ini digunakan masih dalam tahap rehabilitasi. 

Hanya kendaraan pribadi dan angkutan ringan yang diperbolehkan melintas.

Sedangkan untuk kendaraan berat seperti dump truck batu bara, sementara waktu dilarang melintasi jalur tersebut.

"Untuk angkutan perekonomian tetap bisa melintas, tapi untuk angkutan batubara, jangan dahulu. Kami imbau kepada perusahaan angkutan agar mematuhi ketentuan dan tidak memaksakan melintas sebelum dinyatakan aman oleh pihak terkait,” tegasnya.

Dari informasi yang dihimpun, robohnya jembatan diduga akibat keempat dump truck melintas secara bersamaan, sehingga melebihi kapasitas daya tahan struktur jembatan.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 

Namun, dua sopir alami luka-luka dan telah dapatkan perawatan medis. 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved