Rumah Atalarik Syach Dieksekusi

Duduk Perkara Rumah Atalarik Syach Dibongkar Aparat, Kalah di Pengadilan Terkait Sengketa Tanah 2015

Rumah Atalarik Syach dieksekusi pihak Pengadilan Negeri Cibinong terkait masalah sengketa tanah melawan penggugat Dede Tasno sejak tahun 2015. 

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/ariksyach
RUMAH ATALARIK DIBONGKAR- Potret Atalarik Syach pada November 2024. Rumah Atalarik Syach dieksekusi pihak Pengadilan Negeri Cibinong terkait masalah sengketa tanah melawan penggugat Dede Tasno sejak tahun 2015.  

Proses eksekusi itu sempat tersendat karena ada perlawanan dari pihak keluarga.  

Sebab, kubu Atalarik yang bersikukuh sebagai pemilik lahan berupaya bertahan dan menolak eksekusi. 

Namun, eksekusi tetap berjalan. Ada unsur pengamanan dari Polres Bogor, Kodim Cibinong, dan petugas keamanan lain yang turut mengamankan eksekusi tersebut. 

Atalarik Ngaku Tak Ada Surat Eksekusi

Momen Atalarik pasang badan mencoba menghalau para petugas yang akan mengeksekusi kediamannya itu dibagikannya di akun Instagramnya. 

Video tersebut diunggah dalam Instagram Stories pribadinya dengan menyematkan akun Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

Suami Tsania Marwa itu mengaku membeli tanah seluas 7.000 meter persegi sejak tahun 2000.

Menurut Atalarik, telah melalui proses jual beli resmi dengan disaksikan saksi-saksi.

Namun, kemudian muncul pihak lain yang mengklaim kepemilikan lahan tersebut.

Baca juga: Nasib Pilu Tsania Marwa Perjuangkan Hak Asuh Anak Direbut Atalarik Syach, Jadi Saksi di Sidang MK

Ia berusaha tetap melakukan upaya hukum untuk mempertahankan haknya atas tanah tersebut. 

"Saya lagi dizalimi. Saya berjuang untuk mempertahankan tanah saya dari tahun 2015. Tanah ini, wilayah ini dibeli dari tahun 2000," ucap Atalarik dalam video yang dia bagikan dalam video di Instagram story @ariksyah. 

Mantan suami Tsania Marwah ini juga mengeklaim tak menerima surat pemberitahuan terkait pembongkaran tersebut. 

"Dianggap kami ini binatang, tidak ada surat. Sekarang dieksekusi, udah sampai ke genteng segala macam. Tugas ditanyain namanya satu-satu enggak ada yang mau kasih, bingung saya," ujar Atalarik. 

Ia memperlihatkan para aparat kepolisian serta sejumlah petugas tengah merobohkan atap seng dan tiang yang berdiri di atas halaman rerumputan. 

Ayah dua anak ini merasa dizolimi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved