Berita Viral

Alasan Doni Maradona, Anggota DPRD Jabar Fraksi PDIP Walk Out Rapat karena Ucapan Dedi Mulyadi

Doni Maradoni, anggota DPRD Jawa Barat mengungkap alasan dirinya walk out saat rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar pada Jumat (16/5/2025).

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Instagram @doni_maradona_hutabarat
FRAKSI WALK OUT - (kiri) Momen anggota Fraksi PDIP Doni Maradona Hutabarat melakukan interupsi setelah sidang dibuka oleh pimpinan dewan saat rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar pada Jumat (16/5/2025). (kanan) Anggota DPRD Jabar Fraksi PDIP, Doni Maradona, saat di Desa Karekhel, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, pada 6 Maret 2025. Doni Maradona walk out saat Rapat Paripurna, Jumat (16/5/2025), karena geram terhadap pidato Dedi Mulyadi. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Doni Maradoni, anggota DPRD Jawa Barat mengungkap alasan dirinya walk out saat rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar pada Jumat (16/5/2025).

Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dinilai melecehkan institusi legislatif saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Cirebon beberapa waktu lalu.

Menurut PDI-P, pernyataan Dedi dianggap merendahkan kehormatan DPRD dan mereka mendesak agar mantan Bupati Purwakarta itu segera memberikan klarifikasi.

Baca juga: Sindiran Dedi Mulyadi Fraksi PDIP Walk Out Saat Rapat Paripurna Ingin Dihargai Tapi Tak Menghargai

DEDI MULYADI SOAL FRAKSI PDIP WALK OUT - Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat diduga menyindir Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang walk out saat acara rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar pada Jumat (16/5/2025).
DEDI MULYADI SOAL FRAKSI PDIP WALK OUT - Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat diduga menyindir Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang walk out saat acara rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar pada Jumat (16/5/2025). (Tangkapan layar Ig @dedimulyadi71/Kompas.com)

Anggota Fraksi PDI-P, Doni Maradona Hutabarat, menyatakan bahwa ucapan Dedi mencerminkan sikap yang mendiskreditkan DPRD.

Beliau menyampaikan kalau melakukan apapun, kalau dibicarakan ke DPRD itu prosesnya lama. Akan ada rapat pleno pertama, pleno kedua. Nah kita menangkap bahwa DPRD itu terkesan sebagai penghambat," ujar Doni saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam.

Doni menilai ucapan tersebut dapat memperkeruh hubungan antara eksekutif dan legislatif, serta memberi preseden buruk bagi jalannya pemerintahan daerah.

Ia menegaskan pentingnya keseimbangan dalam menjalankan roda pemerintahan sesuai prinsip trias politika. 

"Kita kan konsep bernegara trias politica terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Semuanya punya perannya masing-masing," ujarnya.

Baca juga: Sosok Doni Maradona, Anggota DPRD Jabar Fraksi PDIP "Walk Out" Rapat karena Pernyataan Dedi Mulyadi

Doni juga menekankan bahwa aksi walk out Fraksi PDI-P merupakan bentuk peringatan agar Gubernur tidak berjalan sendiri dalam membuat kebijakan.

"Kita sampaikan secara terbuka di rapat paripurna. Bagaimanapun gubernur tidak bisa berjalan sendiri. Kalau gubernur anggap DPRD tidak penting, ya sudah jangan bahas apapun. Kita mau on the rule," tegasnya. 

Ia menambahkan bahwa seluruh anggota DPRD adalah perwakilan rakyat yang bertugas memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Kita ini perwakilan rakyat, kan dipilih sama rakyat. Tugas kita memperjuangkan aspirasi rakyat," pungkas Doni.

Adapun, pernyataan yang dipermasalahkan Fraksi PDI-P disampaikan Dedi saat menghadiri Musrenbang di Cirebon.

Kala itu, ia berbicara mengenai pendekatannya dalam menjalankan program pembangunan yang tidak selalu mengandalkan dana.

"Duit mah nuturkeun (uang akan mengikuti). Karena saya punya keyakinan memimpin tidak harus punya duit," ujar Dedi pada Rabu (7/5/2025).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved