Demo Mahasiswa di Musi Rawas
Gelar Demo, Mahasiswa Tak Puas dengan Respon Bupati Musi Rawas, Tegaskan Bakal Ada Aksi Lanjutan
Aksi yang berlangsung lebih dari 2 jam dan sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dan petugas keamanan.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Meski diguyur hujan lebat, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung dan BEM Silampari, tetap melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Musi Rawas, pada Senin (16/6/2025).
Aksi tersebut dilakukan mahasiswa untuk menuntut janji politik yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas pada saat kampanye, khususnya soal jalan mulus hingga ke desa-desa.
Aksi yang berlangsung lebih dari 2 jam dan sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dan petugas keamanan.
Setelah menyampaikan orasi, akhirnya para mahasiswa tersebut ditemui langsung oleh Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud dan Wakil Bupati, H Suprayitno.
Namun, turunnya Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas yang menemui mahasiswa, dinilai hanya sebatas seremonial saja.
Sebab, Bupati tak memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan keluhannya.
Ketua Umum Kammi Silampari, Tomi mengatakan, ini aksi yang kedua kalinya, dan lagi-lagi respon Bupati Musi Rawas tidak memuaskan. Bahkan kami tidak diberi ruang untuk menyampaikan tuntutannya.
"Bahkan, tuntutan yang kami berikan juga tidak disepakati dan tidak ditandatangani dan langsung dibawa masuk," kata Tomi.
Baca juga: Mahasiswa Demo Kantor Bupati Musi Rawas Tuntut Jalan Mulus Hingga Soroti Megahnya Rumah Dinas Bupati
Menurutnya, janji politik soal jalan mulus hingga ke pelosok desa, tak terlihat realisasinya.
"Kami tahu mana jalan provinsi, mana jalan negara dan mana jalan Kabupaten. Tapi bagaimana realisasinya. Makanya point pertama, kami minta Bupati untuk menyelesaikannya, sebagai Bupati harus bisa memperjuangkannya, bagaimana ke pusat, bagaimana ke Gubernur. Sebenarnya itu yang kami harapkan," ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini faktanya banyak jalan desa dan kabupaten di Musi Rawas kita berbanding terbalik dengan janji politiknya, dan kondisinya rusak.
"Itu yang banyak dirasakan masyarakat, banyak video yang beredar. Makanya kawan-kawan Cipayung dan Bem se-Silampari mengharapkan respon itu," tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan, Arka dan Koordinasi Aksi, Yogi mengatakan, awalnya disepakati soal etika.
"Di mana ketika Bupati bicara, maka kami diam dan ketika kami bicara, maka Bupati diam," ujarnya.
"Tapi kenyataannya, saat kami mau bicara, Bupati justru pergi begitu saja. Apakah itu disebut pemimpin, pemimpin itu harus menerima kritikan dan aspirasi," katanya menambahkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.