Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

'Berjejer Mobil Mewah Setiap Ada Perjudian' Ini Kesaksian Warga Terkait Sabung Ayam di Way Kanan

Terkait judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, inilah kesaksian warga sekitar.

Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
PENAMPAKAN BARANG BUKTI MOBIL - Mobil yang diduga merupakan barang bukti pasca judi sabung ayam masih ada di dekat gelanggang, Rabu (19/3/2025). Ada 20 unit. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terkait judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, inilah kesaksian warga sekitar.

Menewaskan 3 anggota polisi, penggerebekan yang dilakukan pada Senin (17/3/2025) sore tersebut. 

Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, anggota Polsek Negara Batin, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta, anggota Satreskrim Polres Way Kanan adalah ketiga korban baku tembak itu.

Warga sekitar Ardi Erwansyah mengaku tahu adanya kegiatan sabung ayam tersebut sekitar 5 bulan lalu dengan kondisi pada saat awal sepi.

Tetapi sekarang sangat banyak yang datang dari luar kampung bahkan dari luar Kabupaten Way Kanan. 

"Para pemain judi sabung ayam ini dari orang jauh dan dari luar kota, memang sebelum bulan puasa ditutup. Akan tetapi satu minggu sebelum puasa dibuka lagi gelanggang tersebut," ujar Ardi  saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (19/3/2025).

KAPOLRI BERI KENAIKAN PANGKAT 3 POLISI - Tiga anggota polisi Way Kanan, Lampung, yang meninggal saat menggerebek judi sabung ayam, Senin (17/5/2025). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkat Anumerta untuk ketiga polisi yang tewas tertembak saat penggerabekan sabung ayam di Way Kanan.
KAPOLRI BERI KENAIKAN PANGKAT 3 POLISI - Tiga anggota polisi Way Kanan, Lampung, yang meninggal saat menggerebek judi sabung ayam, Senin (17/5/2025). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkat Anumerta untuk ketiga polisi yang tewas tertembak saat penggerabekan sabung ayam di Way Kanan. ((Dok. Humas Polda Lampung))

Pria yang sehari-harinya menderes atau mengumpulkan getah karet tersebut mengatakan gelanggang tersebut dibuka dua kali seminggu.

"Sangat ramai pengunjung dan ada 50an orang, berjejer mobil mewah setiap adanya perjudian sabung tersebut," kata Ardi. 

Diteruskannya, bahwa warga sekitar tidak ada yang ikut sabung ayam dan masyarakat takut terlibat.

Pihaknya mengaku tidak pernah terjadi penggerebekan dan baru kali ini terjadi peristiwa tersebut. 

Lalu diungkapnya, pemilik tanah tempat gelanggang sabung ayam tersebut milik bosnya.

Awalnya sang bos tidak mengizinkan untuk dijadikan arena sabung ayam.

Namun karena merasa tidak enak jika menolak, maka dirinya akhirnya mengizinkan. 

Masyarakat mengharapkan kedepan jangan ada lagi perjudian seperti ini di kampungnya.

"Kami meminta tolong jangan libatkan masyarakat, kami resah karena banyak orang luar masuk ke daerah kami hingga menitip kendaraannya," ujar Ardi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved