Prediksi Cuaca Sumsel

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 di Sumsel, Siap-siap Bakal Lebih Kering dari Sebelumnya

BMKG memprakirakan Sumsel akan masuk bulan kemarau pada Bulan Juni-Oktober 2025. Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dari sebelumnya.

|
TribunMedan/HO
MUSIM KEMARAU 2025 -- Ilustrasi musim kemarau : BMKG memprakirakan Sumsel akan masuk bulan kemarau pada Bulan Juni hingga Oktober 2025. Musim kemarau di tahun ini diprediksi akan lebih kering dari sebelumnya. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) memprediksi, musim kemarau di tahun 2025 akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pada tahun 2024, Sumsel mengalami La Nina atau kemarau basah. Maka, kemarau tahun ini akan terasa lebih kering," kata 

Koordinator Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan, Wandayan Tolis, Jumat (14/3/2025). 

Menurutnya, kemarau tahun ini akan jatuh pada Bulan Juni hingga Oktober 2025.

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Sumsel Hingga 18 Maret, Berpotensi Banjir dan Sungai Pasang, Warga Diimbau Waspada

Dengan kondisi kemarau ini, BMKG Sumsel memperkirakan, potensi hot-spot atau titik api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) akan lebih banyak dan luas dibandingkan tahun lalu.

"Pada 2024 lalu kemarau basah, hot spot masih muncul. Apalagi nanti kemarau kering, maka hot spot ini potensinya akan lebih besar dan luas," katanya.

Dayan juga mengatakan, pada kemarau tahun ini, akan memfokuskan daerah Ogan Komering Ilir (OKI) terlebih dahulu, karena OKI akan memasuki musim kemarau lebih cepat dan lebih panjang dari daerah lainnya. 

"Untuk itu antisipasinya juga akan dilakukan lebih panjang. Di OKI, titik apinya juga lebih banyak, sehingga memang antisipasinya tidak hanya dari kita, melainkan juga dari kesadaran masyarakat," katanya. 

Diketahui, sebagian daerah OKI akan memasuki musim kemarau lebih cepat atau di dasarian I Mei 2025. Lebih cepat dari daerah lainnya yang rata-rata akan masuk di dasarian I dan II Juni 2025.

Maka kata Dayan, seperti biasanya, BMKG akan berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel untuk melakukan atisipasi dengan melakukan modifikasi cuaca untuk melakukan pembasahan lahan, agar titik api tidak mudah menyebar.

"Di lapangan, kita akan melakukan edukasi ke masyarakat untuk tidak membakar lahan dengan sengaja. Sebab, dampaknya akan sangat luas," katanya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved