Kecelakaan Mahasiswa UGM

Curhat Pilu Ibunda Argo Ericko, Mahasiswa UGM yang Tewas Ditabrak BMW di Sleman: Tunggu Saya

Melina mengisahkan perjuangan panjangnya membesarkan Argo seorang diri setelah sang suami meninggal dunia.

|
TIKTOK/blue.sky1353
IBU MAHASISWA UGM YANG TEWAS- Melina ibunda Argo Ericko Achfandi saat memakamkan putranya. Melina mengisahkan perjuangan panjangnya membesarkan putra semawayangnya seorang diri setelah sang suami meninggal dunia. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Saat mengenang anaknya, Suara Melina, ibunda mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Argo Ericko Achfandi terdengar bergetar. 

Pada Sabtu (24/5/2025) dini hari, Argo Ericko Achfandi yang merupakan mahasiswa angkatan 2024 yang tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Menjadi korban tabrakan oleh sebuah mobil BMW, Argo Ericko Achfandi yang saat itu mengendarai sepeda motor. 

Pengemudi BMW bernama Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan, juga merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. 
 
“Saya tidak bisa berkata-kata, tapi terima kasih kepada UGM, terutama Fakultas Hukum. Terima kasih banyak atas semua dukungan dan apapun yang kalian berikan kepada anak saya,” ucap Melina dengan suara bergetar.

MAHASISWA UGM TEWAS DITABRAK- Tagar #JusticeForArgo menggema di media sosial X usai warganet menyoroti kecelakaan mobil BMW di Sleman yang menewaskan mahasiswa UGM. Sepeda motor  Argo Ericko Achfandi, mahasiswa UGM terpental dan mobil BMW oleng ke kanan hingga menabrak mobil CRV yang sedang terparkir,  pada Sabtu
MAHASISWA UGM TEWAS DITABRAK- Tagar #JusticeForArgo menggema di media sosial X usai warganet menyoroti kecelakaan mobil BMW di Sleman yang menewaskan mahasiswa UGM. Sepeda motor Argo Ericko Achfandi, mahasiswa UGM terpental dan mobil BMW oleng ke kanan hingga menabrak mobil CRV yang sedang terparkir, pada Sabtu (Kompas.com/Tangkapan layar BSI)

Melina mengisahkan perjuangan panjangnya membesarkan Argo seorang diri setelah sang suami meninggal dunia.

“Benar semua bahwa anak pertama saya ini sebelas tahun hidup tanpa figur ayah. Dan sayalah ibunya yang mendidik hingga saat ini,” katanya. 

Ia mengaku sangat terharu dengan dukungan yang ditunjukkan mahasiswa FH UGM terhadap almarhum anaknya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

 “Saya bersaksi sebagai ibunya, bahwa Argo adalah anak yang baik, anak yang hebat, dan anak yang memiliki kasih tinggi. Dia semangat, terutama dalam kuliah,” ujar Melina.

Melina menuturkan Argo merupakan sosok yang pendiam dan irit bicara. Tetapi dia mengharumkan dunianya dengan semua kebaikan kepada orang sekitarnya.

"Bahkan banyak orang,” tambah dia.

Melina lalu menitipkan pesan penting kepada para mahasiswa FH UGM agar terus memperjuangkan nilai keadilan, khususnya dalam kasus kematian Argo.

Ia menyatakan bahwa meskipun sudah merelakan kepergian anaknya, keadilan tetap harus ditegakkan. 

“Mari kita sama-sama lakukan yang terbaik untuk anak semua. Kita ikhtiarkan maksimal, hasilnya kita serahkan kepada Allah. Apapun hasilnya, tetap kita berikhtiar. Kalau keadilan harus dijalankan, maka kita jalankan,” ucapnya dikutip dari TribunJogja.

Melina berharap para mahasiswa hukum menjadi generasi penerus bangsa yang menjunjung akhlak dan nilai kebenaran. 

“Tolong bantu saya dan doakan anak saya. Doakan agar kasus ini dimudahkan dan dilancarkan yang terbaik,” kata Melina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved