Berita Viral

Siapa Oknum Anggota Polda Gorontalo Disebut Bekingi Tambang Emas Ilegal di Boalemo? Terancam Pidana

Oknum anggota Polda Gorontalo diduga membekingi tambang emas ilegal (PETI) Sambati di Boalemo. Marten menyebut bahwa dirinya diperlakukan kasar

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Tangkapan layar Ig @warungjurnalis
PEMILIK TAMBANG ILEGAL LAWAN KAPOLRES - Tengah viral di media sosial, seorang pemilik alat berat di lokasi tambang emas ilegal (PETI) Sambati, adu mulut dengan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi. Oknum anggota Polda Gorontalo diduga membekingi tambang emas ilegal (PETI) Sambati di Boalemo. Marten menyebut bahwa dirinya diperlakukan kasar 

Kejadian berawal saat Marten datang bersama Bripka HS dan beberapa warga untuk meminta klarifikasi soal penertiban alat berat di Desa Sari, Kecamatan Paguyaman.

"Tim kami turun karena tambang itu sudah merusak lingkungan dan mengubah aliran sungai. Sudah ada imbauan dari Kapolsek, tapi pelaku tetap lanjut. Maka kami ambil tindakan,” jelasnya , dilansir dari Tribungorontalo.com.

Ia membantah tudingan telah melakukan kekerasan fisik. 

"Saya hanya menginjak bagian bawah kursi, bukan menendang orang. Itu pun karena saya emosi tapi bukan untuk menyakiti,” ujarnya.

AKBP Sigit menyebut dirinya naik pitam karena Marten kerap menyebut nama pejabat Polda secara tidak benar dan mencoba mengintimidasi anggotanya. 

“Saya hanya membela anggota yang bekerja sesuai aturan. Saya harus tegas,” ujarnya.

Ia juga membantah adanya setoran Rp 30 juta per alat berat seperti yang diungkapkan pelaku PETI.

“Kalau ada bukti, silakan dibuka ke publik. Kami bekerja berdasarkan hukum, bukan kompromi,” katanya.

Baca juga: Viral Penambang Emas di Boalemo Ngaku Dibekingi Anggota Polda Gorontalo, Kapolres Boalemo Ngamuk

Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja menertibkan tambang ilegal di Saripi, Kecamatan Paguyaman.

Sejumlah barang bukti dan saksi telah diamankan dan tengah didalami oleh penyidik.

Sementara itu, tambang ilegal di wilayah Sambati dan Tenilo juga akan segera ditindak. 

“Ini proses bertahap. Hari ini ditertibkan, besok muncul lagi. Tapi kami tidak akan berhenti. Semua tambang ilegal akan kami tindak,” tegasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Kapolres juga telah menemui istri Marten untuk menyampaikan permohonan maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. 

“Kami tetap melayani masyarakat dengan baik, tapi hukum harus ditegakkan,” tandasnya.

Sigit menegaskan bahwa tidak ada perlakuan kasar maupun intimidasi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved