Berita Nasional

Tampang Dede Irawan, Oknum TNI AL Tembak Mati Sales Mobil di Aceh Utara Saat Test Drive

Tampang Dede Irawan alias DI oknum TNI AL berpangkat Kelasi Dua Lhoksumawe tembak mati pegawai sales mobil bernama Hasfiani alias Imam saat test drive

Editor: Moch Krisna
Kolase/Serambinews
TNI BUNUH WARGA : Dede Irawan, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua, menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam saat uji kelaikan (test drive) di Aceh Utara. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Tampang Dede Irawan alias DI oknum TNI AL berpangkat Kelasi Dua Lhoksumawe tembak mati pegawai sales mobil bernama Hasfiani alias Imam saat test drive di Aceh Utara.

DI diketahui membuang jasad Imam di kawasan Gunung Salak, Aceh Utara, Aceh pada Jumat (14/3/2025).

Adapun jasad Imam baru ditemukan setelah 3 hari tepatnya di hari Senin (17/3/2025).

Melansir dari Serambinews.com, Selasa (18/3/2025)  Komandan Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lhokseumawe, Mayor Laut (MP) A Napitupulu, mengungkapkan bahwa pembunuhan terhadap sales mobil Hasfiani alias Imam, warga Kabupaten Aceh Utara, didasari oleh motif murni untuk menguasai mobil Inova dari sebuah showroom di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

"Benar, peristiwa itu melibatkan pelaku pembunuhan yang merupakan oknum TNI AL, Kelas Dua DI. Sekarang pelakunya sudah ditahan," ujar Mayor A Napitupulu.

SALES MOBIL DIBUNUH : Jasad Imam ditemukan di dalam semak belukar di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025).
SALES MOBIL DIBUNUH : Jasad Imam ditemukan di dalam semak belukar di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). ((DOKUMENTASI KELUARGA IMAM))

Menurut pengakuan tersangka, saat mengemudikan mobil Inova dengan nomor polisi BL 1539 HW, ia mengajak Imam untuk menemaninya dengan alasan melakukan uji kelaikan (test drive).

Saat berkeliling di kompleks perumahan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF), DI menembak Imam. 

Letusan senjata itu terdengar oleh warga perumahan. 

 "Mobil itu kemudian terlihat keluar dari kompleks dan menuju arah Medan, Sumatera Utara. Suara letusan senjata yang didengar warga pada Jumat sore itu adalah peristiwa yang sedang kita bicarakan sekarang ini," jelas Napitupulu.

DI lalu membuang jenazah Imam di semak belukar di kawasan Gunung Salak. 

Ketika ditanya mengenai kronologis kejadian, A Napitupulu meminta waktu untuk mengumpulkan informasi dan menyusun kronologis secara utuh.

 "Besok rencana kami sampaikan kronologisnya," terangnya.

Dia menambahkan bahwa tim penyidik saat ini sedang mendalami seluruh keterangan dari pelaku pembunuhan.

"Sesuai instruksi pimpinan kami, kami pastikan memberikan hukuman terberat untuk pelaku," tegasnya.

Saat ditanya mengenai jenis luka dan detail lainnya, Napitupulu menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved