Berita Viral

Diperiksa di Polres Bogor, Emen Sopir Angkot Bersumpah saat Dicecar Dedi Mulyadi Soal Dana Disunat

Emen, sopir angkot Puncak berani berani bersumpah jika Dishub Kabupaten Bogor tidak terlibat dalam kasus pemotongan dana bantuan dari Dedi Mulyadi.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
SOPIR ANGKOT DIPERIKSA. Tangkap layar Gubernur Dedi Mulyadi hubungi Emen, sopir angkot Puncak. Emen berani bersumpah jika Dishub Kabupaten Bogor tidak terlibat dalam kasus pemotongan dana bantuan dari Dedi Mulyadi. 

"Hanya provinsi saja. Jadi kita hanya menyaksikan terkait simbolis saja di polres," jelasnya.

Dedi mengkroscek pernyataan Dadang kepada Emen. 

Hal itu pun dibenarkan Emen bahwa Dadang tidak ada saat penyerahan bantuan.

"Pak Dadang ada saat penyerahan duit ke kamu tidak,"  tanya Dedi Mulyadi ke Emen.

"Tak ada," kata Emen.  

"Benar ya," kata Dedi Mulyadi.

Dedi menjelaskan, hal ini apa adanya dan sesuai fakta. 

"Kita tidak merekayasa, kalau benar katakan benar, kalau tidak katakan tidak," ujar Dedi.
 
Dia menegaskan, pungutan liar oleh Dishub Kabupaten Bogor tidak pernah ada. Yang ada hanyalah pungutan yang dilakukan oleh KKSU.

"Uangnya pun dinikmati oleh mereka. Yang paling penting dari itu adalah ada pungutan berdasarkan informasi, di jalur Cibedug sebesar Rp 250.000 oleh KKSU," kata Dedi.
 
Yang memungutnya, lanjut dia, menjamin sopir tetap beroperasi meskipun seharusnya mereka diliburkan.

"Untuk Polres Bogor yang perlu ditindaklanjuti, saya yakin pungutan-pungutan itu terjadi di setiap wilayah, cuma ada yang terbuka dan tidak," kata Dedi. 

Baca juga: Dadang Dishub Pastikan Anggota Tidak Melakukan Pemotongan Kompensasi, Dedi Mulyadi :Biar Polisi Usut

KKSU Minta Maaf

Salah satu Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) bernama Nandar akhirnya muncul mengklarifikas terkait pemotongan uang kompensasi sopir angkot.

Mengutip dari Tribunnewsbogor.com, Nandar bersama Emen pun sudah bertemu dan melakukan klarifikasi soal uang itu.

Namun Nandar tetap bersikukuh melakukan potongan dan mengklaim hanya menerima dari para sopir angkot.

"Saya mohon maaf, mungkin itu rekan kita yang ada di lapangan memberikan insentif atau apa aja tanda berterima kasih," kata Nandar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved