Bulan Ramadhan

Dalil Fase Ramadan 10 Hari Pertama, Kedua, Ketiga: Mendapat Rahmat, Ampunan dan Terbebas Api Neraka

Fase ketiga Ramadhan juga masa-masa Allah menurunkan malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
FASE RAMADHAN -- Ilustrasi tentang Dalil Fase Ramadan 10 Hari Pertama, Kedua, Ketiga, yakni mendapat Rahmat, Ampunan dan Terbebas Api Neraka. 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Fase Ramadhan dibagi menjadi tiga bagian. Selama satu bulan  berpuasa, Ramadhan dibagi menjadi tiga fase yaitu 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari ketiga.

Berikut adalah bunyi hadits tentang pembagian bulan Ramadhan 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari ketiga dan keutamaannya.

Dari Abu Hurairah:

أوله رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار

Arab Latin:
Awwaluhu rahmah, wa awsathuhu maghfirah, wa akhiruhu 'itqun minannar

Arti:

Dari Abu Hurairah, “Ramadhan itu adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di ujungnya pembebasan dari api neraka.” (HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu 'Asakir).

Riwayat lain:

Telah diriwayatkan dari Salman bahwa, “Ramadhan adalah bulan yang awalnya penuh rahmat, Di pertengahannya penuh ampunan dan fase terakhirnya pembebasan dari api neraka.” (HR Al Baihaqi dalam Syu'bul Iman).

Meskipun hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan Ibnu Khuzaimah dalam shahih-nya itu dinilai lemah (dla'if), namun menurut para ulama, tetap boleh dijadikan rujukan. Tak lain, untuk kepentingan keutamaan beramal (fadhail a'mal).

10 Hari Pertama disebut Fase Rahmat

10 hari pertama, fase ini dianggap sebagai fase paling berat karena umat Islam harus mengalami perubahan kebiasaan diri, dari yang awalnya dapat makan dan minum sesuka mereka kini harus menahan diri.

Meski demikian, orang-orang yang berhasil melewati fase ini demi Allah Swt. pasti akan mendapatkan pahala.

Di fase ini pun, Allah Swt. membuka pintu rahmat seluas-luasnya bagi umat Islam yang sabar dan ikhlas dalam mengerjakan puasa serta amal kebaikan di bulan Ramadhan.

Dalam Surat Al-Zalzalah ayat 7-8, Allah berfirman:


فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ

Fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah (7)

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.


وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

Wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah.

Artinya: Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

 

10 Hari kedua disebut fase Maghfirah atau Ampunan

Fase kedua bulan Ramadan yang disebut sebagai fase maghfiroh atau ampunan.

Rasulullah saw. menyampaikan, 10 hari kedua Ramadan adalah waktu yang kaya akan ampunan sehingga sebaiknya umat Islam mengejar ampunan Allah Swt.


 من صام رمضانَ إيمانا واحتسابا غُفِرَ له ما تقدَّم من ذَنْبِهِ

Artinya:

 “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari) Atau juga bisa dengan redaksi yang lebih umum, yaitu qâma ramadlâna, yang juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.


من قام رمضان إيمانا واحتسابا غُفِرَ له ما تقدَّم مِنْ ذَنْبِهِ ، ومن قام ليلةَ القَدْرِ إيمانا واحتسابا غُفِرَ له ما تقدَّم مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya, “Siapa yang menghidupkan bulan Ramadhan (dengan puasa atau ibadah) dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Swt. maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan siapa yang menghidupkan (beribadah) malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ampunan yang diberikan pada 10 hari kedua Ramadan diberikan demi keselamatan orang-orang yang sedang berpuasa. Mereka akan dimaafkan dosanya sebagai bentuk kasih sayang Allah Swt.

Hal ini diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 133 yang berbunyi:


۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ۝١٣٣

Wa sâri'û ilâ maghfiratim mir rabbikum wa jannatin 'ardluhas-samâwâtu wal-ardlu u'iddat lil-muttaqîn

Artinya: Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."

10 Hari ketiga disebut fase Terbebas dari Api Neraka

 10 hari terakhir Ramadhan atau fase ketiga bulan Ramadan. Fase sepertiga terakhir Ramadhan ini dianggap sebagai fase pembebasan dari api neraka.

Di penutup bulan, menjadi waktu paling tepat untuk semua umat Islam berlomba-lomba melakukan ibadah. Fase ketiga Ramadhan juga masa-masa Allah menurunkan malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam yang diyakini memiliki banyak kemuliaan dan beribadah di saat ini lebih baik dibandingkan beribadah selama seribu bulan.

 Di malam-malam terakhir Ramadhan, umat Muslim dapat berharap mendapatkan ampunan dari dosa-dosa dan meraih pembebasan dari siksa api neraka.

Hadits riwayat al-Tirmidzi dan Ibn Majjah:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ قَالَ : إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَمَرَدَةُ الْجِنِّ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ ، وَنَادَى مُنَادٍ : يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ ، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ.

Artinya:

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Ketika tiba awal malam bulan Ramadhan, para setan dan pemimpin-pemimpinnya dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang dibuka. Pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada yang ditutup, lalu ada penyeru yang berseru, ‘Hai orang yang mencari kebaikan, teruskanlah. Hai orang yang mencari keburukan, berhentilah. Sesungguhnya Allah membebaskan orang-orang dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam’.” (Lihat: Ibn Majjah al-Qazwaini, Sunan Ibn Majjah, [Beirut: Dar Fikr, T.t], j. 2, h. 26.)

Demikian penjelasannya, semoga bermanfaat. Wallahualam bishawabi. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti La Allakum Tattaqun, Kutipan Surat Al Baqarah Ayat 183, Tujuan Berpuasa Agar Kamu Bertakwa

Baca juga: Kumpulan Hadits tentang Kemuliaan Ramadhan Bulan Suci, Penuh Rahmat dan Ampunan Serta Keutamaannya

Baca juga: Hadits Meninggal di Bulan Ramadhan Dibebaskan dari Siksa Kubur, Meninggal yang Bagaimana? Kata Ulama

Baca juga: Tujuh Cara Berbakti kepada Orangtua yang Telah Meninggal Dunia Saat Ramadhan dan Pasca Ramadhan

Baca juga: Hadits Setan-setan Diikat dan Dibelenggu di Bulan Ramadhan, Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved