Haji 2025
Cuaca Panas Ekstrem Landa Tanah Suci Hingga 45 Derajat Celsius, BP Haji Ingatkan JCH Jaga Kesehatan
Dahnil Anzar Simanjuntak, mengingatkan seluruh jemaah haji untuk sungguh-sungguh menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem yang melanda Tanah Suci.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengingatkan seluruh jemaah haji untuk sungguh-sungguh menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem yang melanda Tanah Suci.
Informasi yang ia sampaikan, suhu panas di Arab Saudi saat ini diperkirakan dapat mencapai lebih dari 45 derajat Celsius, yang dinilai berpotensi besar membahayakan kesehatan jemaah.
"Dengan suhu yang dapat menembus lebih dari 45 derajat Celsius, risiko kelelahan, dehidrasi, hingga heat stroke harus benar-benar diwaspadai," kata Dahnil dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (18/5/2025).
Saat ini, musim haji memasuki fase kedatangan gelombang kedua jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. Menghadapi keadaan cuaca ekstrem ini, Dahnil mengimbau agar jemaah tidak memaksakan diri melakukan aktivitas berlebihan, terutama di luar ruangan dan di luar waktu yang aman.
"Pentingnya menjaga pola istirahat dan asupan cairan yang cukup. Apabila tidak memungkinkan untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, jemaah dianjurkan untuk beribadah di pemondokan masing-masing, yang tetap berada dalam kawasan Tanah Haram dan tetap memiliki keutamaan pahala," ungkapnya.
Fase puncak haji yang akan berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina menuntut kesiapan fisik maksimal dari para jemaah. BP Haji, jelas Dahnil, telah menyiapkan berbagai dukungan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah tahun ini. Dahnil menyebutkan bahwa BP Haji terlibat langsung dalam pengelolaan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, serta pendampingan jemaah di lapangan.
"Seluruh langkah ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk memastikan jemaah dapat menunaikan ibadah dengan aman, nyaman, dan khusyuk," jelasnya.
Dahnil juga menyampaikan apresiasi kepada para petugas haji Indonesia di Tanah Suci. Ia mendoakan agar para petugas diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan tugas mulia tersebut.
"Kehadiran mereka sangat berarti bagi jemaah dan menjadi bagian dari ikhtiar kolektif bangsa Indonesia dalam menghantarkan jemaah menuju kemabruran haji,” kata dia.
Sebagai informasi, fase kedatangan jemaah gelombang kedua dimulai pada 17 Mei hingga 31 Mei 2025. Dalam fase ini, jemaah diberangkatkan dari berbagai embarkasi langsung menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
117 WNI Ditolak Masuk Arab Saudi
Sebanyak 117 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah, terpaksa ditolak masuk oleh aparat Imigrasi Arab Saudi. Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Jeddah, Yusron B. Ambary, mengungkapkan bahwa ratusan WNI tersebut berencana melaksanakan ibadah haji menggunakan visa kerja.
"Tim Pelindungan Jemaah Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menerima informasi pada 14 Mei 2025 terkait sejumlah WNI yang tertahan oleh Imigrasi Arab Saudi. Mereka diketahui masuk menggunakan visa kerja jenis amil (pekerja)," ujar Yusron dalam keterangannya, Sabtu (17/5/2025).
Yusron menjelaskan bahwa 117 WNI tersebut datang dalam dua gelombang penerbangan. "Sebanyak 117 WNI ini datang dalam dua gelombang, masing-masing menggunakan penerbangan Saudia SV827 pada 14 Mei (49 orang) dan SV813 pada 15 Mei (68 orang)," ungkap Yusron.
Pihak imigrasi Arab Saudi mencurigai para WNI tersebut karena sebagian dari mereka sudah lanjut usia, namun visa yang digunakan adalah visa pekerja bangunan. "Setelah menjalani pemeriksaan dan interogasi, beberapa dari mereka mengakui bahwa tujuan sebenarnya adalah untuk menunaikan ibadah haji," ujarnya.
Akhirnya, Tim Pelindungan Jemaah KJRI Jeddah mendampingi seluruh proses pemeriksaan, mulai dari pengambilan keterangan hingga sidik jari oleh aparat imigrasi Arab Saudi. "Seluruh WNI tersebut dipulangkan ke Indonesia melalui penerbangan Saudia SV3316, transit di Jeddah, dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan Saudia SV826," jelasnya.
Dari catatan KJRI Jeddah, sepanjang periode 3 hingga 15 Mei 2025, lebih dari 300 WNI tiba di berbagai bandara internasional Arab Saudi menggunakan visa kerja dan visa kunjungan untuk berhaji secara ilegal. Yusron mengungkapkan bahwa modus yang digunakan juga terus berkembang. Jika sebelumnya mereka menggunakan atribut seragam, seperti pakaian dan koper sejenis, kini mereka berusaha menyamar agar tidak terdeteksi.
KJRI Jeddah mengimbau kepada seluruh WNI agar tidak terlibat dalam aktivitas haji nonprosedural dan mematuhi ketentuan yang berlaku di Arab Saudi. "Berhaji adalah ibadah yang agung, maka marilah kita sikapi dengan cara yang benar dan legal. Jangan sampai uang hilang, haji pun melayang," tegas Yusron.
Baca juga: 3 JCH Embarkasi Palembang Meninggal di Tanah Suci, 1 Asal OKU Timur, 2 Bangka Belitung
Baca juga: Sugito Adi Hario JCH Asal OKU Timur Meninggal Dunia di Mekkah, Berusia 84 Tahun, Langsung Dimakamkan
Jemaah dari OKU Timur Wafat di Mekah
Perjalanan spiritual menuju Baitullah menjadi perhentian terakhir dalam hidup Sugito Adi Harjo. Jemaah haji asal Dusun Tugaling, Desa Kurungan Nyawa II, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, itu wafat pada Sabtu pagi, 17 Mei 2025, pukul 07.45 Waktu Arab Saudi (WAS), di kota suci Mekah.
Sugito Adi Harjo, pria berusia 84 tahun, tergabung dalam kloter pertama Embarkasi Palembang. Ia berangkat dengan semangat menunaikan rukun Islam kelima meskipun tergolong jemaah prioritas lanjut usia dengan kondisi risiko tinggi (risti).
Kabar duka itu disampaikan langsung oleh Hasanuddin, petugas kloter yang mendampingi Sugito selama ibadah haji. Dalam keterangannya kepada Humas Kemenag OKU Timur melalui sambungan WhatsApp, Hasanuddin membenarkan wafatnya jemaah asal Sumatera Selatan tersebut.
"Benar, salah satu jemaah haji kita atas nama Bapak Sugito Adi Harjo, nomor paspor X4525798, meninggal dunia di Mekah," ujar Hasanuddin.
Menurutnya, Sugito mengembuskan napas terakhir di kamar hotel tempatnya menginap. Tim medis yang berjaga telah melakukan penanganan sesuai prosedur, namun Tuhan berkehendak lain.
"Petugas haji, dokter, dan tenaga medis telah berupaya maksimal, namun nyawa almarhum tidak dapat tertolong," imbuhnya dengan nada haru.
Rencananya, jenazah almarhum akan disalatkan di Masjidil Haram, lalu dimakamkan di kompleks pemakaman Al Sharaya, Mekah. Proses pemakaman akan ditangani oleh pihak maktab setempat.
Hasanuddin turut meminta doa dari seluruh masyarakat OKU Timur dan Sumatera Selatan agar seluruh jemaah haji dan petugas Embarkasi Palembang diberi kemudahan, kelancaran, serta kesehatan dalam menunaikan ibadah di tanah suci.
Dari OKU Timur, duka mendalam datang dari Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag), Abdul Kadir. Ia menyampaikan belasungkawa atas wafatnya salah satu warga terbaik yang mengakhiri hidupnya di tanah suci.
"Semoga almarhum diampuni dosanya, diterima amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta keikhlasan," pungkasnya.
Sugito Adi Harjo kini telah kembali kepada Sang Khalik, di tanah tempat jutaan umat Islam mendambakan husnulkhatimah.
Humas PPIH Embarkasi Palembang Abdul Qudus, Minggu (18/5/2025) mengatakan, jemaah haji yang meninggal dunia asal OKU Timur tersebut telah dimakamkan di Saroya, Mekah. Jemaah tersebut meninggal dunia karena sakit.
Sementara itu, hari ini, kloter 13 yang berangkat pada fase gelombang kedua di Embarkasi Palembang, diterbangkan dari Bandara Internasional SMB II Palembang, Minggu (18/5/2025).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sumatera Selatan, Syafitri mengatakan, dengan berangkatnya kloter 13 ini, total jemaah haji yang sudah diberangkatkan melalui Embarkasi Palembang sebanyak 4.798 orang dengan rincian 3.672 jemaah asal Sumsel dan 1.074 asal Babel serta 52 petugas kloter.
"Jemaah yang berangkat di gelombang kedua akan langsung diterbangkan dari Palembang ke Jeddah, untuk kemudian menuju Mekah dan melaksanakan umrah wajib," katanya.
Jemaah diarahkan untuk mengenakan pakaian ihram sejak dari Embarkasi. Jemaah haji akan mengambil mikat atau niat umrah wajib saat masih di pesawat, tepatnya di wilayah Yalamlam.
"Untuk itu, jemaah memang kita minta mengenakan ihram sejak dari Palembang. Nantinya petugas kloter yang akan mengingatkan jemaah terkait larangan-larangan ihram,” kata Syafitri.
Syafitri menyampaikan sejumlah pesan kepada jemaah haji yang sudah melaksanakan umrah wajib saat berada di Mekah. Jemaah diimbau untuk cukup beristirahat.
Bagi jemaah yang sehat, dipersilakan untuk melaksanakan salat wajib di Masjidil Haram. Sedangkan jemaah yang sedang sakit, lanjut usia, atau disabilitas agar melaksanakan salat wajib di hotel. Jemaah juga akan mengikuti kegiatan bimbingan ibadah dan manasik haji di hotel.
“Silakan isi waktu dengan memperbanyak tadarus Al-Qur'an, sedekah, dan ibadah lainnya. Namun, tetap harus memperhatikan kesehatan. Jangan memaksakan diri untuk melaksanakan umrah sunah berulang kali, serta tidak perlu ziarah ke luar kota Mekah,” pesan Syafitri.
Kakanwil juga berpesan kepada jemaah agar tidak pula lalai dalam menjaga kesehatan, mengingat ibadah haji adalah ibadah yang banyak membutuhkan fisik yang prima. Untuk itu, jemaah diimbau untuk sering minum air putih agar tidak mengalami dehidrasi.
“Mengingat cuaca di Mekah dan Madinah sangatlah panas, perbanyaklah minum air putih. Jangan takut karena sering minum air putih nanti rasa ingin sering ke toilet. Semua fasilitas jemaah, Insya Allah, akan selalu tersedia di mana pun jemaah berada. Baik itu di dalam pesawat maupun di Tanah Suci,” tambahnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Kopernya Diserahkan ke Keluarga, Pilu Nurimah Jemaah Haji Lansia Asal Sumsel Hilang Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Daftar 23 Jemaah Haji Asal Sumsel Meninggal Dunia, 5 Orang Masih Dirawat di Arab Saudi, 1 Hilang |
![]() |
---|
Rombongannya Sudah Tiba, Nurimah Mentajim Jemaah Haji Asal Pagar Alam Hingga Kini Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Nurimah Mentajim, Jemaah Haji Lahat Hilang di Arab Saudi, Keluarga Terakhir Dapat Informasi 27 Mei |
![]() |
---|
Lagi Istirahat di Hotel, Mujayanah Jemaah Haji Asal OKI Sumsel Meninggal karena Serangan Jantung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.