Wartawan Banjarbaru Ditemukan Tewas

Janji TNI AL Tak Bertele-tele Hukum Jumran Pembunuh Wartawati J, Bakal Gelar Sidang Militer Terbuka

Jumran oknum TNI AL akan segera diseret ke persidangan di Pengadilan Militer dalam waktu dekat, KSAL janji tak akan bertele-tele

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Dokumentasi Dinas Penerangan Angkatan Laut
Reka adegan atau rekonstruksi kasus pembunuhan wartawati di Banjarbaru, Kalimantan Selatan oleh oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL), pada Sabtu (5/4/2025). Jumran oknum TNI AL akan segera diseret ke persidangan di Pengadilan Militer dalam waktu dekat, KSAL janji tak akan bertele-tele 

TRIBUNSUMSEL.COM- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali berjanji, proses hukum terhadap Jumran, oknum TNI tersangka pembunuhan jurnalis Juwita (23) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, akan berlangsung transparan dan tidak bertele-tele.

Ia memastikan Jumran akan dihukum tindak tegas jika terbukti bersalah melanggar hukum, sekalipun prajurit TNI.

Jumran juga akan segera diseret ke persidangan di Pengadilan Militer dalam waktu dekat.

Baca juga: Siasat Licik Jumran Oknum TNI AL Hapus Jejak usai Bunuh Juwita, Cuci Motor Korban Lalu Buang Jasad

REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN JURNALIS - Tersangka kasus pembunuhan jurnalis Juwita yang merupakan oknum anggota TNI AL bernama Jumran, dihadirkan dalam gelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukannya, Sabtu (5/4/2025).
REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN JURNALIS - Tersangka kasus pembunuhan jurnalis Juwita yang merupakan oknum anggota TNI AL bernama Jumran, dihadirkan dalam gelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukannya, Sabtu (5/4/2025). (Kompas.com/Andi Muhammad Haswar)

Sebelumnya, Juwita ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025) sore. 

"Siapa pun yang terbukti bersalah pasti akan ditindak tegas dan dihukum berat sesuai perbuatannya, proses secara cepat akan diteruskan ke Otmil (Oditur Militer) dan pengadilan militer," kata KSAL kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025), dilansir dari Banjarmasinpost.com.

"Dan proses pengadilan juga akan dilakukan secara transparan, seperti kasus pembunuhan bos rental mobil, tidak bertele-tele," lanjutnya.

Ali menilai, kasus tersebut telah mencoreng nama baik TNI AL. Dia juga berpendapat, Jumran telah melanggar aturan yang seharusnya dipegang teguh seluruh prajurit TNI.

"Sudah mencoreng nama baik TNI dan TNI AL, melanggar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit," papar Ali.

Tersangka Jumran yang sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan, telah diserahkan Denpomal Balikpapan kepada Denpomal Banjarmasin untuk ditahan selama 20 hari, terhitung sejak Jumat (28/3) malam.

Baca juga: Cekik Korban di Atas Mobil Hingga Tewas, Sadisnya Jumran TNI AL Bunuh J Wartawan Banjarbaru

Proses penyidikan kasus pembunuhan jurnalis Juwita di Kota Banjarbaru terus dilakukan Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banjarmasin.

Selain tersangka yakni Kelasi Satu Jumran, penyidik memeriksa 10 saksi.

Dalam rekonstruksi yang berlangsung di Jalan Trans Gunung Kupang, Kiram, Kota Banjarbaru, Sabtu (5/4), penyidik juga menghadirkan satu saksi yang menyaksikan tersangka membuang tubuh korban.

Rekonstruksi berlangsung lebih dari satu jam.

Dalam keterangan yang disampaikan Penerangan Lanal Banjarmasin, selanjutnya tersangka dan barang bukti akan diserahkan ke Oditur Militer (Odmil) untuk dilaksanakan persidangan secara terbuka.

“Pimpinan TNI AL turut berbela sungkawa dan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa ini,” tulis Dinas Penerangan TNI AL.

“Setiap tindakan kriminal yang dilakukan oknum TNI AL akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.”

Pascarekonstruksi, petugas Lanal Banjarmasin menyebarkan siaran pers Dinas Penerangan TNI AL kepada awak media yang hadir dalam kegiatan tersebut.

"Rekonstruksi berjalan lancar," ujarnya. 

Saksi mata itu merupakan seorang kakek-kakek yang tengah berada di dalam pendoponya untuk menyadap karet. 

"Saksi kemudian melihat ada mobil dan korban," jelasnya. 

Setelah membunuh J, Jumran diduga tidak langsung melarikan diri.  

Ia justru menunggu waktu untuk menenangkan diri dan menghilangkan barang bukti secara sistematis.  

"Jadi memang ini di-setting, mulai jenazah korban diletakkan di pinggir jalan, termasuk handphone dan sepeda motor itu dalam keadaan dia tenang untuk melakukan perbuatannya tersebut," kata Dedi. 

Dedi pun menyebut hingga saat ini masih menunggu pengungkapan motif dari pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka. 

"Untuk motif memang harus mendapatkan peristiwa secara utuh, ini masih proses penyidikan berjalan. Kami terus berkoordinasi untuk bisa mendapatkan peristiwa itu secara utuh," pungkasnya.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved