Kasus Bayi Hilang di Singkawang

Alasan AB Pelaku Pembunuhan Rafa Anak Hilang di Singkawang Buang ke Masjid: Waktu Itu Masih Hidup

Saat ditanya motif oleh personel Polres Singkawang, pelaku AB mengaku membuang balita Rafa Fauzan ingin sedekah ke masjid, saat itu masih hidup

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/Widad Ardina
PELAKU PEMBUNUHAN BALITA-(KIRI) Lokasi Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah, Kalimantan Barat (Kalbar) lokasi penemuan jenazah balita pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025. (KANAN) AB, pria terduga pelaku hilangnya balita Rafa Fauzan di Singkawang saat digiring ke Mapolres Singkawang pada Sabtu 14 Juni 2025 malam. Saat ditanya motif oleh personel Polres Singkawang, pelaku AB mengaku membuang balita Rafa Fauzan ingin sedekah ke masjid, saat itu masih hidup 

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, membenarkan adanya penemuan jenazah balita tersebut. 

Baca juga: Isak Tangis Ayah Rafa Fauzan, Bayi 1 Tahun Hilang 3 Hari  Ditemukan Meninggal di Roban Singkawang 

AKP Deddi Sitepu, menjelaskan pihaknya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang sebagai bagian dari upaya lanjutan dalam penyelidikan.
 
"Adapun hasilnya, saat ini masih kita analisa," ujar AKP Deddi Sitepu, saat diwawancarai pada Kamis 12 Juni 2025.

Ia menyampaikan harapan besar proses penyelidikan ini, termasuk bantuan dari anjing pelacak, dapat membawa titik terang dan membantu menemukan keberadaan korban.

"Mudah-mudahan ada titik terang dari hasil dengan melibatkan anjing pelacak ini," tambahnya.

Dalam proses pencarian tersebut, Tim K9 menurunkan dua ekor anjing pelacak. 

Menurut AKP Deddi, anjing pertama mengarah ke satu titik yang diduga merupakan jejak aroma tubuh korban. 

Anjing kedua juga menunjukkan arah yang sama ke titik tersebut.

"Ini yang masih kita analisa dan mudah-mudahan bisa menjadi petunjuk penting untuk mengungkap kasus ini," jelasnya.

Selain bantuan anjing pelacak, pihak kepolisian juga tengah mengembangkan petunjuk lain, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi. 

Hasil pengembangan dari tim K9 juga mengarah ke beberapa tempat yang kini sedang ditelusuri lebih lanjut.

“Saat ini kami masih terus mengumpulkan data di sekitar lokasi dan melakukan analisa lebih mendalam,” tutupnya.

Keluarga Tolak Autopsi

Jasad Rafa Fauzan pun sudah dibawa ke Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang untuk segera dilakukan visum.

Jenazah segera dimandikan di Ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Abdul Aziz Singkawang dan diantar untuk menuju ke lokasi solat jenazah yang berada di Masjid Jami' At-Taqwa Sekip Lama, Singkawang Tengah.

Saar hendak dimakamkan, ayah korban tampak sangat terpukul dan menangis terisak-isakan. 

Dengan kaki yang rapuh ia mengantarkan jenazah anaknya yang masih berusia 1 tahun 11 bulan ini untuk masuk kedalam mobil ambulans.

Bahkan keluarga korban lainnya, sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka saling merangkul dengan langkah yang berat ikut mengantarkan jenazah korban.

Pihak keluarga meyakini jenazah balita laki-laki yang ditemukan tersebut yang sebelumnya dilaporkan hilang, adalah Rafa Fauzan.

Setelah pihak kepolisian melakukan mediasi dengan ayah korban, dan sepakat menolak autopsi. 

Pihak keluarga telah sepenuhnya menerima dan mengikhlaskan kepergian anaknya

“Kami dari pihak kepolisian sudah menyampaikan kepada keluarga terkait pentingnya autopsi untuk mengetahui penyebab dan waktu kematian. Namun, berdasarkan pertimbangan keluarga, mereka menolak karena telah menerima dan mengikhlaskan kematian anaknya,” ujar Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, saat diwawancarai di RSUD Abdul Aziz Singkawang.

Ia menegaskan, berdasarkan keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan awal, penyebab kematian balita tersebut belum bisa dipastikan tanpa proses autopsi.

Meski keluarga menolak, Deddi memastikan Satreskrim Polres Singkawang tetap melanjutkan proses penyelidikan.

“Kami ingin masyarakat tahu, meskipun tidak dilakukan autopsi, bukan berarti kasus ini kami hentikan. Penyelidikan tetap kami lakukan untuk mengungkap tabir kematian korban,” tegasnya.

Dari hasil olah TKP, pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti seperti pakaian, popok (pampers), dan mendalami kesesuaian ciri-ciri korban dengan laporan anak hilang sebelumnya.

Selain itu, saat ini penyidik juga masih meminta keterangan dari sejumlah saksi tambahan, termasuk orang pertama yang menemukan jenazah balita tersebut di sekitar masjid.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul 'SEDEKAH ke Masjid' Jadi Motif Sementara Terduga Pelaku Kasus Anak Hilang di Singkawang

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved