40 Persen Kuota Penerimaan Siswa Baru UIN Raden Fatah Terisi, Masih Ada Kesempatan Daftar

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hingga kini 40 persen kuota penerimaan mahasiswa baru UIN Raden Fatah Palembang sudah terisi dari tiga jalur penerimaan mahasiswa baru yang telah dilaksanakan.

Sisanya masih menunggu dua jalur lagi agar kuota yang disiapkan penuh.

Sebab saat ini jalur pendaftaran ke empat yakni UM-PTKIN masih menunggu hasil pengumuman.

"Kuota tahun ini 8.280 mahasiswa baru yang diterima tapi baru tiga jalur yang sudah keluar hasilnya, 30 Juni pengumuman jalur UM PTKIN," kata Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Musli Darosan, S.Ag., M.Si, Rabu (25/6/2025).

Dia menyebut dari lima jalur penerimaan mahasiswa baru, jalur UMPTKIN kuotanya paling banyak yakni 40 persen.

Namun dia mengingatkan bagi calon mahasiswa agar jangan patah semangat bagi yang belum lulus nanti sebab masih ada kesempatan untuk ikut ujian masuk lagi di jalur Mandiri.

Jalur mandiri sendiri kini masih terbuka pendaftaran hingga 4 Juli mendatang yang dibuka sejak akhir Mei lalu.

Pendaftaran jalur mandiri sendiri ada tiga jenis yakni mandiri jalur prestasi S1 sudah berkahir dan akan diumumkan pada 30 Juni mendatang, jalur mandiri S1 dan magister dan doktor masih terbuka hingga awal Juli.

"Kalau hasil pengumuman belum lulus 30 Juni nanti, bisa ikut daftar kembali di jalur prestasi, tidak ada perbedaan dengan jalur reguler dan juga biaya kuliahnya sama," kata Musli.

Sebab yang membedakan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) adalah data yang akan diisi oleh calon mahasiswa nantinya.

Dari data itulah nantinya akan ditentukan UKT golongan berapa, semakin tinggi kemampuan ekonomi orang tua calon mahasiswa maka UKT nya juga semakin tinggi.

Biaya UKT di UIN sendiri ada tujuh kategori atau golongan yakni golongan 1 hingga 7 dengan rincian per fakultas yang berbeda-beda yakni dari yang paling rendah hingga paling tinggi.

Musli menambahkan sejauh ini kendala pendaftaran mahasiswa baru yakni sulit jaringan nagi calon mahasiswa dari daerah sehingga kadang dibimbing via telpon mendaftar atau juga disarankan mencari lokasi sinyal yang lebih bagus.

Jika bertepatan dengan sosialisasi ke sekolah di daerah, juga diajarkan langsung bagaimana cara pendaftaran online.

Tapi jika sudah kita ajarkan via telpon atau disuruh ke daerah ada sinyal masih belum bisa, kita suruh ke kampus untuk dibantu pendaftarannya.