Bulan Ramadhan

Kumpulan Hadits tentang Kemuliaan Ramadhan Bulan Suci, Penuh Rahmat dan Ampunan Serta Keutamaannya

Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
KUMPULAN HADITS -- Ilustrasi tentang Kumpulan Hadits Kemuliaan Ramadhan Bulan Suci, Penuh Rahmat dan Ampunan Serta Keutamaannya 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut adalah kumpulan hadits tentang kemuliaan bulan Ramadhan, bulan yang Syci, penuh rahmat dan ampunan. Berikut penjelasannya.

Hadits Keutamaan Bulan Ramadhan :


Rasulullah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Arab Latin:

Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih


Artinya:
Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari no. 2014).

Maknanya adalah ketika kita berpuasa dengan tulus dan sungguh-sungguh hanya mengharapkan ridha Allah, makaAllah akan menghapuskan dosa-dosa masa lalu kita.

Dalam kitab Shahih Ibnu Khuzaimah (3/192) juga pada kitab Musnad Imam Ahmad (2/246, 254) terdapat hadits tentang keutamaan bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh limpahan pahala dan rahmat.

عن أبي هريرة  أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له : يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين  قال الأعظمي : إسناده جيد

Artinya:


“Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda:

‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’,

Kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’.

Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.” Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved