Pemilik House of Raminten Meninggal

Sejarah House of Raminten Yogyakarta yang Kini Ditinggal Pemiliknya Wafat, Berawal Jualan Jamu

Sejarah House Of Raminten, ikon Budaya dan Kuliner terkenal di Yogyakarta, kini ditinggal oleh pemiliknya, nama Raminten diambil dari peran Hamzah

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Raminten.com
HOUSE OF RAMINTEN- Potret Hamzah Sulaiman atau dikenal Raminten semasa hidup. Sejarah House Of Raminten, ikon Budaya dan Kuliner terkenal di Yogyakarta, kini ditinggal oleh pemiliknya, nama Raminten diambil dari peran Hamzah 

Namun, nasib malang menimpa bisnis Hamzah tersebut karena pada tahun 2004, toko batiknya tersebut terbakar.

Tak patah arang, Hamzah membangun kembali toko batiknya tersebut dan mengganti nama menjadi Hamzah Batik.

Kini, toko batiknya itu menjadi pusat oleh-oleh fesyen khas Yogyakarta yang menjadi destinasi wisatawan.

Hamzah pun mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan restoran bernama The House of Raminten pada tahun 2008.

Dia memasukkan budaya Jawa dalam restorannya tersebut.

Dikutip dari laman House of Raminten, nama Raminten ternyata diambil dari peran Hamzah dalam acara komedi situasi di salah satu stasiun televisi swasta lokal di Yogyakarta.

Dalam acara komedi tersebut, dia berperan sebagai sosok perempuan Jawa yang lengkap dengan busana Jawa seperti berkebaya dan mengenakan konde.

Hal itu dibuktikannya tidak hanya dari ornamen restorannya saja, tetapi lewat kuliner yang disajikan seperti nasi kucing.

Raih Gelar Dari Sri Sultan HB X

Dedikasinya melestarikan budaya Jawa melalui seni dan kuliner membuat Hamzah menerima gelar kehormatan dari Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tahun 2014 lalu.

Adapun gelar Hamzah adalah Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamiji Nindyo.

Gelar yang diraihnya ini juga sekaligus sebagai wujud pengangkatan sebagai Abdi Dalem Kraton.

Kepergian Hamzah Sulaiman menjadi kehilangan besar bagi dunia seni dan budaya Indonesia. 

Namun, warisan yang ditinggalkannya akan terus hidup, dalam tawa, dalam kain batik, dan dalam kenangan akan sosok Raminten yang jenaka dan bijaksana.

Selamat jalan, Kanjeng Mas Tumenggung Tanoyo Hamiji Nindyo.

 (*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved