Berita Viral

Tangis Rafy Bunuh Pacar di Bantul Simpan Mayat jadi Kerangka, Kini Minta Maaf Ngaku Menyesal 

Penyesalan Muhammad Rafy Ramadhan, pelaku pembunuhan Enggal Dika Puspita (23), kekasihna sendiri.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)
PRIA DI BANTUL BUNUH PACAR - Pelaku pembunuhan pacarnya, Muhammad Rafy Ramadhan (kaos biru belakang) saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Bantul. Selasa (25/3/2025). Kini pelaku mengaku menyesal meminta maaf kepada keluarga korban. 

Lalu, pelaku sempat mencoba kabur dari korban, namun pelaku tetap ditemukan oleh korban.

"Seberapa jauh saya kabur, pasti ditemukan. Itu (saat korban masih hidup, pelaku kabur dari korban) supaya ya tidak terjadi hal-hal seperti itu (pembunuhan). Tapi, karena sudah terlanjur pecah emosi saya, waktu itu ya memang sudah terjadi," ujar pelaku.

Di sisi lain, ia mengaku bersalah dan menyesal dengan korban. Bahkan, ia masih memiliki rasa sayang terhadap korban. 

Ia pun mengaku bahwa seharusnya semua masalah yang ada bisa diselesaikan dengan cara baik.

"(Waktu dicekik korban sempat minta maaf) tapi saya lanjutkan (mencekik) karena emosi saya masih meluap-luap di situ. Jadi, saya tidak bisa berpikir jernih yang ada cuma melampiaskan emosi saya tapi malah sampai begitu (meninggal dunia)," papar dia.

Ia pun menceritakan bagaimana korban akhirnya bisa menjadi kerangka. 

Seusai korban dibunuh dengan cara dicekik pada Rabu (25/9/2024) pagi, korban ditinggal di dalam kamar kontrakan. 

Lalu, beberapa waktu kemudian, korban ditemukan sudah jadi kerangka.

"Jujur waktu awal saya membuka kembali kamar itu kan sudah jadi kerangka. Di situ saya sudah kepikiran untuk mengubur korban. Tetapi, saya tidak punya lahan untuk kubur (korban). Kalau perkarangan ayah saya di samping rumah itu belum dijual, mungkin saya kubur korban di situ," paparnya.

Dikarenakan rasa bingung akhirnya pelaku memutuskan untuk menyimpan korban, sampai nanti bisa menemukan tempat yang tepat untuk mengkubur korban.

"Setelah kejadian itu, mayat enggak saya apa-apakan. Setelah (dibunuh) di kamar (kontrakan) nomor empat, saya pindahkan di kamar nomor tiga. Langsung saya tutup selimut dan sudah saya kunci, saya tinggal, dan tidak saya beri apa-apa," beber dia.

Lebih lanjut, selama dua minggu pasca kejadian pembunuhan, pelaku tidak berada di dalam kontrakan tempat kejadian perkara dikarenakan tidak kuat dengan bau jenazah korban. 

Pelaku pergi menginap di beberapa tempat.

Pelaku pun sempat membawa kerangka korban ke sebuah losmen di Kaliurang, Kabupaten Sleman, untuk cuci dan pisahkan antara tulang korban dengan daging korban yang sudah membusuk. 

Saat ditanya alasan pelaku melakukan tindakan tersebut, alih-alih menjawab pelaku hanya nunduk menangis.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved