Berita Palembang

Harga Sembako Naik Jelang Idul Adha, Pedagang di Pasar Lemabang Palembang Keluhkan Minat Beli Turun

Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Lemabang Palembang mengalami kenaikan menjelang Idul Adha sehingga berakibat turunnya minat beli masyarakat.

Penulis: Angga Azka | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANGGA AZKA
HARGA SEMBAKO -- Suasana di salah satu kios pedagang sembako di Pasar Lemabang Palembang, Jumat (30/5/2025). Pedagang mengeluhkan pembeli berkurang karena kenaikan harga sembako jelang Idul Adha. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -– Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Lemabang Palembang mengalami kenaikan menjelang Idul Adha sehingga mengakibatkan turunnya minat beli masyarakat. 

Hal ini tentu dikeluhkan pedagang karena membuat mereka sulit menentukan tingkat keuntungan menjelang lebaran.

Beberapa barang pokok yang naik seperti beras, minyak, telur, dan gula pasir, yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan.

Kondisi ini membuat pembeli mengurangi pembelian.

“Jika beras yang biasanya dijual dengan harga normal Rp 275000, kini para pedagang harus menjual dengan harga Rp 295000 untuk 20 kilo, gula pasir, Rp 17000 kini naik menjadi Rp 18000, telur yang biasanya untuk 1 kilonya harganya 22000 kini naik menjadi Rp 25000, Minyak Rp 22000 menjadi Rp25000” ungkap Sutarja, salah satu pedagang di Pasar Lemabang, Jumat (30/5/2025). 

Baca juga: Jelang Idul Adha, Pedagang Kue di Baturaja Tak Berani Siapkan Banyak Stok, Tak Seramai Idul Fitri

Sutarja mengungkapkan jika kenaikan harga di pasar Lemabang ini, sudah berlangsung sejak tiga minggu terakhir. 

“Untuk beras itu mudah didapat melalui beberapa agen, tapi biasanya menyiarkan harga beras itu diakiatkan cuaca ekstrem dan tidak menuntu hingga mengganggu musim tanam, serta ini mau menjelang hari raya Idul Adha jadi beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga,” katanya.

Kondisi ini membuat para pembeli mengurangi jumlah pembeliannya, terutama bahan pokok yang jarang digunakan.

“Pembelian menjadi lesu, untuk membeli barang yang lain karena melihat harga beras yang mahal karena menjadi makanan utama di rumah tangga,” katanya.

Sutarja sendiri sebagai penjual juga harus mengurangi stok dan mengambil bahan sembako secukupnya untuk keperluan berjualan.

“kita ambil secukupnya saja berhubung bahan pokok sedang naik,” tutupnya

Sementara itu, Arini, seorang ibu rumah tangga, yang membeli beras, megungkapkan dengan naiknya harga bahan pokok ini ia harus mengurangi belanjaannya karena melihat kebutuhan bahan pokok lainnya.

“Mahal harga eras sudah hampir tiga ratus ribu, saya jadi mengurangi memeli gula, karena kalau dirumah jarang memakai gula, sisanya untuk membeli cabai dan yang lainnya,” ujar Arini.

Arini juga mengharapkan jika harga beras segera turun apalagi menjelang Idul Adha, tentunya akan banyak kebutuhan yang harus dibeli oleh para iu rumah tangga.

“Harga cabe sudah turun malah beras yang naik, saya berharap stabil aja harganya agar semuanya bisa membeli beras dan mencukupi keutuhan lainnya,” tutupnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved