Berita UMKM

Musim Kemarau Jadi Berkah Bagi Pengusaha Ikan Asin di Palembang, Bisa Hasilkan Hingga 1 Ton Perhari

Cuaca panas yang ekstrim justru mempercepat proses pengeringan ikan, menghasilkan panen melimpah dan meningkatkan pendapatan para pekerja.

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Slamet Teguh
Musim Kemarau Jadi Berkah Bagi Pengusaha Ikan Asin di Palembang, Bisa Hasilkan Hingga 1 Ton Perhari - Musim-Kemarau-Jadi-Berkah-Bagi-Pengusaha-Ikan-Asin-di-Palembang-Bisa-Hasilkan-Hingga-1-Ton.jpg
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
JEMUR IKAN ASIN --- Pemilik UMKM produksi ikan asin, Sariyah (50), Kampung Ikan Asin Siabang (Sentral Ikan Asin Palembang), Jalan KH Azhari, Lorong Keramat, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU II, Palembang menjemur ikan asin, Selasa (6/5/2025). Musim panas saat ini sangat bersahabat bagi pelaku UMKM produsen ikan asin
Musim Kemarau Jadi Berkah Bagi Pengusaha Ikan Asin di Palembang, Bisa Hasilkan Hingga 1 Ton Perhari - Musim-Kemarau-Jadi-Berkah-Bagi-Pengusaha-Ikan-Asin-di-Palembang-Bisa-Hasilkan-Hingga-1-Ton-Perhari.jpg
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
JEMUR IKAN ASIN --- Pemilik UMKM produksi ikan asin, Sariyah (50), Kampung Ikan Asin Siabang (Sentral Ikan Asin Palembang), Jalan KH Azhari, Lorong Keramat, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU II, Palembang menjemur ikan asin, Selasa (6/5/2025). Musim panas saat ini sangat bersahabat bagi pelaku UMKM produsen ikan asin.
Musim Kemarau Jadi Berkah Bagi Pengusaha Ikan Asin di Palembang, Bisa Hasilkan Hingga 1 Ton Perhari - Musim-Kemarau-Jadi-Berkah-Bagi-Pengusaha-Ikan-Asin-di-Palembang-Bisa-Hasilkan-Hingga-1.jpg
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
JEMUR IKAN ASIN --- Pemilik UMKM produksi ikan asin, Sariyah (50), Kampung Ikan Asin Siabang (Sentral Ikan Asin Palembang), Jalan KH Azhari, Lorong Keramat, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU II, Palembang menjemur ikan asin, Selasa (6/5/2025). Musim panas saat ini sangat bersahabat bagi pelaku UMKM produsen ikan asin.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sengatan matahari musim panas kini membawa angin segar bagi para perajin ikan asin di Kampung Siabang, 5 Ulu, Palembang.

Kampung yang dulunya dikenal sebagai sentra produksi rumahan kini bertransformasi menjadi Kampung Siabang (Sentra Ikan Asin Palembang), sebuah destinasi kreatif yang menyenangkan Kota Palembang.

Cuaca panas yang ekstrim justru mempercepat proses pengeringan ikan, menghasilkan panen melimpah dan meningkatkan pendapatan para pekerja.

Di salah satu sudut kampung, tepatnya di tepi Sungai Musi, terlihat kesibukan harian di sejumlah rumah warga produksi ikan asin.

Salah satu UMKM ikan asin milik Sariyah (50), seorang ibu yang telah menekuni usaha ini sejak 2018.

Berkat keuletannya, produksi ikan asinnya kini meroket dari satu kwintal atau pikul menjadi satu ton per hari.

Hal itu membuatnya memungkinkanmembiayai pendidikan anak-anaknya.

Setiap pagi, enam pekerja wanita dengan lincah memproses ikan, mulai dari membersihkan hingga merendamnya dengan garam.

Upahnya Rp 700 per kilogram ikan asin menjadi penyemangat mereka.

“Seharian bisa mendapatkan setengah pikul, jadi upahnya Rp 35.000,” ujar salah seorang pekerja dengan senyum di wajahnya.

Tantangan harga garam yang kadang melonjak hingga Rp 130.000 per karung (isi 50 kg) tak menyurutkan semangatnya.

Justru, musim panas menjadi anugerah.

"Kalau musim panas seperti ini cepat kering, kami senang karena tidak susah menjemur ikan asin. Jadi hasilnya cepat dan banyak. Subuh digarami, pagi dijemur, siang sudah kering dan bisa dipanen," ungkap Sariyah penuh syukur, Selasa (6/5/2025).

Berbagai jenis ikan asin yang dihasilkan di Kampung Siabang, mulai dari kepala batu, lida, pari, layur, hingga primadona bulu ayam yang dihargai Rp 30.000 - Rp 32.000 per kilogram.

Bahan baku ikan laut segar didatangkan dari Sungsang dan Kuala Sujian dengan sistem pembayaran yang memudahkan perajin.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved