Idul Fitri 2025

Banyak Warga yang Ziarah Kubur Jelang Idul Fitri, Penjual Kembang di Musi Rawas Kebanjiran Rejeki

Hal itu juga dirasakan oleh Mbah Mani salah seorang penjual kembang di Pasar B Srikaton. 

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Eko Mustiawan
PENJUAL KEMBANG - Sejumlah pedagang kembang takziah yang ada di Pasar B Srikaton Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas, Minggu (30/3/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Tradisi nyekar dan ziarah kubur menjelang Idul Fitri, masih kental dilakukan oleh masyarakat, khususnya di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumsel.

Tradisi itupun membawa rezeki para penjual kembang.

Para penjual kembang di Pasar Srikaton Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas mulai terlihat sejak dua hari terakhir hingga Minggu (30/3/2025) siang. 

Merakapun dapat dijumpai diberbagai sudut di antara keramaian Pasar B Srikaton Kecamatan Tugumulyo, mulai dari di pintu masuk maupun pintu keluar, hingga ditengah-tengah pasar. 

Ditengah keramaian pembeli, dimanfaatkan sejumlah pedagang kembang untuk mempersiapkan bungkusan kembang menggunakan daun pisang. 

Hal itu juga dirasakan oleh Mbah Mani salah seorang penjual kembang di Pasar B Srikaton. 

Wanita paruh baya tersebut mengaku, hampir setiap tahun menjual kembang, baik itu menjelang Ramadhan, menjelang Idul Fitri maupun menjelang hari raya Idul Adha. 

Baca juga: Sunnah Ziarah Kubur di Hari Jumat tidak Khusus Saat Lebaran, Berikut Doa Ziarah Kubur Arab dan Arti

Baca juga: Doa Penutup Ziarah Kubur Saat Lebaran Idul Fitri 2025 Lengkap dengan Tata Cara dan Adab Berziarah

Sebagai pedagang musiman, Mbah Mani memilih berjualan di pintu keluar Pasar B Srikaton.

Menurutnya, lokasi tersebut cukup strategis karena mudah dilihat oleh masyarakat. 

Hanya dengan menggunakan alat seadanya yakni berupa tampah atau alat penapi beras, Mbah Mani menumpuk berbagai jenis kembang dengan warga yang berbeda serta memiliki aroma yang wangi. 

"Alhamdulillah pembeli cukup ramainya," katanya saat dibincangi Sripoku.com, Minggu (30/3/2025).

Mbah Mani mengaku, untuk memenuhi permintaan dari masyarakat, pedagang kembang biasanya mulai terlihat tiga hari sebelum menjelang Idul Fitri. 

"Ini hari ketiga jualan, hasilnya lumayan. Tapi hari ini yang paling ramai dibanding dua hari sebelumnya," ungkapnya.

Untuk harga sendiri lanjut Mbah Mani, satu bungkusnya dengan ukuran yang sedang, hanya dijual dengan harga Rp2.000 saja. Harga itupun cukup terjangkau dan bahkan sangat murah. 

"Satu bungkusnya Rp2.000, tapi tidak tahu kalau di pedagang lain. Karena kan banyak juga yang jualan," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved