Berita Viral

Janji SMK di Bekasi Kembalikan Uang Perpisahan Siswa Usai Ditegur Dedi Mulyadi, Bukan Rp6 Juta

SMK Karya Pembaharuan Kabupaten Bekasi membantah adanya pungutan biaya perpisahan ke Bali untuk siswanya Rp6 juta, selainitu menyebut bukan study tour

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com
SMK DI BEKASI BUKA SUARA- Kepala SMK Karya Pembaharuan Kabupaten Bekasi Ahmad Tetuko Taqiyudin. SMK Karya Pembaharuan Kabupaten Bekasi membantah adanya pungutan biaya perpisahan ke Bali untuk siswanya Rp6 juta, selainitu menyebut bukan study tour 

Kegiatan ini sudah menjadi tradisi setiap tahun sebagai kenangan siswa dan siswi setelah tiga tahun menempuh pendidikan.

"Untuk ke Bali baru sekali tahun kemarin, sebelumnya perpisahannya di Jogja," ungkap Tetuko.

Setelah kegiatan perpisahan ke Bali dibatalkan, pihak sekolah akan mempertimbangkan menggelar perpisahan di lingkungan sekolah.

"Ya kita selenggarakan nanti secara internal saja, barang kali di dalam lingkungan sekolah," imbuh dia.

Pembatalan ini tak lepas setelah SMK tersebut diperingatkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menerima aduan dari wali murid yang keberatan dengan biaya kegiatan study tour.

Wali murid tersebut terbebani dengan biaya rencana kegiatan perpisahan tersebut dipatok mencapai Rp 5-6 juta.

Dedi Mulyadi pun langsung menindak tegas kepada sekolah terkait untuk menghentikan kegiatan study tour ke Bali. 

Baca juga: Ditegur Dedi Mulyadi, SMK di Bekasi Batalkan Perpisahan ke Bali usai Wali Murid Ngadu Biaya Rp6 Juta

Setelah viral di media sosial, pihak sekolah membantah kegiatan tersebut bukan dalam bentuk study tour, tetapi perpisahan. 

Meski demikian, rencana kegiatan ini akhirnya dibatalkan.
 
"Kita coba kooperatif dan mengikuti apa yang menjadi aturan. Artinya meniadakan," katanya.
 
Katanya, kegiatan itu merupakan perpisahan siswa dan siswi. 

Perpisahan digelar sebagai setelah para murid tiga tahun menempuh pendidikan.

"Ini yang perlu diluruskan bahwa SMK Karya Pembaharuan sepanjang berdirinya sekolah tidak pernah ada study tour, tapi yang perpisahan pasca-ujian nasional dan kelulusan siswa," ujar Tetuko. 

Duduk Perkara

Duduk persoalan rencana kegiatan study tour peserta didik SMK Karya Pembaharuan berawal ketika seorang ibu mengadu ke Dedi terkait kegiatan ke Bali yang memakan biaya Rp 5-6 juta.
 
Aduan tersebut direkam melalui ponsel Dedi dan diunggah di akunInstagram-nya, @dedimulyadi71, Kamis (24/4/2025). 

"Ini saya lagi di Bekasi, ini salah satu warga yang mengadu, SMK mana?" kata Dedi membuka percakapannya.

Ibu tersebut mengungkapkan, anaknya yang bersekolah di SMK Karya Pembaharuan Bekasi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved