Berita Palembang

Covid-19 Dikabarkan Meningkat di Hongkong & Singapura, Pengawasan di Bandara SMB II Palembang Normal

Meski begitu, saat ini belum ada regulasi bagi pihak Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang untuk melakukan pengetatan. 

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Arief Basuki Rohekan
NORMAL - Suasana Bandara SMB II Palembang masih normal meski kasus Covid-19 di luar negeri dikabarkan kembali meningkat, Selasa (20/5/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kasus Covid-19 dikabarkan kembali merebak di beberapa negara tetangga seperti Hongkong dan Singapura.

Meski begitu, saat ini belum ada regulasi bagi pihak Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang untuk melakukan pengetatan. 

PT Angkasa Pura II sendiri sebagai pengelola Bandara SMB II Palembang menerangkan, jika saat ini belum ada pengawasan terhadap penumpang pesawat yang memiliki rekam jejak ke luar negeri. 

"Pertama hingga saat ini belum ada edaran khusus terkait dengan perjalan orang, persyaratan atau apapun terkait dengan yang disampaikan (Pengetatan pengawasan penumpang), " kata GM Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang, R Iwan Winaya Mahdar, Selasa (20/5/2025). 

Menurut Iwan, jika berkaca dengan sebelum-sebelumnya, pengawasan kesehatan penumpang dilakukan pihak karantina dalam hal ini Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelasi I Palembang

"Biasanya kalau terkait dengan penyakit menular atau hal-hal sejenisnya. Itu nanti yang akan jadi leadernya dari teman- teman Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Palembang," ujarnya.

Meski begitu, diungkapkan Iwan selama ini memang ada personel dari BKK Kelas I maupun kliniknya yang standby di Bandara SMB II, untuk menyiapkan prosedur dalam penanganan lebih lanjut. 

"Nah, saat ini belum ada hal-hal khusus dari teman-teman BKK Kelas I, " jelasnya, seraya jika saat ini memang belum ada petunjuk khusus dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan. 

Dengan begitu, ditambahkan Iwan saat ini Bandara SMB II Palembang juga masih menggunakan penerbangan domestik, belum melayani penerbangan internasional secara langsung meski pemerintah akan mengembalikan status Bandara SMB II Palembang menjadi Bandara Internasional. 

"Saat ini kita masih menunggu maskapai. Belum ada yang mengajukan untuk rute luar negeri, karena belum mengajukan sehingga tidak ada slot. Ini berbeda kalau penerbangan haji, sebab hanya rute khusus yang tidak terbang setiap hari, " capnya. 

Disisi lain, pihaknya akan melakukan sosialisasi nantinya dengan berkoordinasi dengan leading sektor BKK Kelas I Palembang, yang memang punya kompetensi kesehatan. 

'Kami akan berkoordinasi dengan BKK Kelas I Palembang seperti apa layanan dibuat nanti, " tandasnya. 

Iwan berharap penyebaran Covid-19 bisa reda, dan tidak membuat penumpang pesawat menjadi panik. 

"Jangan sampai kita membikin resah masyarakat, akhirnya masyarakat jadi resah, khawatir, takut. Makanya kami serahkan kepada instansi yang terkait langsung dan punya kompetensi kesehatan, sesuai tupoksi pastinya, " pungkas Iwan. 

Baca juga: Herman Deru Telepon Bos Lion air, Bahas Penerbangan ke Malaysia dan Singapura di Bandara SMB II

Baca juga: Herman Deru Bakal Hadirkan Makin Banyak Rute Penerbangan ke Luar Negeri di Bandara SMB II Palembang

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia, seperti Singapura, Thailand hingga Hong Kong.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan, meningkatnya kasus Covid-19 itu terjadi di tengah tingginya mobilitas masyarakat.

Menurutnya, berdasarkan pemantauan yang dilakukan pihaknya hingga minggu ke-19 2025, penyebaran virus dalam batas aman.

“Pemerintah belum memberlakukan pengetatan akses keluar-masuk negara. Namun, pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui SatuSehat Health Pass (SSHP),” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (20/5/2025).

Meski belum ada larangan perjalanan ke luar negeri, lanjut Aji, masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama jika berencana bepergian ke negara yang sedang mengalami lonjakan kasus.

“Kami mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara tujuan, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di sana, dan menunda perjalanan apabila tidak mendesak atau dalam kondisi kurang sehat,” katanya.

Aji mengungkapkan, di Singapura, lonjakan kasus tercatat masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun. Varian yang bersirkulasi di sana merupakan turunan dari JN.1, yang tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.

Dia bilang, Kemenkes terus mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat batuk pilek.

Serta, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran napas atau flu.

Selain itu, vaksinasi booster Covid-19 tetap direkomendasikan, terutama bagi mereka yang belum mendapatkannya atau termasuk dalam kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.

“Masyarakat tidak perlu panik, namun kewaspadaan tetap penting. Kami pastikan langkah-langkah deteksi dini, pelaporan, dan kesiapsiagaan terus kami jalankan untuk menjaga situasi nasional tetap aman,” imbuh Aji.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved