Berita Pagar Alam

Solusi Hasil Panen Lebih Banyak, Petani Pagar Alam Mulai Lirik Tanam Kopi Sistem Pagar

Melihat kuantitas Kopi di Provinsi Lampung lebih banyak saat menggunakan tanam sistem paga

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Moch Krisna
Sripoku/Wawan Septiawan
KOPI SISTEM PAGAR - Sejumlah petani Kopi di Kota Pagar Alam saat ini mulai menerapkan tanam dengan sistem pagar yang banyak dilakukan oleh petani Kopi Brazil dan Kamboja. Bahkan saat ini petani Kopi di Liwa provinsi Lampung juga mulai menerapkan penanaman Kopi sistem Pagar tersebut. Tampak salah seorang petani yang sedang memperlihatkan Kopu Arabica yang ditanam dengan sistem pagar, Selasa (6/8/2024) lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Melihat kuantitas Kopi di Provinsi Lampung lebih banyak saat menggunakan tanam sistem pagar, saat ini beberapa petani Kopi di Kota Pagar Alam mulai melirik cara tanam sistem Pagar tersebut untuk diaplikasikan di kebun mereka.

Hal ini dilakukan dengan harapan sistem tanam tersebut bisa meningkatkan hasil panen mereka seperti didaerah Liwa Provinsi Lampung.

Kepala Dinas Pertanian Kota Pagar Alam melalui Sekertaris Diki Herlambang mengatakan, sistem pagar dalam tanaman kopi adalah metode penanaman yang ditanam secara berjajar dan rapat, dengan jarak tanam sekitar 1 meter antar tanaman dalam satu baris dan jarak setiap baris 2,5 meter. 

"Metode ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan lahan dan meningkatkan produktivitas tanaman kopi," ujarnya.

Selian itu sistem pagar ini juga dapat menjadi solusi pemanfaatan lahan. Dimana sistem ini memungkinkan petani untuk menanam lebih banyak tanaman kopi dalam area yang sama, sehingga meningkatkan produktivitas per hektar.

"Jika diolah dengan baik maka akan bisa meningkatkan hasil panen. Seperti di Lampung yang biasanya hanya panen sekitar 700 kilogram pertahan perhektar, saat ini bisa mencapai 1,5 ton sampai 2 ton perhektar pertahun," katanya.

Selain itu sistem ini juga dapat lebih mudah mengendalikan hama dan penyakit. Pasalnya dengan penanaman rapat dapat membantu dalam pengendalian hama dan penyakit, karena tanaman kopi dapat saling melindungi.

"Dengan sistem ini mempermudah proses penyiraman dan pemupukan, karena tanaman kopi dapat dijangkau dengan mudah," jelasnya.

Sementara itu, Redi salah satu petani Kopi Pagar Alam yang mulai menerapkan sistem pagar mengatakan, baru satu tahun taman dengan sistem pagar tanaman Kopi miliknya saat ini sudah berbuah lebat dan dipastikan akan bertambah hasil panennya.

"Tahun petama saja sudah terlihat buahnya lebih banyak. Ini membuktikan jika sistem tanam ini bisa diterapkan di Pagar Alam dan bagus. Jadi sistem ini diharapkan bisa menambah hasil panen tahun ini," katanya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved