Sosok Angga Raka Prabowo Dilantik jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Harta Kekayaaan Rp33 M

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Angga Raka Prabowo dilantik Presiden Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/9/2025). 

Angga Raka sebelumnya menduduki jabatan Wamenkomdigi mendampingi Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.

Diketahui, sosok Angga Raka Prabowowo pernah diadang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hingga membuat Presiden RI Prabowo Subianto tertawa.

Kini ia dilantik Presiden Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah menggantikan posisi Hasan Nasbi dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO).

Angga Raka tercatat sebagai Politikus Partai Gerindra dan merupakan loyalis Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto. 

Dia bergabung dengan Partai Gerindra pada 2008. 

Baca juga: Dulu Diadang Paspampres, Kini Angga Raka Dilantik Prabowo jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah

Lalu, sempat dipercaya mengemban posisi sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) sekaligus Ketua Badan Komunikasi. 

Angga pun setia mendampingi Prabowo meskipun kalah pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Kesetiannya dengan Prabowo membuat Angga Raka dipercaya untuk menjadi sekretaris pribadi Prabowo pada 2014 hingga 2017.

Kemudian, Angga Raka diketahui juga sempat sekitar dua bulan tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Angga Raka dilantik menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada 19 Agustus 2024. 

Hingga akhirnya, Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto memercayakan posisi Wamenkomdigi kepada Angga Raka.

Harta Kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 19 Januari 2025, total kekayaan Angga Raka tercatat mencapai Rp33,1 miliar tanpa catatan utang. 

Aset tanah dan bangunan menjadi porsi terbesar, senilai Rp9,47 miliar. Properti tersebut tersebar di Bogor, Bekasi, Semarang, dan Magelang. Beberapa di antaranya berupa rumah dengan berbagai ukuran hingga lahan yang luasannya mencapai ribuan meter persegi.