Berita Polres OKU Timur

Dukung Kemandirian Pangan dari Desa, Polsek Belitang II Tinjau Lahan Cabai Petani Desa Ulak Buntar

Ketahanan pangan tidak hanya menjadi isu nasional, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama hingga ke level paling bawah, termasuk desa.

Dokumentasi Polsek Belitang II
DUKUNGAN PERTANIAN -- Petani Romji menunjukkan kondisi tanaman cabai miliknya kepada Aipda Idrus Salim dalam kunjungan pengecekan ketahanan pangan di Desa Ulak Buntar, Kecamatan Belitang II, Kamis (29/05/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Ketahanan pangan tidak hanya menjadi isu nasional, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama hingga ke level paling bawah, termasuk desa.

Di Desa Ulak Buntar, Kecamatan Belitang II semangat itu terasa nyata. Salah satunya tercermin dari langkah aktif jajaran Polsek Belitang II yang turun langsung ke lapangan memantau perkembangan pertanian di wilayah mereka.

Aipda Idrus Salim, personel Polsek Belitang II, melakukan pengecekan ke lahan pertanian milik Romji (63), seorang petani lokal yang menanam cabai di atas lahan seluas 15 x 20 meter persegi. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program dukungan terhadap ketahanan pangan di desa, yang kini menjadi fokus utama dalam upaya menjaga stabilitas pangan nasional dari akar rumput.

Lahan yang dikelola Romji menunjukkan kondisi yang baik. Tanaman cabainya tumbuh subur, dengan harapan panen yang menjanjikan.

Kehadiran polisi di tengah-tengah petani tidak hanya sebagai bentuk pengawasan, tetapi juga sebagai penyemangat dan bentuk nyata sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat.

Kapolsek Belitang II, IPTU Wahyudin, menegaskan pentingnya dukungan lintas sektor dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Ia menyampaikan bahwa kepolisian tidak hanya bertugas dalam penegakan hukum, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.

“Ketahanan pangan adalah fondasi kedaulatan suatu bangsa. Dan itu tidak bisa dibangun hanya dari kota-kota besar atau lembaga pusat, tapi justru dari desa-desa seperti Ulak Buntar ini. Kami dari Polsek Belitang II ingin memastikan bahwa para petani merasa didukung, dipantau dan diberikan semangat dalam mengelola lahannya," katanya, Kamis (29/05/2025).

"Kehadiran anggota kami di tengah petani seperti Pak Romji adalah wujud komitmen kami dalam mendukung program nasional ini dari bawah. Jika petani sejahtera, pangan cukup, maka stabilitas sosial pun akan terjaga,” ujar IPTU Wahyudin dengan penuh keyakinan.

Sementara itu, Romji, yang telah puluhan tahun menggeluti dunia pertanian, menyambut baik kunjungan tersebut.

Baginya, menjadi petani bukan sekadar profesi, melainkan panggilan hidup yang penuh tantangan dan harapan.

“Bertani itu soal ketekunan dan keyakinan. Kadang hasil bagus, kadang juga gagal karena cuaca atau hama. Tapi bagi saya, cabai itu ibarat nyawa lahan ini. Selain punya nilai jual tinggi, cabai juga jadi kebutuhan pokok banyak orang. Jadi kalau kita bisa tanam sendiri dan hasilnya bagus, bukan cuma untung, tapi juga bisa bantu masyarakat sekitar," tuturnya. 

Sekarang ini, lanjut kata dia, banyak tantangan dalam dunia pertanian ini seperti harga pupuk naik, cuaca susah ditebak.

"Tapi saya senang ada perhatian dari polisi, dari pemerintah. Artinya, petani seperti saya tidak sendiri,” pungkas Romji sambil menatap tanaman cabainya yang tumbuh subur.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved