Berita Viral

Siapa Oknum Anggota Polda Gorontalo Disebut Bekingi Tambang Emas Ilegal di Boalemo? Terancam Pidana

Oknum anggota Polda Gorontalo diduga membekingi tambang emas ilegal (PETI) Sambati di Boalemo. Marten menyebut bahwa dirinya diperlakukan kasar

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Tangkapan layar Ig @warungjurnalis
PEMILIK TAMBANG ILEGAL LAWAN KAPOLRES - Tengah viral di media sosial, seorang pemilik alat berat di lokasi tambang emas ilegal (PETI) Sambati, adu mulut dengan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi. Oknum anggota Polda Gorontalo diduga membekingi tambang emas ilegal (PETI) Sambati di Boalemo. Marten menyebut bahwa dirinya diperlakukan kasar 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Mencuat dugaan adanya oknum anggota dari Polda Gorontalo yang disebut membekingi tambang emas ilegal (PETI) Sambati di Boalemo.

Tak sedikit yang mempertanyakan siapa oknum anggota Polda Gorontalo membekingi tambang emas ilegal (PETI) Sambati di Boalemo.

Adapun, dugaan itu mencuat setelah Yosi Marten Basaur pemilik alat berat di lokasi tambang emas ilegal (PETI) Sambati adu cekcok dengan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi.

Baca juga: RESPON Polda Gorontalo usai Penambang Emas Ngaku Dibekingi Anggotanya hingga Berani Lawan Kapolres

Marten lantas menghubungi seseorang diduga oknum anggota Polda Gorontalo untuk membantunya.

Kejadian itu berawal saat Marten datang bersama Bripka HS dan beberapa warga untuk meminta klarifikasi soal penertiban alat berat di Desa Sari, Kecamatan Paguyaman.

Adapun insiden ini terjadi di ruang Satreskrim Polres Boalemo, Selasa (3/6/2025).

Di depan sejumlah anggota polisi, Marten secara terang-terangan melontarkan protes sambil menelepon seseorang. 

Ia menyebut bahwa dirinya diperlakukan kasar oleh Kapolres.

"Bang, alatnya saya ditahan. Saya dipanggil ke Polres saya datang, dan Kapolres mo pukul saya bang!” ujarnya dalam sambungan telepon yang disaksikan langsung sejumlah orang di lokasi.

Mendengar ucapan itu, Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, langsung masuk ke ruangan dengan raut wajah marah dan membalas pernyataan Marten.

“Tidak ada saya memukul kamu. Saya cuma kasih tahu. Jangan mengancam anggota saya!” kata Sigit. 

Situasi sempat tegang. Marten tetap bersikeras bahwa dirinya hampir dipukul, bahkan mengaku memiliki rekaman video sebagai bukti.

Baca juga: Sosok AK dan AR Tersangka di Kasus Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Tak Peduli Surat Larangan

Lebih mengejutkan, Marten menyatakan bahwa aktivitas penambangan yang ia lakukan mendapat restu dari salah satu anggota kepolisian berpangkat AKBP, yang ia sebut berasal dari Polda Gorontalo.

Pernyataan ini memunculkan dugaan adanya keterlibatan oknum aparat dalam membekingi praktik tambang ilegal di wilayah Boalemo.

Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak Polda Gorontalo, pernyataan tersebut menyoroti persoalan serius soal tata kelola tambang ilegal di daerah ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved