Berita Musi Rawas
Sosok Ervan Malik, Kepala DKP Musi Rawas 22 Tahun Mengabdi di Dinas Perikanan, Pernah Jadi Konsultan
Pria kelahiran Palembang tersebut, mengawali kariernya sebagai seorang konsultan usai menyelesaikan pendidikan SI di Universitas Muhamadiyah di Palemb
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Pada saat otonomi atau tepatnya antara tahun 2001-2003.
Dia kembali diminta ke Dinas Perikanan, hanya saja saat itu Dinas Perikanan sudah menjadi Dinas Perikanan dan Peternakan dan naik menjadi eselon 2, dengan jabatan staf perencanaan.
Di tahun 2007, dia diangkat menjadi Kasubag Perencanaan, dibawah Kabag Tata Usaha dan kembali dipercaya menjadi Kabid Pengembangan dan Pembudidaya Ikan Kecil.
Setelah itu, di tahun 2014, dia dipromosikan menjadi Sekretaris Dinas Perikanan dan di tahun 2020 menjadi Plt Kepala Dinas Perikanan, mengantikan Bambang Heriyandi yang memasuki purna tugas.
Baru kemudian di tahun 2022 awal, dia dipindahkan di Dinas Ketahanan Pangan sebagai sekretaris dan pada Agustus 2024, menjadi Pj Kepala Dinas Perikanan mengantikan Nurhasanah yang juga pensiun.
"Jadi kurang lebih 22 tahun saya menjadi ASN di Dinas Perikanan," ungkapnya.
Hal itu, tentunya sesuai dengan latar belakang pendidikan yang tempuhnya semasa kuliah.
Ervan Malik merupakan lulusan S1 di Universitas Muhamadiyah di Palembang, di Fakultas Perikanan dan merupakan angkatan kedua.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, kemudian dia melanjutkan pendidikan ke S2 di Unib dengan jurusan Sumber Daya Alam dan Lingkungan di Fakultas Perikanan.
"Gelar saya memang pertanian, tapi basisnya di Perikanan karena jurusan saya Budidaya Perikanan," katanya.
Ervan Malik juga menceritakan, bahwa setelah hampir 22 tahun menjadi ASN di Dinas Perikanan, ada beberapa kesan yang cukup mendalam yang sampai saat ini masih teringat dibenaknya.
Salah satunya, yakni dengan program pembuatan Broodstok Center atau pusat penyedia benih ikan di Kabupaten Musi Rawas yang saat ini berlokasi di Desa Babat Kecamatan STL Ulu Terawas, Musi Rawas.
"Kenapa terkesan, karena prosesnya sangat panjang mulai dari tahun 2006 dan jadinya baru di tahun 2020. Kita lobi Kementrian, dengan menyampaikan potensi dan paparan," jelasnya.
Dengan proses yang panjang tersebut, tentunya memiliki perjuangan yang tidak sedikit dan tidak mudah.
Karena, dengan adanya Broodstok Center di Musi Rawas, Musi Rawas ini akan menjadi pusat penyedia benih ikan yang dilirik oleh Kabupaten, Kota dan Provinsi lain, sehingga bisa mengangkat ekonomi masyarakat.
"Prosesnya luar biasanya, mulai dari pemilihan lokasi. Dulu ada 5 lokasi yang harus kita tinjau. Bahkan, pihak Kementrian juga bolak-balik ke Musi Rawas. Alhamdulillah itu terwujud, di samping kondisi sekarang seperti apa," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Lama Tak Bisa Menanam Padi Karena Kekurangan Air, Petani Senang Bendungan Air Satan Mura Dikeringkan |
![]() |
---|
Kepala Puskesmas Ciptodadi Musi Rawas, dr Erwan Kecelakaan Saat Mengendarai Motor |
![]() |
---|
Bahagianya Romlah Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Polres Musi Rawas, Hasil Donasi Seluruh Personel |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Honorer Non Database di Musi Rawas Bakal Diajak Temui KemenPANRB |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Puluhan Honorer Non Database Ngadu ke DPRD Musi Rawas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.