Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Tangis Ilmansyah, Korban Selamat dari Ledakan Amunisi Garut, Trauma Ingat Serpihan Kulit Berjatuhan

Ilmansyah(26), warga sipil yang selamat dari insiden ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jabar

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
CERITA KORBAN SELAMAT- (kiri) tangkap layar video sekelompok orang mengendarai motor, ngebut ke titik lokasi ledakan Cibalong di Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025).(Kanan) Ilmansyah(26), warga sipil yang selamat dari insiden ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jabar 

"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," ujar Doni.

Doni menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan di RSUD Pameungpeuk. Rencananya sembilan korban sipil akan disemayamkan hari ini di rumah duka.

"Kami turut berduka cita atas kejadian ini, semoga amal ibadah pada korban diterima di sisi Allah," ungkapnya.

Warga: Biasanya Berkah Malah Musibah

Diungkap warga, pemusnahan amunisi itu biasanya menjadi berkah bagi warga setempat saat sisa-sisa besi dan logam amunisi bisa dijual jadi rongsokan bernilai uang. 

Pada bulan ini saja, pemusnahan amunisi kedaluwarsa di lokasi yang sama sudah dilakukan dua kali pada tanggal 6 dan 12 Mei 2025.

"Biasanya (pemusnahan amunisi) jadi berkah dan sekarang malah jadi musibah," ucap Andi (54), salah seorang warga Desa Sagara, Cibalong, Garut, di sekitar lokasi kejadian, Selasa (13/5/2025), dilansir dari Kompas.com.

"Kalau kemarin tanggal 6 Mei di lokasi yang sama, itu aman, tidak ada apa-apa. Eh, kemarin malah jadi kejadian yang buat kami berduka," tuturnya.

Andi menyebut, sisa-sisa logam pemusnahan biasanya suka dikumpulkan warga seusai membantu petugas TNI dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Para korban sebetulnya orang-orang pilihan TNI yang biasa membantu mengangkut amunisi ke lokasi pemusnahan.

"Sudah biasa, bukan kali ini saja mereka. Orang pilihan dan sudah pengalaman, bukan kejadian kali ini saja. Mungkin ini sudah menjadi musibah," ucap dia.

Saat kejadian, Andi tak mengetahui detail kronologinya. Namun, saat mendengar beberapa kali ledakan besar, warga semua panik karena mendengar teriakan-teriakan histeris.

"Lalu, tidak berselang lama, banyak ambulans datang ke lokasi. Saya pikir itu suara ledakan biasa terjadi. Tapi, mendengar informasi ternyata banyak korban meninggal," ungkap dia.

Diketahui, pemusnahan amunisi kadaluwarsa dilaksanakan oleh Jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.

Awalnya, pemusnahan bom berjalan lancar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved