Berita Viral

Dikonfrontasi Dedi Mulyadi, Emen Klaim Bantuan Sopir Angkot Disunat KKSU, Dadang Dishub Tak Terlibat

Emen mengungkapkan, yang memotong atau meminta uang bantuan sopir angkot Puncak Rp200 ribu adalah Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU), bukan Dadang Dishub

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/dedimulyadi71
KLARIFIKASI DANA BANTUAN DISUNAT. Momen (tengah) Dedi Mulyadi mempertemukan Eman, sopir angkot Puncak(kanan) korban bantuan disunat dengan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih (kiri). Senin (7/4/2025) malam. Emen mengungkapkan, yang memotong atau meminta uang bantuan sopir angkot Puncak Rp200 ribu adalah Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU), bukan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih 

Dedi meminta agar Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) terlebih dahulu di Polres Bogor. 

Pasalnya, Dadang tengah diisukan terlibat dalam kasus pemotongan uang kompensasi Lebaran 2025 untuk sopir angkutan umum di Kabupaten Bogor. 

Selain itu, pemeriksaan BAP itu juga untuk membersihkan citra Dinas Perhubungan Jawa Barat dan Kabupaten Bogor yang telah tercoreng karena kabar tersebut. 

"Untuk membersihkan Dinas Perhubungan Provinsi bahwa tidak melakukan pungutan, saya sudah telepon Kapolres suruh di-BAP aja, biar nanti kelihatan alur dan ditemukan kebenaran agar namanya bersih gitu pak," ujar Dedi kepada Dadang seperti dikutip dari Youtube Channel Dedi Mulyadi yang tayang pada Minggu (6/4/2025). 

Baca juga: Sempat Lantang Bongkar Bantuan Dedi Mulyadi Disunat, Emen Sopir Angkot Puncak Ciut Tarik Omongan

Jika terbukti para petugas Dishub termasuk Dadang 'bersih', Dedi akan mengajak makan malam bersama di Gedung Pakuan. 

Ia bahkan akan menyiapkan transportasi bagi para petugas ke tempat acara. 

"Jika nanti sudah secara tegas tidak melakukan pungutan dan itu nanti dibuktikan dengan BAP di polres, nanti akan saya undang makan malam seluruh petugasnya di Gedung Pakuan," katanya. 

"Nanti saya siapin bus. Berarti kalau 350 (anggota dishub) itu 7 bus, cukup. Berani saya. Biar pada semangat ya. Yang penting bahwa BAP di polres harus dijalankan biar ketahuan siapa sih yang sebenarnya yang mungut, dan siapa yang bersih," pungkasnya. 

Dadang Sebut KKSU yang Sunat Bantuan Sopir

Dadang Kosasih, menjelaskan ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait dugaan pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot di Kabupaten Bogor. 

Sebelumnya, sejumlah sopir angkot mengaku uang Rp 1 juta sebagai kompensasi untuk tidak beroperasi selama arus mudik yang diberikan Pemprov Jabar, dipotong oleh oknum Dishub Bogor sebesar Rp 200.000.

Lewat video yang diunggah di akun Youtube Dedi Mulyadi, Dadang membantah anggota Dishub Bogor memotong uang kompensasi seperti isu yang beredar.

Dadang menjelaskan, awalnya dia melakukan penindakan ke sejumlah sopir angkot yang masih beroperasi.  

Salah satu sopir angkot kemudian mengatakan bahwa ada pemotongan uang kompensasi yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Sub Unit atau KKSU yang merupakan wadah bagi sopir dan pemilik angkot.

"Saya tanya ke sopir, kenapa kamu beroperasi. (Dia jawab) 'kan saya dipungut Rp 200.000. Untuk gantikan Rp 200.000 itu, saya makanya beroperasi'. Baru di situ saya baru punya data siapa yang mungut, ternyata KKSU," ujar Dadang kepada Dedi Mulyadi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved