Berita Viral

Tangis Rafy Bunuh Pacar di Bantul Simpan Mayat jadi Kerangka, Kini Minta Maaf Ngaku Menyesal 

Penyesalan Muhammad Rafy Ramadhan, pelaku pembunuhan Enggal Dika Puspita (23), kekasihna sendiri.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)
PRIA DI BANTUL BUNUH PACAR - Pelaku pembunuhan pacarnya, Muhammad Rafy Ramadhan (kaos biru belakang) saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Bantul. Selasa (25/3/2025). Kini pelaku mengaku menyesal meminta maaf kepada keluarga korban. 

"Saya kenal korban itu kemungkinan sekitar tahun 2019. Itu teman korban saat masih SMK jadi teman saya saat kuliah. Jadi nomor kontak korban di-promot (dipromosikan) melalui WhatsApp. Saya lihat lalu berkenalan dari situ," ujarnya.

Setelah kejadian pembunuhan itu, pelaku belum sempat bertemu dengan orang tua korban. Kini, ia hanya bisa menangis dan meminta maaf kepada keluarga korban dikarenakan rasa bersalah yakni menghilangkan nyawa korban.

"Kepada Pak Didik dan bu Eka, Gones, Enggal, maaf. Saya begini saya masih sayang sama Enggal. Saya enggak sengaja. Saya mohon maaf," tuturnya sambil menangis.

Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara, mengungkapkan, pelaku menghabiskan nyawa korban bernama Enggal Dika Puspita (23), warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman di suatu tempat kontrakan yang berada di Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul pada September 2024.

"Kasus ini terungkap dari adanya informasi rekan korban bahwa adanya kejanggalan. Bahkan, pelaku sempat membawa motor korban, tetapi yang dibonceng bukan korban melainkan ada wanita lain," ungkapnya.

Dari situ, polisi melakukan klarifikasi kepada keluarga korban dan hasilnya korban ternyata tidak pernah pulang. 

Lalu, saat disuruh mengambil buah mangga hasil panen keluarganya, tetapi yang datang pelaku.

"Dikarenakan rekan dan keluarga korban sudah tidak lagi bertemu dengan korban sejak akhir tahun 2024, dari situ kemudian kami dalami dan mendatangi tersangka di rumahnya di Kretek dan pelaku mengaku bahwa telah membuhuh korban," jelasnya.

Pelaku membunuh korban setelah cek cok terkait masakan bakso yang gosong. Saat itu korban memukul pelaku dengan sapu sebanyak lima kali dan pelaku mulai merasa emosi hingga akhirnya membunuh korban.

"Setelah membunuh korban, pelaku mengambil barang-barang milik korban berupa satu sepeda motor, satu hanphone Iphone 11, satu laptop, satu dompet berisi beberapa kartu, uang cash Rp 50 ribu, uang di SeaBank senilai Rp 3,400 juta, dan pakaian korban," urainya.

Lanjutnya, saat pelaku membawa jenazah korban yang sudah dalam keadaan tulang belulang ke rumah ayah pelaku di Kapanewon Kretek. 

Dikarenakan pelaku takut ketahuan oleh orang tuanya, selanjutnya pelaku membawa tulang yang dibungkus dengan trashbag ke suatu kos temannya di Kabupaten Sleman.

"Trashbag itu karena ditaruh di luar, jadi pernah hilang karena sempat dibawa sama tukang sampah. Kemudian oleh pelaku, trash bag itu dicari dan berhasil ditemukan dan trashbag itu dibawa ke wisma daerah Kaliurang. Di mana, tulang tersebut dibersihkan di wisma tersebut," jelasnya.

Lanjutnya, tulang itu dikeluarkan dari trashbag dan dibasuh dengan air mengalir.

Lalu tulang korban dibasuh dengan Rinso atau sabun pencuci pakaian. Pelaku juga melepas daging-daging yang masih melekat di tulang korban.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved