Berita Viral
Sosok MMH, Jadi Anak Asuh Dedi Mulyadi usai Minum Pembersih Lantai, Siswa Berprestasi Tak Mampu
MMH (17), seorang siswi asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berinisial MMH nekat meminum cairan pembersih lantai, dikenal santri berprestasi
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM -MMH (17), seorang siswi asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berinisial MMH nekat meminum cairan pembersih lantai.
MMH nekat menenggak cairan pembersih lantai itu karena depresi tak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.
Padahal, MMH dikenal sebagai santri berprestasi di salah satu pondok pesantren di Kota Cirebon.
Baca juga: Pilunya Adnan Nekat Temui Dedi Mulyadi Naik Sepeda 200 KM Ternyata Sang Nenek Baru Meninggal Dunia

Ia pandai berpidato dalam bahasa Inggris dan memiliki nilai akademis yang baik.
Setelah lulus dari pesantren pada 2024, MMH sempat bersekolah di SMA Negeri di Kecamatan Tengah Tani, namun terhenti akibat kendala biaya.
Dalam kesehariannya, MMH bekerja sebagai penjaga warung buah di Pasar Kalitanjung, Kota Cirebon.
Dari pekerjaannya itu, ia hanya memiliki penghasilan Rp 20.000 per hari.
MMH merupakan anak tunggal dari pasangan yang sudah lama berpisah.
Ia tinggal bersama ayahnya, seorang buruh lepas.
Dengan hidup yang serba terbatas membuat MMH putus asa karena tak bisa melanjutkan pendidikannya.
Ia akhirnya nekat meminum pembersih lantai saat sedang berjualan pada Jumat (6/6/2025) malam.
Ia menenggak cairan berbahaya sekitar pukul 23.30 WIB, lalu segera menghubungi temannya karena tidak mampu menahan sakit.
Korban sempat dirawat intensif di ruang ICU sebelum akhirnya sadar dan dipindahkan ke ruang perawatan biasa.
Baca juga: Nasib Adnan Nekat Temui Dedi Mulyadi Kini Diangkat jadi Anak Asuh Bupati Brebes, Tinggal di Ponpes
Ahmad Faozan, Ketua LBH Bapeksi Kota Cirebon yang juga kuasa hukum keluarga korban, mengatakan MMH melakukan aksi nekat tersebut karena merasa putus asa.
"Dia depresi karena keinginan untuk sekolah di Kota Cirebon tidak dapat dia gapai. Masalahnya adalah ekonomi yang menghantui kehidupannya," kata Faozan saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/6/2025).
Untuk mencukupi kebutuhan, MMH bekerja menjaga warung buah dengan penghasilan Rp 20.000 per hari.
"Korban depresi karena kemiskinan, dia tidak bisa melanjutkan SMA-nya. Dia sudah berusaha menjadi pelayan dan penjaga toko buah, tetapi upahnya tidak mencukupi," tambahnya.
Diangkat Anak Asuh oleh Dedi Mulyadi
Tangis Pelajar MTsN 7 Muaro Jambi Gagal Tampil Gegara Lagu Ultah, Bupati Panggil Camat Sungai Bahar |
![]() |
---|
KLARIFIKASI Camat Sungai Bahar Soal Insiden Lagu Ulang Tahun Saat Penampilan Drumband MTsN 7 |
![]() |
---|
Kecelakaan Beruntun di Banyumas, Remaja Pengemudi Xpander Tabrak 6 Motor, 2 Korban Tewas |
![]() |
---|
Kejamnya Ayah di Aceh Bunuh Anaknya Usia 8 Bulan Gegara Sering Menangis dan Sakit |
![]() |
---|
Pilu Kisah 5 Anak di Gresik Ditelantarkan Ibu, Ada yang Usia 3 Tahun, Jual Galon Air untuk Makan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.