Pemilik House of Raminten Meninggal
Sejarah House of Raminten Yogyakarta yang Kini Ditinggal Pemiliknya Wafat, Berawal Jualan Jamu
Sejarah House Of Raminten, ikon Budaya dan Kuliner terkenal di Yogyakarta, kini ditinggal oleh pemiliknya, nama Raminten diambil dari peran Hamzah
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Rencananya, mendiang akan dikremasi pada Sabtu, 26 April 2025, dengan waktu yang akan diumumkan lebih lanjut oleh pihak keluarga.
Baca juga: Kabar Duka, Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris Gunung Lawu Meninggal Dunia, Sakit Sejak Maret
Seorang karyawan Hamzah Batik, Listiani (54), mengaku merasa terpukul dan berduka cita atas kepergian Hamzah Sulaiman.
Ia pun berkali-kali menetaskan air mata saat prosesi pengiriman doa arwah Hamzah Sulaiman.
"Yang jelas, saya dan rekan-rekan sangat terpukul sekali karena Pak Hamzah kayak bapak sendiri. Orangnya kalau sama karyawan sangat mengayomi," ucapnya.
Ia pun mengenang sosok Hamzah Sulaiman merupakan pemimpin paling baik yang pernah ditemui.
Selain itu, Listiani juga menilai bahwa Hamzah Sulaiman memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Tapi memang, semenjak sakit, beliau jarang ke toko. Saya juga sudah jarang ketemu bilau karena saya sekarang kerja di bagian kantor, kalau dulu pas kerja di toko ya sering ketemu beliau," tandas Listiani yang sudah berkerja di Hamzah Batik selama 34 tahun terakhir.
Sosok Hamzah Sulaiman
Sebagai informasi, Hamzah Sulaiman merupakan sosok kelahiran 7 Januari 1950.
Ia merupakan anak bungsu dari pendiri grup Mirota yaitu Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yunianti (Nyoo Tien Nio).
Dikutip dari Tribun Jogja, dia merupakan lulusan jurusan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Setelah lulus, dia lalu sempat bekerja sebagai pelayan di kapal pesiar pada tahun 1970 dan sempat bekerja di Amerika Serikat (AS).
Namun, lantaran sang ayah sakit, Hamzah kembali ke Indonesia.
Setiba di Yogyakarta, Hamzah lalu mengambil alih grup Mirota yang dikelola bersama saudara-saudaranya.
Lantas, sekitar tahun 1976, dirinya mengembangkan usaha keluarganya itu dengan mendirikan toko batik bernama Mirota Batik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.