Berita Viral

Janji Dedi Mulyadi Jika Dadang Kosasih Terbukti Tak Salah, Siapkan 7 Bus dan Bikin Acara Makan Malam

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bakal ajak instansi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor makan malam di Gedung Pakuan, Bandung

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com/Fersianus Waku/TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani
KOMPENSASI SOPIR DISUNAT - Sekretaris DPC Organda Kabupaten Bogor, Haryandi (kiri) dan Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih (kanan) membantah pihaknya terlibat dalam pungutan pemotongan kompensasi sopir angkot di Bogor. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (tengah) mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Foto kolase Tribunnews.com, Jumat (4/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bakal ajak instansi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor makan malam di Gedung Pakuan, Bandung jika Dishub Bogor tak bersalah. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bakal mengajak instansi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor makan malam di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat pada 12 April 2025 mendatang. 
 
Hal itu sebagai syarat jika memang benar Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor tak terlibat dalam pemotongan uang bantuan Rp200 ribu untuk sopir angkot di Puncak.

Dedi meminta agar Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) terlebih dahulu di Polres Bogor. 

Baca juga: Sosok Emen, Sopir Angkot Puncak yang Bongkar Pemotongan Bantuan dari Dedi Mulyadi Mendadak Ciut

DISHUB SOAL PUNGLI. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor  Dadang Kosasih mengungkap duduk perkara kasus pemotongan uang kompensasi sopir angkot di kawasan Puncak kepada Dedi Mulyadi melalui via telepon, Minggu, (6/4/2025)
DISHUB SOAL PUNGLI. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor  Dadang Kosasih mengungkap duduk perkara kasus pemotongan uang kompensasi sopir angkot di kawasan Puncak kepada Dedi Mulyadi melalui via telepon, Minggu, (6/4/2025) (Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Pasalnya, Dadang tengah diisukan terlibat dalam kasus pemotongan uang kompensasi Lebaran 2025 untuk sopir angkutan umum di Kabupaten Bogor. 

Selain itu, pemeriksaan BAP itu juga untuk membersihkan citra Dinas Perhubungan Jawa Barat dan Kabupaten Bogor yang telah tercoreng karena kabar tersebut. 

"Untuk membersihkan Dinas Perhubungan Provinsi bahwa tidak melakukan pungutan, saya sudah telepon Kapolres suruh di-BAP aja, biar nanti kelihatan alur dan ditemukan kebenaran agar namanya bersih gitu pak," ujar Dedi kepada Dadang seperti dikutip dari Youtube Channel Dedi Mulyadi yang tayang pada Minggu (6/4/2025). 

Jika terbukti para petugas Dishub termasuk Dadang 'bersih', Dedi akan mengajak makan malam bersama di Gedung Pakuan. 

Ia bahkan akan menyiapkan transportasi bagi para petugas ke tempat acara. 

"Jika nanti sudah secara tegas tidak melakukan pungutan dan itu nanti dibuktikan dengan BAP di polres, nanti akan saya undang makan malam seluruh petugasnya di Gedung Pakuan," katanya. 

"Nanti saya siapin bus. Berarti kalau 350 (anggota dishub) itu 7 bus, cukup. Berani saya. Biar pada semangat ya. Yang penting bahwa BAP di polres harus dijalankan biar ketahuan siapa sih yang sebenarnya yang mungut, dan siapa yang bersih," pungkasnya. 

Dadang Sebut KKSU yang Sunat Bantuan Sopir

Dadang Kosasih, menjelaskan ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait dugaan pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot di Kabupaten Bogor. 

Sebelumnya, sejumlah sopir angkot mengaku uang Rp 1 juta sebagai kompensasi untuk tidak beroperasi selama arus mudik yang diberikan Pemprov Jabar, dipotong oleh oknum Dishub Bogor sebesar Rp 200.000.

Lewat video yang diunggah di akun Youtube Dedi Mulyadi, Dadang membantah anggota Dishub Bogor memotong uang kompensasi seperti isu yang beredar.

Baca juga: Sempat Lantang Bongkar Bantuan Dedi Mulyadi Disunat, Emen Sopir Angkot Puncak Ciut Tarik Omongan

Dadang menjelaskan, awalnya dia melakukan penindakan ke sejumlah sopir angkot yang masih beroperasi.  

Salah satu sopir angkot kemudian mengatakan bahwa ada pemotongan uang kompensasi yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Sub Unit atau KKSU yang merupakan wadah bagi sopir dan pemilik angkot.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved