Herman Deru Dilantik

EKSKLUSIF : Herman Deru Dorong Proyek Infrastruktur di Sumsel, Setelah Dilantik Jadi Gubernur

Herman Deru didampingi Wakil Gubernur terpilih, Cik Ujang berbincang dengan redaksi Tribun Sumsel di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Arief Basuki Rohekan
PELANTIKAN GUBERNUR SUMSEL - Pasangan Herman Deru-Cik Ujang. Herman Deru Dorong Proyek Infrastruktur di Sumsel, Setelah Dilantik Jadi Gubernur 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Sumsel terpilih periode 2025-2030, Herman Deru akan langsung menggenjot sejumlah proyek infrastruktur setelah resmi dilantik oleh Presiden RI pada Kamis (20/2/2025).

Herman Deru didampingi Wakil Gubernur terpilih, Cik Ujang berbincang dengan redaksi Tribun Sumsel di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Dalam kesempatan itu Herman Deru menjelaskan sejumlah rencana strategis Pemprov Sumsel dalam kepemimpinan periode keduanya.

Herman Deru juga menjawab beberapa pertanyaan seputar kegiatan menjelang pelantikan.

Q: Kabar terakhir Anda mengumpulkan para bupati/wali kota mengingatkan efisiensi. Bagaimana reaksi para bupati/walikota, suasana pertemuan.?
A: Kita di Sumsel ini satu frekuensi dengan Presiden. Efisiensi untuk realokasi yang prioritas. Selanjutnya kita akan restrukturisasi dengan kepala daerah setelah kita mengefisiensi yang sifatnya seremonial. Fokus pertumbuhan daerah, membangun sesuai karakter daerah. Efisiensi bukan ngempet tapi difokuskan pada kebutuhan masyarakat.

Q: Apakah akan ada kendala menerapkan efisiensi di provinsi dan kabupaten/kota?
A: Secara umum Sumsel dari pengalaman satu periode, kita seirama untuk mensukseskan target Sumsel Maju untuk Semua. Kembali ke Gubernur untuk menjadikan semua daerah anak emas. Masing-masing daerah maju dengan segala potensi. Baik itu pertanian, pertambangan, pariwisata. Tidak ada kendala signifikan. Gubernur ada kewenangan untuk harmonisasi APBD kabupaten/kota.

Q: Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)?
A: Kita ini kan berimprovisasi untuk menambah pendapatan ada dua hal. Pertama jangan melanggar peraturan, kedua jangan menyengsarakan rakyat. Makanya kesadaran yang kita dorong, bagaimana disiplin membayar kewajiban. Misal pajak kendaraan kalau kita disiplin bisa berlipat. Dulu jalan jelek kita gak bisa menekan, sekarang bisa didorong lagi. Dengan sharing pendapatan (pajak kendaraan bermotor) ke kabupaten/kota ini juga bisa menjadi semangat mereka mendisiplinkan warga membayar pajak.

Q: Dibandingkan periode pertama lalu, bagaimana hubungan Pemprov dan Pemkab/Pemkot kali ini?
A: Feeling saya ini akan sama, karena yang terpilih bupati/wali kota saat ini banyak yang baru. Karena perbedaan partai tidak menyurutkan spirit kita untuk bersama-sama. Dalam pemerintahan kita ada jenjang pusat, provinsi, kabupaten/kota, sampai desa. Ketika sudah bicara tanggung jawab pemimpin tentu sama. Secara pribadi kita harus dekat, tak bisa ambil jarak.

Q: Bagaimana Anda mendorong kelanjutan proyek-proyek infrastruktur di Sumsel di tengah kondisi pengetatan anggaran?
A: Baru saja saya ditelpon wakil Menteri Investasi. Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tetap jalan. Akan groundbreaking. Sedang menunggu jadwal Presiden. Meskipun saya sedang tidak menjabat tetap mendorong. Kami juga dorong tol Palembang-Betung karena itu jadi botle neck kemacetan. Saya akan bicara dengan orang HK (Hutama Karya) untuk dibuka fungsional menjelang lebaran. Selanjutnya yang PSN sudah ada tol Prabumulih-Muaraenim tetap jalan. Lumayan mengurangi jarak tempuh.

Q: Apakah ada rencana pembangunan infrastruktur besar dengan APBD Sumsel? Seperti jalan baru LubukLinggau-PALI di periode lalu?
A: Jadi ada proyek infrastruktur yang inisiatif daerah dengan dana APBN, ada inisiatif pusat, ada inisiatif daerah dengan dana APBD. Untuk Tanjung Carat adalah proyek nasional, inisiatif daerah. Ada kabar akan dijadikan juga kawasan ekonomi untuk hilirasi produk andalan Sumsel misal batu bara, karet, sawit. Kuncinya di pelabuhan ini. Periode lalu kami selesaikan jalan short cut (jalan pintas) PALI-Lubuklinggau. Konektivitas itu perlu, isu pemekaran Sumsel Barat menjadi reda semenjak ada jalan itu fungsional. Shor cut dari 11 jam menjadi 5 jam Palembang-Lubuk Linggau.

Q: Pada periode kedua Herman Deru sebagai gubernur, adakah proyek daerah semacam itu?
A: Akan ada lagi. Contoh orang dari OKU Timur, OKU Selatan, OKI, OKU kalau mau ke Bakauheuni kan jauh. Kemarin kami akselerasi akan ada interchange di sekitar Mataram (OKU Timur) sekitar 90 km dari exit tol yang ada sekarang, ke arah Sumsel. Jadi warga dari kawasan itu akan lebih cepat kalau mau menuju Bakauheni.
Tahun ini kami akan buat jalan interchange Mataram (OKU Timur) sejauh 27 km menuju akses tol Palembang-Lampung. Ini juga akan jadi short cut menghemat waktu perjalanan. Pembebasan lahannya dari Pemprov Sumsel.

Q: Dari visi Sumsel Maju untuk Semua, apa yang paling diprioritaskan di awal pemerintahan?
A: Kalau Sumsel kebutuhannya pasti infrastruktur. Bagaimana sawit sekarang menjadi primadona karena mereka menjual, ongkos angkutnya tidak menjadi mahal.

Q: Apa arahan khusus dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk kader partai yang terpilih menjadi Gubernur Sumsel?
A: Kalau jumlah kursi dewan, kemenangan Pilkada di atas ekspektasi artinya lebih banyak dari target awal. Sumsel prestasi besar bagi Nasdem tahun ini.

Q: Apakah juga sudah menjalin komunikasi dengan Presiden RI, Prabowo Subianto?
A: Dengan Pak Prabowo kita komunikasi dengan Wamen Investasi, Menkum kita agendakan juga dengan Menteri Kehutanan. Pak Presiden sudah menekankan Pilkada selesai. Sebagai kepala daerah terpilih dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus juga sempat diundang ke Hambalang.

Q: Terkait pembagian tugas dengan wakil gubernur, apa arahan Anda?
A: Wagub pasti di pengawasan dan hal-hal yang didelegasikan gubernur. Sama seperti dulu, memang kewenangan tidak dibagi karena melekat di jabatan. Tapi tugas bisa dibagi. Wagub akan didelegasikan, tak melulu didominasi gubernur. Sumsel ini luas, dengan mobilitas tinggi Wagubnya harus menyala.

Q: Pada pelantikan gubernur dan wakil gubernur, siapa saja yang diajak mendampingi?
A: Saya dan Wagub beserta istri masing-masing. Juga anak bisa ikut, tetapi dibatasi karena keterbatasan tempat. (*)

 

 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved