Berita Palembang

BPBD Sumsel Sebut Ada 6 Daerah Terdampak Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi, Imbau Tetap Waspada

Menurutnya, untuk Musi Rawas terdapat 2.520 KK terdampak banjir yang tersebar di tujuh kecamatan wilayah tersebut.

|
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Sri Hidayatun
Kominfo Palembang
BANJIR - Walikota Palembang Ratu Dewa meninjau banjir di kawasan Sekip Kecamatan Kemuning, Minggu (9/3/2025). Pemkot sendiri mencatat terdapat 43 titik kawasan rawan banjir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kabid Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, Sudirman mengatakan berdasarkan data  ada enam daerah di wilayah Sumsel yang terdampak banjir, akibat curah hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (9/3/2025).

"Ada enam daerah yang terdampak banjir yaitu di Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Pematang Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Banyuasin, Banyuasin,  Prabumulih, dan Palembang," katanya, Selasa (11/3/2025). 

Menurutnya, untuk Musi Rawas terdapat 2.520 KK terdampak banjir yang tersebar di tujuh kecamatan wilayah tersebut.

Penyebab banjir dikarenakan hujan dengan intensitas sedang-tinggi yang menyebabkan sungai Lakitan dan Musi meluap, sehingga menggenangi pemukiman warga.

Lalu, di Musi Rawas Utara terdapat lima kecamatan yang terendam banjir.

Banjir diakibatkan oleh curah hujan sedang hingga tinggi yang membuat sungai Rupit dan Rawas meluap.

Kemudian, PALI terdapat 3.827 KK terdampak banjir yang tersebar 10 desa di wilayah itu.

Banjir itu dikarenakan curah hujan tinggi yang berakibat meluapnya sungai Lematang.

Lalu Musi Banyuasin terdapat enam kecamatan yang terdampak banjir.

Baca juga: BPBD Kabupaten OKU Timur Siagakan Satgas Bansor, Antisipasi Potensi Bencana Banjir dan Longsor

Banjir disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi yang membuat sungai Musi dan Batanghari meluap. 

Kabupaten Banyuasin terdapat 1.071 KK terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi.

Kemudian, Prabumulih terjadi banjir di Kelurahan Payupatat, Kecamatan Prabumulih akibat intensitas hujan yang tinggi.

Kota Palembang banjir terjadi di Kecamatan Ilir Timur I karena intensitas hujan yang tinggi dan tidak berfungsinya pompa kolam retensi di Simpang Polda.

"Masing-masing BPBD kabupaten dan kota yang terdampak banjir itu melakukan kaji cepat dan mengevakuasi para korban menggunakan perahu karet. Lalu, kami juga memberikan bantuan terhadap korban banjir," katanya.

BPBD Sumsel mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati, karena berdasarkan prediksi BMKG puncak hujan adalah bulan Maret.

Sehingga, ditakutkan debit air naik secara tiba-tiba, terutama pada malam hari.
 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved