Fariz RM Ditangkap Kasus Narkoba
Tampang Fariz RM Ditangkap Kasus Penyalahgunaan Narkotika Keempat Kalinya, Tertunduk Lesu
Fariz RM tampak tertunduk lesu mengenakan kaos berwarnah putih sambil memegang handuk kecil saat digiring Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM - Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan kembali menangkap musisi Fariz Roestam Moenaf atau populer dikenal Fariz RM, Rabu (19/2/2024).
Dilansir dari Wartakotalive.com, Fariz RM tampak tertunduk lesu mengenakan kaos berwarnah putih sambil memegang handuk kecil saat digiring Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Andri Kurniawan, mengatakan bahwa Fariz RM ditangkap di daerah Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Musisi Fariz RM Kembali Ditangkap Polisi Kasus Penyalahgunaan Narkotika, Sudah Kali Keempat

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa sabu dan ganja.
"Benar, kami amankan barang bukti berupa ganja dan sabu," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Andri Kurniawan, saat dikonfirmasi pada Rabu (19/2/2025), dilansir dari Wartakotalive.com
Fariz RM, ucap dia, diamankan di kawasan Bandung, Jawa Barat.
"Fariz ditangkap di Bandung," tuturnya.
Andri mengungkapkan, saat ini Fariz RM masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Selatan.
"Sudah dibawa ke Polres Metro Jaksel dan masih dalam proses pemeriksaan," tutur dia.
Andri Kurniawan juga belum dapat memberikan penjelasan detail mengenai kronologi penangkapan.
Penangkapan ini merupakan yang keempat kalinya bagi Fariz RM terkait kasus narkoba.
Sementara itu, kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, pihak kepolisian akan menggelar doorstop terkait penangkapan Fariz RM ini.
“Nanti setelah maghrib akan ada doorstop,” tutur Nurma.
Baca juga: Sosok Musisi Fariz RM Ditangkap Kasus Narkoba untuk Keempat Kalinya di Bandung
Rekam Jejak 3 Kali Ditangkap Kasus Narkoba
Meski kariernya cemerlang, namun Fariz memiliki sisi lain yang kelam. Ia pernah kecanduan alkohol dan narkoba.
Kebiasaan buruk itu telah mebuat Fariz mengidap kanker liver pada 1996. Penyakit itu pula yang membuatnya tidak seproduktif tahun 80-an.
Sebelumnya, Fariz sudah pernah tiga kali ditangkap karena kasus narkoba.
Fariz pertama kali diciduk polisi karena kasus narkoba pada Minggu, 28 Oktober 2007.
Dia terjaring operasi rutin di kawasan Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Dia diamankan berikut barang bukti 1,5 linting ganja seberat 5 gram yang disimpan dalam bungkus rokok.
Penangkapan itu rupanya tak membuat Fariz kapok.
Delapan tahun setelahnya, Fariz kembali ditangkap polisi karena mengonsumsi narkoba di rumahnya di Jalan Camar, Bintaro Jaya, pada 6 Januari 2015, pukul 02.00 WIB.
Sejumlah barang bukti turut disita dalam penangkapan itu, mulai dari heroin hingga ganja.
Fariz pun akhirnya harus mendekam di tahanan dengan vonis 8 bulan penjara.
"Barang bukti satu paket psikotropika jenis heroin, narkotika ganja, beberapa alat isap sabu, bong, aluminium foil, dan korek," papar Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan, AKBP Hando Wibowo, ditemui di kantornya pada Selasa, 6 Januari 2015.
Dua kasus yang pernah menyeretnya ke jeruji besi tersebut tak membuat penyanyi lagu Fariz tobat.
Baca juga: Dua Pemuda Asal Muba Ditangkap Polisi, Hendak Jual Narkoba Ke Lubuklinggau
Fariz kembali ditangkap untuk ketiga kalinya pada Jumat, 24 Agustus 2018.
Kini, Fariz tak kapok dan dia kembali berurusan dengan polisi karena narkoba.
Profil Fariz RM
Fariz Rustam Munaf ini lahir pada 5 Januari 1959.
Ia dikenal sebagai seorang penyanyi, pemusik dan penulis lagu berkebangsaan Indonesia keturunan Belanda, Betawi dan Minangkabau, Sumatera Barat.
Ia dikenal atas lagu-lagu ciptaannya, seperti "Barcelona" dan "Sakura", yang menjadi hits pada awal dekade 1980-an.
Melansir wikipedia, Fariz lahir dari keluarga pemusik, pasangan Rustam Munaf asal Minangkabau dan Hj. Anna Reijnenberg seorang campuran Belanda-Betawi.
Ayahnya adalah seorang penyanyi di RRI Jakarta, sedangkan ibunya adalah seorang pelatih piano.
Sejak kecil ia telah diperkenalkan kepada dunia musik. Selain pada ibunya, Fariz belajar piano pada Sunarto Sunaryo dan Prof. Charlotte Sutrisno JP.
Perjalanan Karir
Fariz mengawali kariernya sejak berusia 12 tahun. Ia membentuk Young Gipsy bersama Debby Nasution dan Odink Nasution.
Fariz juga bekerja sama dengan Addie M.S., Adjie Soetama, dan Iman R.N. untuk membuat operet di acara perpisahaan sekolahnya.
Karier profesionalnya diawali tahun 1977, bersama Adjie Soetama, Raidy Noor, Addie MS, dan Ikang Fawzi yang juga telah berteman dengan Fariz sejak duduk di bangku SMAN 3 Jakarta.
Fariz menjajal kemampuannya di Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan Radio Prambors.
Langkah pertamanya ini berhasil membawanya duduk manis di urutan ketiga. Tawaran band pun mulai datang menghampirinya.
Fariz melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil fokus studi Seni Rupa.
Di samping menimba ilmu, Fariz juga memperdalam teknik bermusiknya.
Ia menjadi keyboardist pengganti di band beraliran rock, Giant Step.
Selain itu, Fariz juga mengisi posisi drummer untuk band rock The Rollies.
Musisi multitalenta ini juga dipercaya untuk mengiringi kelompok musik asal Bandung pimpinan Harry Roesli tahun 1979 silam.
Selang setahun, Fariz merilis album Sakura. Tidak tanggung-tanggung, dirinya memainkan drum, gitar, keyboard, bass, hingga perkusi sendirian.
Dengan warna musik yang fresh dan groovy, album tersebut sukses besar. Nama Fariz RM pun semakin melambung.
Meski pasaran musik kala itu masih mendayu-dayu, namun Fariz menawarkan warna baru ke masyarakat.
Musik-musik karya Fariz bisa membuat penikmatnya menari. Ia berhasil menonjolkan aransemen brass section sebagai aksentuasi dan teknik bernyanyi falsetto.
Fariz dan Erwin Gutawa menciptakan grup musik Transs. Di sanalah Fariz memperkenalkan musik fusion yang memadukan jazz dan rock.
Konsep ini akhirnya berhasil menginspirasi musisi lainnya untuk mengadopsi genre serupa seperti seperti Krakatau, Karimata, dan Emerald.
Trans berhasil menelurkan dua album Hotel San Vicente (1981) dan Tembang Remaja ’81 (1981).
Dengan warna musik yang fresh dan groovy, album tersebut sukses besar. Nama Fariz RM pun semakin melambung.
Meski pasaran musik kala itu masih mendayu-dayu, namun Fariz menawarkan warna baru ke masyarakat.
Musik-musik karya Fariz bisa membuat penikmatnya menari. Ia berhasil menonjolkan aransemen brass section sebagai aksentuasi dan teknik bernyanyi falsetto.
Fariz dan Erwin Gutawa menciptakan grup musik Transs. Di sanalah Fariz memperkenalkan musik fusion yang memadukan jazz dan rock.
Konsep ini akhirnya berhasil menginspirasi musisi lainnya untuk mengadopsi genre serupa seperti seperti Krakatau, Karimata, dan Emerald.
Trans berhasil menelurkan dua album Hotel San Vicente (1981) dan Tembang Remaja ’81 (1981).
Dalam hal asmara, Fariz telah menikah dengan Oneng Diana Riyadini pada tahun 1989.
Dari pernikahannya mereka dikaruniai 3 orang anak, yaitu Ramanitya Khadifa, si kembar Ravenska Atwinda Difa dan Rivenski Atwinda Difa, serta Syavergio Avia Difaputra.
Namun sayang, Ramanitya Khadifa wafat karena paru-parunya tidak berkembang.
Selama berkarier di dunia musik, hingga tahun 2012, Fariz tercatat telah merilis 21 album solo, 72 album kolaborasi, 18 album soundtrack, 27 album produksi di mana dia berperan sebagai produser, serta 13 album internasional yang dirilis di Eropa dan Asia Pasifik.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Penyesalan Musisi Fariz RM Didakwa Pengedar Narkotika, Terancam Hukuman Berat: Saya Manusia Biasa |
![]() |
---|
Dibongkar Eks Manajer, Alasan Musisi Fariz RM Tak Bisa Lepas dari Narkoba Usai Ditangkap 4 Kalinya |
![]() |
---|
Ada Masalah Keluarga hingga Tekanan Popularitas Jadi Alasan Fariz RM Pakai Narkoba Keempat Kali |
![]() |
---|
Janji Fariz RM Dulu Ingin Berhenti Pakai Narkoba, Kini Ditangkap Lagi Keempat Kali dengan Eks Sopir |
![]() |
---|
Sosok ADK Eks Sopir Fariz RM Turut Ditangkap Kasus Narkoba, Diduga Jual Sabu & Ganja ke Musisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.